16. Problem

703 87 4
                                    

Suara peralatan dapur saling beradu membuat Hyewon terbangun dari mimpi indahnya. Rasanya sudah lama ia tidak bermimpi indah seperti tadi, jangankan mimpi indah, bisa tidur dengan nyenyak pun Hyewon sudah bersukur.

Kondisi perutnya sudah mendingan. Hyewon baru ingat kalau kemarin dia melewatkan makan siangnya karena asik berdua dengan Eunbi, meski sebenarnya itu pun rasanya belum puas. Hyewon baru makan pada sore hari sebelum pulang dan ia makan sembarang makanan dengan porsi banyak, akibatnya dia harus bolak-balik puluhan kali ke kamar mandi.

Hyewon berjalan mencari sumber suara yang membangunkannya tadi. Dilihatnya Minju sedang sibuk memasak mengenakan kaos polos oversize, namun karena perutnya besar jadi bajunya terlihat ketat, dengan rambut diikat ke atas, dan itu memperlihatkan leher indahnya. Lihat, Minju bahkan sudah cantik walaupun hanya menggunakan pakaian biasa seperti itu.

"Kenapa hmm? Kamu terpesona sampe ngeliatinnya gitu banget?" Tanya Minju membuyarkan lamunan Hyewon. Hyewon berjalan dan duduk di meja makan

"Sering liat di kantor yang seksi, wangi aja aku ngga terpesona." Jawab Hyewon

"Kali aja sukanya yang kucel, kumel kaya aku."

"Kamu bilang kamu kucel, kumel? Sini aku ajarin bersyukur dulu." Bisa-bisanya Minju mendedikasikan bahwa dirinya kucel dan kumel.

"Kalo dibanding sekretarismu aku kalah jauh lah." Sindir Minju. Hyewon tampak diam dan berpikir.

"Ngga juga, malah dia yang kalah jauh."

"Masa?" Tanya Minju

"Iya kamu lebih menang dikucelnya."

"Hyewon!!" Minju langsung melempar wortel yang sedang dia potong dan itu tepat mengenai kepala Hyewon.

"Aduh. Galak bgt ya ampun." Keluh Hyewon

"Masih untung bukan pisaunya yang aku lempar."

Setelah melewati ribut-ribut kecil akhirnya mereka sarapan dengan tenang, lalu Hyewon berangkat ke kantor. Tidak lupa Minju membawakan bekal lebih banyak dari biasanya, takut kalau Yena mungkin memintanya lagi, Minju tidak mau melihat Hyewon sakit seperti kemarin.

Minju melanjutkan pekerjaan rumahnya. Sejujurnya Minju sering jenuh jika Hyewon pergi kerja dan dirinya seharian hanya di rumah saja. Awal-awal menumpang di apartemen Hyewon, Minju pernah meminta izin untuk mencari pekerjaan. Namun Hyewon tidak mengizinkan, dia bilang kalau bosan lebih baik ikut Hyewon ke kantor. Tentu saja Minju lebih memilih di rumah, takut kalau dia justru mengganggu Hyewon jika ikut. Tapi karena itu juga sekarang Minju jadi pandai memasak, Hyewon punya peralatan masak dan bisa dibilang lengkap, dia juga punya banyak koleksi buku resep. Hyewon bilang dia lebih suka membaca resep di buku dari pada harus browsing. Minju senyum sendiri mengingat perkataan Hyewon, Hyewon tidak terlalu suka membeli makanan, dia lebih suka masak sendiri agar kelak jika istrinya malas dia bisa menggantikan masak.

TING TONG....

Suara bel berbunyi beberapa kali, Minju yang sedang fokus membereskan meja makan harus berlari kecil membukakan pintu..

"Iya seben-

"Minju?"

Minju mencoba mundur beberapa langkah dari pria di hadapannya. Minju berniat menutup pintu namun tangannya kalah cepat dari si pria.

"Kamu? Kamu inget aku kan?" Tanya pria itu canggung. Matanya memperhatikan Minju dari atas sampai bawah, ditambah dengan tatapan terkejutnya.

"Ju, aku harus ngomong sama kamu. Bisa ikut aku sebentar?" Pria itu kembali bersuara dengan wajah memohon.

Can't Go (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang