Bab 2 Dungu

468 59 6
                                    

Cahaya matahari menulusup masuk lewat celah gorden yang masih tertutup. Eunji merengankan tubuhnya lalu terburu-buru bangun saat mengetahui bahwa lima belas menit lagi waktu dia untuk bergegas sampai sekolah.

Sudah rutinitas Eunji untuk bangun siang dan terlambat sekolah, dan masih saja kesiangan trus untuk hari berikutnya tanpa jera dengan hukuman .

"Habiskan Susu dan rotimu Eunjiya"

teriak Eomma Jung dari halaman belakang yang sedang menyiram tanaman. Terjadilah obrolan singkat 8 oktav antara anak dan ibu ini, yang satu di halaman belakang, yang satu lagi didepan pintu keluar.

"Aku sudah terlamabat Eomma"

"Kau selalu saja terlamabat dan membuat masalah disekolah, tidak bisakah kau menjadi murid teladan seperti Park Chanyeol"

"Eomma Jangan bandingkan aku dengan bocah itu, kau saja tak mengizinkan ku menggunakan motor atau mobil seperti yang bibi Park lakukan kepada Chanyeol, sudahlah Eomma aku berangkat, Dah aku menyanyangimu"

Setelah menyelesaikan ikatan terakhir tali sepatunya ia buru-buru bergegas agar tak tertinggal bus.

"Aish..."

Perih diluka Eunji makin menjadi saat ia mencoba berlari ke halte bus terdekat, Eomma Jung tak mengetahui perihal lukanya hanya bibi Park, Chanyeol dan dirinya yang tau.

Dari kejauhan terdengar erungan mesin motor yang tak asing ditelinga Eunji. Benar saja dengan kecepatan tinggi motor itu lewat didepannya saja.

"Apa yang aku harapkan dari bocah itu? jangankan memberikan ku tumpangan sekedar menyapa saja tidak, dasar tak ada tanggungjawabnya"

Tahukan siapa pengendara motor itu, ya dia Park Chanyeol dengan angkuhnya melewati Eunji begitu saja. Seumur-umur selama satu tahun yang lalu bocah itu memiliki sepeda motor tak pernah sekalipun Eunji diberi tumpangan.

Sebenernya Chanyeol dan Eunji sama tak bisa bangun pagi cepat, tapi karena Chanyeol mengendarai motor seperti kesetanan jadilah ia bisa datang tanpa terlambat. Sedangkan Eunji apalah daya hanya bisa menaiki bus karena belum dipercayai membawa kendaraan oleh orangtuanya.

~

"Sumpah aku tak habis pikir denganmu Eunji, bagaimana kau selalu terlambat datang kesekolah, dan apa ini kau mengunakan celana olahraga dijam pertama pada hari senin ?"

Bomi heran dengan jalan fikiran teman sebangkunya ini. Dari jam pertama sampai waktunya istirahat habislah Eunji dimarahi guru dan diberi hukuman berdiri ditempat dengan kedua tangan diangkat keatas.

"Berisik sekali kau Yoon Bomi, lihat seisi kelas telah pergi ke kantin, lebih baik kau kesana sebelum jam istirahat habis"

"Yak, memangnya kau tak ingin ke kantin ?"

"Tidak, aku mengantuk, aku titip makanan saja seperti biasa dan juga kapas dan kasa"

"Untuk apa kasa dan kapas?"

"Sudahlah jangan banyak tanya, sana pergi, nikmati waktu istirahatmu"

"Baiklah, baikalah, aku pergi dulu Eunjiya hati-hati ada hantu yang menemanimu"

"Hahahahha, mana ada hantu siang hari, jangan lupa pesananku Bom, Terimakasih Sayang"

Setengah berteriak sambil tergelak dengan temannya yang sudah keluar tadi, Eunji memeriksa keadaan kelas yang sepi. Perlahan-lahan ia naikan kakinya yang terluka.

"Auh... kenapa bisa lukanya semenyeramkan ini, dan berhentilah meneteskan darah kau membuat traning kesayanganku kotor"

Dengan setangah jijik dan setengah mengerenyit berusaha menahan rasa perih yang berdenyut dari lukanya. Eunji membuka perlahan perban yang telah berubah warna menjadi merah itu.

(Hiatus) Little Do You Know ? CHANYEOL EUNJI CHANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang