5. More closer

704 97 5
                                    

Hyewon Pov*

Malam ini Minju bercerita tentang masalahnya, dia bilang ayahnya meninggalkan banyak hutang setelah meninggal. Minju juga harus berhenti kuliah karena ibunya tidak bekerja. Minju berusaha mencari kerja namun hutang ayahnya terlalu banyak. Sampai ahirnya dia bekerja di banyak tempat, Salah satunya disebuah bar. Menurutnya banyak pria-pria beristri yang menggodanya, dia tidak menanggapi namun entahlah terkadang istri-istri mereka menganggap Minjulah yang menggodanya.

"Aku melakukannya dengan seseorang yang sangat aku sukai. Aku menyukainya sampai melupakan diriku sendiri, ku pikir dia pria luar biasa. Katanya dia juga mencintaiku dan mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu."

Tapi kenyataannya Minju bahkan takut hanya dengan membayangkan bagaimana dia menjelaskan pada pria yang dicintainya. Minju takut ia tidak mempercayainya..

Masalahnya jauh lebih rumit. Entahlah aku hanya merasa kasian padanya. Malam ini untuk pertama kali aku melihatnya menangis di hadapanku.

...

Minju tertidur di sebelah Hyewon, Hyewon memutuskan menggendongnya dan meletakkan dikamar.

Beberapa minggu berlalu Hyewon dan Minju tampak lebih akrab. Pagi hari terkadang mereka bargantian menyiapkan sarapan, Minju akan menyiapkan baju dan membawakan bekal untuk makan siang Hyewon, dan setelah Hyewon berangkat Minju mengerjakan pekerjaan rumah.

"Hyewon-ah aku ingin makan siang dikantormu" Pinta Minju.

"Hah? Kenapa begitu?"

"Aku benar-benar ingin, ah tidak kurasa anakku yang menginginkannya."

"Maksudmu kau mengidam ingin makan di kantorku?" Tanya Hyewon.

"Iyaa itu tahu, dan itu harus di ruanganmu."

"Ngga keren banget ngidamnya begitu" Ledek Hyewon.

"Dih kan bawaan dedek bayi. Boleh ya.. ya.. ya.." Rengek Minju.

Akhirnya Hyewon membawa Minju ke kantor. Ini pertama kali Minju pergi ke sana, pasti akan banyak pertanyaan dari teman kantornya. Dan benar saja, sampai di kantor banyak pasang mata memperhatikan mereka. Bagaimana tidak, seorang direktur Kang membawa perempuan untuk pertama kalinya selama 5 tahun bekerja disini.

Hyewon segera keruangannya.

"Aku ngga nyangka kamu ternyata direktur, ku pikir kamu karyawan biasa. Hehe." Ucap Minju.

"Kenapa?"

"Pasti banyak gadis mengincarmu. Aneh kalo kamu ngga punya pacar."

"Ngga ada korelasinya Ju, udah cepetan makan."

"Atau jangan-jangan kamu belok ya? Atau suka sama aku?" Minju mulai meledek Hyewon.

"Terserah Ju, sini suapin biar diem." Hyewon mengambil alih sendok dan langsung menyuapi Minju. Minju ngga keberatan karena memang kadang Minju maksa Hyewon buat nyuapin. Ngidam katanya dan Hyewon juga mau-mau saja.

"Upps.. Maaf ganggu." seru Yena yang nyelonong masuk ruangan Hyewon.

"Yang sopan ya masuk ruangan bos." Celetuk Hyewon.

"Lah biasanya juga langsung masuk aja. Hallo kenalin gue Yena, sobatnya Hyewon" Yena memperkenalkan diri.

"Hallo, Minju temennya Hyewon"

"Temen kok suap-suapan. Wkwk pacaran juga ngga papa lah."

"Jangan didenger Ju, nyinyir mulu dia makannya monyong liat tuh." Kata Hyewon

Can't Go (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang