Halo bebeb unch~ kalian lagi di chapter asal usul rendang terdampar di MaDeFu nih '3' btw ini ga sepenuhnya apa yang kejadian ya wkwk ini di dramatisir dan ketumpahan humor rendang yang receh dan absurd akwkwkwk.
JANGAN HUJAT RENDANG ABIS INI YA >:D
Pada suatu hari di dusun warna warni...
Seorang gadis berpenampilan lugu tapi bejad dalamnya //uhuk// tengah mengembara ditengah hutan Oranye. Di kaus putihnya tersablon rapi gambar rendang biawak yang menggiurkan.
Ditengah teriknya matahari yang seakan membakar, ia terus berkelana mencari sesuatu yang tak pasti. Seperti aku yang terus mengejar si dia yang tak pasti aw aw.
Lelah, ia berteduh sebentar dibawah sebuah pohon yang terlihat biasa-biasa saja. Mendongak keatas, ia melihat buah entah apa yang terlihat menggiurkan diatas sana. Meraihkan tangannya keatas, gadis itu mendapatkan apa yang dia inginkan. Buah oranye yang bulat sempurna. Bulat kaya apaa gitu *cough*
Diusapkannya buah itu ke kausnya sebelum digigit lalu poof, buah itu berubah menjadi sebuah cilok.
"Hohoho! Kau akan ku kutuk karena telah berani menggigitku!" cilok itu bisa berbicara bahkan menggerutu. Ia memegangi pantatnya yang ada bekas gigitan si gadis rendang.
"Tapi.. Tapi.. Aku lapar, hiks :(("
Melihat meler yang mulai meleber, sang cilok merasa iba kepada si gadis rendang. Sang cilok menghela napas lalu berubah menjadi pria tampan rupawan tapi kantung matanya tebal. "Ayo ikut aku ke kerajaan." ujarnya.
Si gadis rendang langsung berbinar. "Kerajaan? Direkrut nih ceritanya?"
"Iya, oneng."
"Banyak makanan?"
"Iya."
"Ada asupan?"
"Iya."
"Ada cogan?"
"Iy- WOI AH KEBANYAKAN NANYA GAK JADI NIH DIREKRUTNYA."
"Abang sensian ah :((" Rendang kembali merajuk. "Btw aku direkrut jadi apa?"
"Babu."
//nggak kok kangcilok ga kaya gitu UwU//
"Kok babu :(("
"Bukan kok. Liat liat aja sendiri. Diem ya neng, ini mau teleport soalnya takut ada bagian tubuh yang ketinggalan kan ga lucu." Cilok tampan membacakan mantra link lalu cahaya misterius muncul disekeliling membawa gadis rendang dan cilok tampan ke tujuan, yaitu kerajaan MaDeFu.
Sepersekian detik kemudian setelah cahaya misterius mulai meredup, di hadapan manik gadis rendang yang tengah mengerjap berdirilah sebuah kerajaan megah.
'Woah.. Gede. Pasti banyak makanannya euy.' pikir si gadis rendang.
"Ayo masuk." titah mas cilok. Pintu gerbang pun terbuka dan menampakan beberapa biji makhluk penghuni kerajaan.
Aktivitasnya beragam. Ada yang tengah lempar lembing, ngeteh santai di pelataran kerajaan, guling-guling di tanah berumput, ngejar kupu-kupu, ngenolep dibawah pohon rindang dengan syahdu, adapun kentang hidup yang lagi pake sarung tengah berjemur dibawah terik matahari. Mateng mampus lu.
"Ah, raja bawa anak pungut baru!" seorang gadis muda yang berpakaian mirip penasihat kerajaan datang mengampiri membuat makhluk-makhluk yang tengah beraktivitas seperti yang telah disebutkan diatas langsung berhenti dan mendekat kearah raja.
"Raja, dia siapa?"
"Itu yang raja bawa bisa dimakan?"
"Gebukin yuk."
Sebelum baku hantam terjadi, Ratu segera menengahi. "Oalah anak baru jangan digebukin dong ah. Langsung bakar aja."
Gema ricuh setuju dimana-mana. Bahkan ada yang sudah menyiapkan tungku api dibelakang.
Sang Cilok tampan berdehem. "Anak ini cuma minta makan. Kalo udah selesai makannya terserah mau kalian apain. Tendang keluar kerajaan juga boleh kalau dia kurang ajar." setelah nasihat itu, cilok pun pergi menghilang lagi.
"Hmm karena raja sudah pergi lagi, mari seperti biasa kita cek level humornya." Ratu berkata dengan penuh wibawa.
"Bagaimana caranya, Ratuku?" tanya penasihat.
"Hmm..." Ratu mengusap-usap dagunya. "Kita bawa dia ke ruang sidang."
Seluruh ekspresi wajah yang ada disana menegang. Si gadis rendang yang lugu ketakutan akan di apakan kelak dirinya di ruangan yang mereka sebut ruang sidang itu. Di gangbang? Dibakar? Ataukah dimutilasi lalu dijual organnya? Betapa miskinnya kerajaan ini jika benar begitu.
-Beberapa jam kemudian-
"AHAHSHAJSJAHHSJAHAH"
"KWKWKAKWKKWKWK"
"AOWKWOWKWK"
Ruang sidang penuh dengan suara ayam dan bebek.
"Diputuskan, humornya serendah kita! Dia pantas ada disini." Ratu mengetuk palu lalu kembali mengakak dibalik meja hijau.
Pesta digelar, ada tumpeng, gulai, rendang sampai onde-onde. Tidak lupa juga ada onigiri kiriman dari kekasih imajiner sang Ratu dari dimensi tetangga.
"Ada bau bau keributan nih." sang bangsawan asupan baru saja kembali dari tugas negara. Mengembara mencari asupan.
"Ayo sini, Sha! Ada onigiri kiriman babang Osamu!" Ratu dengan bersemangat mengibaskan tangan tanda menyuruh Sha, sang bangsawan asupan mendekat.
"Mentri sudah dikirimin makanannya, ratu?" tanya penasihat.
"Udah kok. Dia sibuk terus diruangannya padahal lagi pesta begini :(("
Dipojok meja prasmanan, kentang dan teri meratapi nasib teman temannya yang dibumbu balado.
"Baperan kalian." sanggah seseorang dibalik remang-remang pohon.
Si gadis rendang yang lugu cuma haha hehe ditengah kerumunan penghuni kerajaan sambil diam-diam ngabisin makanan di meja prasmanan. Ssst, ini rahasia kita berdua.