14. Jealous

767 88 3
                                    


Matahari mulai menampakkan sinar, Minju mulai terusik dari tidur nyenyaknya. Entah jam berapa semalam ia tidur, rasanya ia baru tertidur beberapa jam yang lalu. Tentu saja karena semalaman dia memikirkan bagaimana nasibnya.
Rasa takut menyelimutinya, jika dia nekat menemui Yujin dan menjelaskan semuanya, akankan pria itu percaya? Bagaimana kalau dia hanya menganggap Minju berbohong dan malah menendangnya menjauh. Bagaimana cara Minju bertahan hidup setelahnya? Tidak mungkin dia kembali lagi pada Hyewon, selama ini saja dia sudah cukup merepotkan Hyewon.

Minju beranjak dari kasurnya, ia mencium bau masakan, mungkin Hyewon sudah bangun. Minju bergegas keluar dan pergi ke dapur.

"Pagi Ju." Sapa Hyewon setelah melihat Minju

"Pagi Hyewon, maaf aku terlambat bangun."

"Duduk gih, biar aku yang nyiapin sarapan."

Beberapa menit kemudian Hyewon membawakan nasi goreng plus telur mata sapi di atasnya. Minju segera melahapnya dan sesekali melirik ke arah Hyewon yang sedang memperhatikannya makan.

"Kenapa ngeliatin aku?" Tanya Minju heran

"Hari ini kamu ikut ke kantor ya." Pinta Hyewon

"Loh kenapa?"

"Biar ngga bosen di rumah, nanti sore juga sekalian ke rumah Chaeyeon."

"Kamu khawatirin aku?" Tanya Minju

"Hah?"

"Kamu khawatir aku sedih seharian di rumah makannya tadi ajak aku ke kantor?"

Hyewon diam, sejujurnya memang dia khawatir Minju mungkin akan memikirkan Yujin seharian nanti.

"Aku ngga papa kok, aku di rumah aja. Kalo ada sesuatu nanti aku telfon kamu deh." Usul Minju

Pada akhirnya Hyewon berangkat ke kantor tanpa Minju, meski begitu Hyewon berjanji akan pulang lebih awal dan menemani Minju.
Selama di kantor pikiran Hyewon sedikit resah, entah itu memikirkan Minju, Eunbi dan juga banyak hal lain termasuk pekerjaannya juga. Hyewon mengamati Eunbi dari mejanya entah kenapa kakinya malah melangkah mendekat.

"Ada yang bisa saya bantu Mr. Kang?" Tanya Eunbi yang menyadari Hyewon melangkah ke arahnya.

Dasar Hyewon, sekedar melihat Eunbi mendongakkan kepala menatapnya  ditambah gadis itu memakai kaca mata saja hatinya sudah ambyar. Hyewon tidak menjawab, dia malah mengikis jarak antara dirinya dan gadis di depannya itu, tatapannya jatuh pada bibir Eunbi.

"Lipsticknya belepotan" jarinya mengusap lembut ujung bibir Eunbi, "Kacamatanya melorot..." Tangan Hyewon kembali bergerak membenarkan letak kacamata Eunbi. Eunbi terus menatap lurus mata Hyewon, begitupun Hyewon dia terus menatap lembut Eunbi.

"Ekhm...."

Sebuah suara membuat Eunbi reflek menjauhkan wajahnya dari Hyewon.

"Loh Minju?" Hyewon bergegas menghampiri Minju yg kini sedang berdiri di depan pintu.

Eunbi Pov*

Hari ini seperti biasa aku berangkat kantor lebih awal, sampai ruangan aku melihat Hyewon sudah datang, padahal biasanya aku selalu datang lebih awal. Seperti biasa juga suasananya canggung, sampai hampir jam istirahat aku sibuk membuat jadwal kegiatan untuk Hyewon, hingga aku merasakan seseorang datang menghampiriku, Ya itu Hyewon.

"Ada yang bisa saya bantu Mr. Kang?" Tanyaku.

Bukannya menjawab dia malah mendekatkan dirinya, aku tidak menduga kalau dia akan mendekatkan wajahnya padaku. Setelah itu dia mengusap bibirku dan membenarkan letak kacamataku. Tatapan matanya teduh seperti Hyewon yang ku kenal dulu, tidak seperti hari-hari kemarin menatapku saja tidak.
Ada ketenangan ketika aku menatapnya. Apa boleh kalau aku ingin terus ditatap seperti ini? Saat seperti ini justru aku merasa menyesal karena sudah menyakitinya, ingin rasanya kembali ke masalalu. Setidaknya waktu itu aku tidak perlu menjadikannya pelampiasan atas perasaanku pada Yujin.

Can't Go (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang