12. ???

631 82 4
                                    

Minju mengerjapkan matanya. Dia melirik jam, pukul 01.30 sepertinya Hyewon sudah pulang. Minju melangkahkan kakinya ke kamar Hyewon, terlihat kamarnya sedikit terbuka. Tidak seperti biasanya, ia pun mengintip.

"Yaa Hyewon~aah!! Kamu mau ngapain!"

Minju membalikkan badan dan keluar kamar, dia sedikit terkejut melihat Hyewon dengan seorang gadis, dia tidak yakin apa yang sedang mereka lakukan. Tapi sepertinya pengelihatannya tidak salah.

"Ngapain teriak sih?" Tanya Hyewon yang kini berdiri di sebelah Minju.

Minju mundur setelah melihat Hyewon.

"Kenapa sih mundur-mundur? Tanyanya lagi.

"Lain kali ditutup kalo mau ngapa-ngapain."

"Lah emang mau ngapain? Oh iya sini bantuin." Hyewon menarik tangan Minju.

"Ih ngga mau, kenapa ngajak aku, berdua aja kan bisa masa bertiga." Minju melepas pegangan tangan Hyewon.

"Apa sih berdua bertiga apa maksudnya?"

"Itu ngapain, buka-buka baju ngajakin aku. Aku, kamu, dia. Ihh mau ngapain Won bertiga."

Hyewon menjitak pelan kepala Minju.

"Pikiran ngga usah kemana-mana makannya. Bantuin aku gantiin bajunya dia. Namanya Eunbi, Sekretaris baru aku, dia mabuk dan aku ngga tau alamatnya, jadi dibawalah kesini."

"Ooh" Minju ber-oh ria, kini ia hanya nyengir canggung karena berpikiran aneh.

"Besok harus diruqiah itu kamu."

"Ngga. Lagian siapa yang ngga salah paham liat dua orang di kamar malem-malem, buka baju lagi."

"Lah kan kamu juga pernah."

"Iya lah, klo ngga pernah ini dedeknya bisa ada dari mana."

"Udah Ju, tolong pakein dia baju ya, kasian kedinginan." Pinta Hyewon.

"Oke"

Hyewon menunggu di sofa depan tv, Minju sedang mengganti pakaian Eunbi, setelah beberapa saat Minju keluar.

"Won, kayanya dia demam."

"Demam?" Hyewon segera lari melihat keadaan Eunbi. Minju sedikit heran kenapa pria itu sepertinya sangat khawatir.

"Iya kan?" Tanya Minju

"Iya. Biar aku yang urus, kamu tidur aja. Maaf ya ganggu."

"Aku bantu juga ya, kamu kan baru pulang."

"Udah ngga papa, ini juga cuma ngompres, abis itu aku langsung tidur."

"Trus nanti kamu tidur dimana?"

"Gampang nanti."

"Di kamar aku juga ngga papa Won." Celetuk Minju, tapi setelah berpikir dia sedikit malu. Ya bagaimana masa mau satu kamar, walaupun ngga ngapa-ngapain tapi Minju malu cuma bayangin mereka tidur sekasur.

"Yakin ngga papa?" Jawab Hyewon dengan nada meledek.

"Ngga ngga, kamu di sofa aja." Minju berlari kecil ke kamarnya.

Hyewon terkehek, memang hubungannya dengan Minju bisa dibilang seperti suami istri beneran, perlakuan Minju pun seperti seorang istri. Menyiapkan sarapan, membawakan bekal, kadang juga membantu memilih pakaian, membereskan rumah. Begitupun Hyewon, dia kadang memberi uang belanja pada Minju, selalu pamitan jika pergi dan malam harinya dia akan memastikan Minju tidur dengan nyenyak. Hyewon juga heran mengapa dia mudah dekat dengan Minju, padahal sebelumnya dia tidak bisa dekat dengan siapapun. Teman wanitanya mungkin hanya Yuri, Sakura. Satu hal yang Hyewon pastikan adalah, dia tidak memiliki perasaan pada Minju. Selama ini, sejauh ia pergi, hatinya masih tertuju pada gadis cantik yang kini berada di hadapannya ini.

Can't Go (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang