Pada jaman dahulu, berdirilah suatu kerajaan di tengah pulau khayalan. Di sana, terdapat seorang ratu, pangeran, dan seorang putri (konon sudah kembali ke jalan yang lurus) beserta rakyatnya yang hidup bahagia dalam halu berkepanjangan.
Konon katanya, humor mereka lebih dalam dari palung mariana.
Tidak lama setelah kerajaan berdiri, datanglah seorang pemuda tukang cilok, mengembara di negeri tetangga. Saat itu, sang ratu tengah berbincang sembari menikmati cilok. Lantas, sebuah pertanyaan bersemayam di otak bejatnya.
"Gimana kalo saya rekrut aja jadi raja?"
Bukan sebuah pengutaraan rasa, namun sebuah undangan melantun dari setiap guratan kata dalam surat. Awalnya, tukang cilok merasa ragu, dikarenakan dirinya jarang berkunjung ke dunia oranye.
"Baik, agu mau. Ini nomernya, 0896 - XXXX -XXXX."
Kedatangannya disambut hangat sehangat asupan fluff dari bangsawan asupan. Disambut suka cita oleh rakyat haus akan asupan, karena untuk pertama kalinya seorang adam menempati kerajaan kurang kerjaan.
Tak lama setelah kedatangannya, tukang cilok diangkat menjadi seorang raja, namun tidak sebejadd ratunya, hwhw. Tak lama juga setelah pengangkatan, sang raja kembali membawa rendang, kentang, aren, ikan, peri, kochenk (saat ini merangkap jadi chef) dan sebagainya. Mereka hidup sentosa dalam dunia kecil ini.
Tidak terasa, sudah satu tahun kerajaan berdiri, namun mereka merasa suatu kekosongan, suatu kekosongan yang selalu menghantui setiap beraktifitas. Setelah pulau tersebut diperbarui, datanglah suatu program yang dinamakan "tikel".
Saat itu juga, mencuri tikel bukanlah hal tabu di sana, melainkan sudah menjadi keseharian selain memburu asupan di negeri internet /ngiha/
Kemudian negara api menyerang, mengubah posisi raja dan ratu, yang kini Kang Cilok menjadi Ratu kerajaan, dan sang ratu bejaddh yang kini menjadi Raja Bejaadhh bucin Siti Miya Osamu.
Udah, gitu aja <(") hwhw.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nunggu apa lagi gayn? Hwhw
.
.
.
.
Ditulis dengan gaje oleh
CilokDepanEsDe
Sekiyan /dobleh/