BF - Bag 5

1.7K 164 12
                                    

Untuk selanjutnya ciga bakalan pake pov nya Off ya

Happy reading and sorry for any typo(s)

••

Terakhir aku bertemu Gun adalah saat aku tiba-tiba diseret untuk menginap di rumahnya. Hingga saat ini belum ada penjelasan apa-apa tentang apa yang sebenarnya terjadi malam itu dan kenapa dia membawaku ke rumahnya. Tapi sudahlah, untuk apa aku memikirkan sesuatu yang tidak penting.

Hari ini aku mulai kuliah di Universitas Samoon. Salah satu dari 2 universitas yang ada di daerah ini. Aku tidak tau apa Samoon adalah yang terbaik. Seluruh pendaftaran diurus oleh pihak perusahaan tempat aku bekerja. Aku hanya terima beres.

Hari pertama yang tidak begitu buruk. Dosen menjelaskan dan sejauh ini aku bisa mengerti apa yang ia bicarakan. Meski setengah perhatianku tertuju pada ponsel yang terus saja bergetar oleh notifikasi yang masuk. Aku tidak tau apa yang terjadi tapi ada yang mendapatkan fotoku saat aku berada di resort kemarin. Dan kini foto itu menyebar dan fanclub ku mulai menggila. Aku memang hilang selama hampir satu bulan. Tidak update sosial media dan tidak menampakkan diri di publik. Sebenarnya saat itu aku sedang berada di salah satu kota di Thailand. Aku tidak ke luar negeri seperti dugaan fans. Alasannya? Aku sedang menjalani perawatan.

Kelas selesai dengan kata penutup dari dosen yang mengajar. Aku suka beliau karena ia tidak memberiku tugas. Aku benci tugas. Tay menepuk bahuku setelah menyimpan semua peralatan kuliahnya ke dalam tas. Perlu aku beritahu satu hal. Tay ini adalah orang yang suka sekali mengganggu wanita. Ia tidak tahan dengan wanita cantik. Bisa dibilang saat mengunjungi suatu tempat, maka wanita adalah hal pertama yang ia cari. Tidak perduli cantik atau biasa saja. Tapi, jika sudah berhubungan dengan belajar, maka dia bisa menjadi 180° berbeda. Dia bisa berubah menjadi seorang yang jenius.

"Bagaimana, Peng? Apa kau lapar? Bagaimana kalau kita berkeliling kampus ini? Mencari makanan yang lezat.." Aku geli mendengar nada bicaranya. Apa dia kira aku bodoh? Yang ada di dalam kepalanya saat ini sudah jelas adalah wanita.

"Tay.."

"Apa?"

"Saat!"

Tay langsung menjauhkan wajahnya. Tapi dia sudah biasa aku perlakukan semena-mena, jadi ya biasa saja. Aku tidak merasa bersalah sama sekali.

"Kau sudah melihat ini?" Ia menunjukkan layar ponselnya padaku. Anak sialan ini mengganti ponselnya lagi. Aku tidak tau kenapa dia sangat menggilai merk dari Korea Selatan itu. Ia selalu punya produknya tepat sedetik setelah produk itu diluncurkan. Ah jelas saja dia punya akses spesial di manapun dia berada mengingat betapa kaya kakek nenek dan orang tuanya.

"Hm.." Aku melangkah meninggalkan ruang kelas.

"Apa fans mu akan ke sini?" Tanyanya mensejajarkan langkah denganku. Bagaimana bisa aku tau, sialan. Memangnya aku ini dukun?

"Tapi aku tidak yakin mereka akan tau tempat ini," aku berujar. Sebenarnya aku asal bicara saja. Tempat ini memang jauh dan sedikit terpencil, tapi bukan berarti tidak bisa diakses. Dan selama aku berkarir di dunia hiburan, aku sudah melihat berbagai jenis kegilaan fans ku. Bukan hal mustahil untuk mereka bisa menemukan tempat ini. Mereka bahkan bisa tau aku datang ke kota mana dengan siapa hanya melalui kaca yang ada di dalam fotoku. Sejak saat itu aku jadi trauma untuk berfoto di dekat tempat yang ada kacanya.

"Kau lupa bagaimana canggih dan hebatnya fanclub mu, hah?" Tay mengingatkanku. Aku tau, Tay. Aku baru saja memikirkannya. Aku hanya tidak mengatakan isi kepalaku ke padamu.

"Tapi.." Tay menatapku dengan pandangan aneh. "Apa kau merasa lebih baik di sini?"

Aku harus bilang kalau Tay adalah satu dari segelintir kecil orang yang aku percaya. Bisa dibilang dia adalah yang paling dekat denganku dan menjadi orang yang paling tau dan mengerti aku. Meski aku kerap membullinya tapi aku sayang padanya.

Blue Flame [Off Jumpol - Gun ATp FF] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang