"Maafkan aku mengagumi mu setiap waktu hingga aku sampai tak tau bahwa cinta telah tumbuh di hatiku.
Aku akan melanjutkan studi ku, dan aku berharap kamu akan menunggu kepulanganku" ucapnya diakhir video. Dan video itu terhenti.
Sungguh aku sangat terharu, bahwa cinta yang selama ini aku simpan tak sekedar bertepuk sebelah tangan.
Cinta yang selama ini aku anggap sebagai hujan yang tiada henti tak ku sangka akhirnya bertemu dengan indahnya pelangi.Menit dan detik terus memutar membuat waktu telah beranjak jauh.
Tak terasa 2 tahun aku telah menanti dalam penantian panjang ini.Menanti meski tak pernah di kabari. Menanti meski tak tau apakah yang di nanti akan kembali.
Tetap menanti meski ia tak bisa ku pandangi."hmm.. Tak terasa sudah selama ini aku menunggu meski tanpa tau kabarmu" gumamku.
Tiba-tiba, ibu datang kekamar ku.
"Del, kamu masih ingat temen mu zaman TK? Yang anaknya pak Subhan. Siapa namanya?" kata ibu
"oh Reza. Kenapa bu?" jawab ku.
"kemarin pak Subhan, istrinya dan Reza kerumah kita. Ia ingin melamar kamu untuk reza" jawab ibu.
"kamu sudah tumbuh menjadi wanita yang hebat nak, kamu sudah menjadi anak ayah dan ibu yang membanggakan. Tapi kami telah semakin menua, kami hanya ingin kamu segera menemukan orang yang mampu menjaga kamu. Apa kamu tak ingin segera menikah? Ibu lihat Reza adalah sosok yang baik untuk kamu" sambung ibu.
Aku hanya diam tak mampu menjawab pertanyaan ibu, aku hanya bisa memandangi ibuku, ku lihat matanya yang sendu. Ku lihat beberapa rambutnya yang sudah mulai berubah warna.Setelah ibu keluar, aku berfikir.
"Apa yang telah aku lakukan selama ini? Apa yang sedang aku tunggu? Apa sebenarnya yang aku harapkan?
Aku bertahan selama ini hanya karena ucapan dari seseorang yang tak kunjung datang kabar beritanya"
Gumam ku.To be continued..!
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian yang pasti
Short StoryKisah seorang wanita yang menanti pelipur lara. Dihiasi oleh perjuangan dan rasa kekhawatiran. Lantas, apakah kisah tersebut akan berujung ke KUA atau hanya sekedar menjadi pelengkap doa?