"Woy," tiba tiba terdengar suara yang mengagetkan dari arah pintu kamar yang membuat Frensis merasa kaget dan segera menyembunyikan kamera dan menutup laptopnya.
"Ya Allah, " gumam Frensis memejam kaget dan panik menyembunyikan hasil potretan-potretannya tadi sore.
"Ngapain lo sendiri aja, kaya jomblo lagi nyari kambing," ujar seorang cowok memakai T-SHIRT hitam polos dan celana traning abu. Yang ternyata ia adalah Arya si ganteng Autis yang suka eksis.
"Tau tuh hahahaha," Wildan ketawa sambil memasukan tangannya kedalam saku celana traning berwarna coklat.
"Apaan si Lo berdua ganggu malama santai gue aja," ketus dingin Frensis.
"Hadeuhhhhhhh ternya Lo gak pernah berubah ya dari dulu. Suka menyendiri terus," ujar Wildan membantingkan badannya ke badan Frensis. "emnga lo lagi ngapain sih dari tadi," Wildan semakin penasaran apa yang sedang di perbuat Frensis
"Iya nih. Eh kita mulai kuliah hari apa sih?" ucap Arya membelokkan pembicaraan.
"Setau gue si lusa," jawab Frensis menoleh sembilan puluh derajat ke hadapan Arya dengan badan masih rebahan.
"Nah berarti, kita masih bisa menikmati waktu liburan dong. Telusur kota kuy? Yaaaa itung itung mendinginkan otak sebelum menghadapi mata kuliah iya gak Wil?"
"Betolll...kebetulan gue juga libur besok dan gue juga punya tempat rekomendasi. Gue yakin kalian Pasti terpesona. Sementara lo suka banget kan memotret pemandangan Frens? Jadi pas buat lo," ucap Wildan meyakinkan ucapannya.
"Berarti kita besok fix ya. Tapi awas aja kalo lo lo pada kesiangan," ujar Arya setuju dan sedikit menantang.
"Ok lah kalo begitu," ucap Frensis mengerutkan keningnya.
"eh tapi kita lihat nanti siapa yang bangun paling awal," tantang yakin Frensis.
"Siap, tapi biasanya sih yang nantang duluan yang bangunnya paling terakhir," ucap Wildan menyindir keras.
"Biasanya sih gituuuuuu" ucap Frensis melirik matanya ke cowo yang sedang sibuk dengan fotonya tadi siang dan mempostingnya di instagram.
"Ga...ga...gak bakalan lah gue yakin nanti oranga yang paling pertama bangun," ujar Arya dengan sangat percaya diri
"Gue tidur disini lah sama lo lo pada," ujar Wildan.
°°°
Fajar terbit sambut pagi
Matahari mulai menyoroti
Surut salju mengembung liri
Wangi bunga mengikat hati
Buru berkicau
menghiasi musim semi***
Grkgrkgrkgrk.............
Suara gemuruh bagai badai ombak di lautan yang tak kunjung padam.
Akibatnya suara segrukan risi tiada tara mengganggu waktu tidur yang bisa dikatakan belum puas menikmati nya. Apalagi kalo bukan ngorok yang sering dilakukan Arya ketika ia tidur. Mendengar suara ngoroknya, serasa datang gempa tektonik dadakan berukuran 8 sekala likter yang mengguncang telinga."Aduhh...siapa si berisik bangetttttt..," gumam cowok berambut acak acak melempar bantal ke arah sebrang dan mendatat tepat di wajah cowok yang tampak menikmati mimpi indahnya.
Disela sela itu seorang membuka dan menutup pintu dengan sangat pelan.
"Eh lo udah bangun Wil? Kirain masih mau enak tidur," ucap Frensis kepada cowok yang raut wajahnya kelihatan sangat risih dengan rambut yang acak acakan bak disambar petir.
"Pala lo masih enak tidur...boro boro enak, yang ada pala gue pusing tau gak. Hehhh jadi pusing ni pala gue," celoteh Wildan dengan wajah yanh sangat kesal seperti orang yang kelaparan.
"Santai bang, kan emang udah waktunya bangun. Tapi lo liat kan sekarang yang masih tidur siapa? eh lo jadikan nemenin gue ke tempat yang lo sebut semalam?" tanya Frensis kembali memastikan omongan semalam yang ia sendiri sangat excited mendengarnya.
"Iya..udah lah gue mandi dulu,"
Gumam Wildan dengan mata sedikit terbuka yang kelihatan terpaksa membangunkan badannya. Sementara Arya masih asik dengan mimpi dan ngoroknya yang ditutupi bantal oleh Wildan.°°°
Sarapan mulai dilakukan oleh Frensis dan Wildan dengan semangat.
Disela sela sarapan, Wildan membuka hp dan line Chat yang baru saja masuk. Tampak begitu asik dan serius mengetikkan sesuatu."Lo lagi ngapain?" tanya Frensis penasaran.
"G....g....gak lagi ngapain ngapain cuman buka Hp aja. Siap tau ada motif dari teman kampus gue." Frensis mengangguk paham. "Soalnya tugas gue numpuk banget," lanjutnya.
"Oh iya gue coba hubungi indah dulu siapa tau dia mau ikut, biasanya kalo kemana mana gue suka bareng sama dia."
Frensis mencoba menghubungi Indah memalui line Vid Call.
"Oh hai (Bonjour au matin/ selamat pagi). Oh frens tumben lo pagi-pagi VC gue. Ada apa nih?" tanya indah senyum di pipinya disebrang layar.
"Gak apa apa. Lo mau ikut gak sama kita jalan jalan?" ucap Frensis to the point sambil menikmati sarapan oat meal dibaluri madu, pisang serta susu.
"Boleh..tapi maaf ya kayanya gue nyusul aj ya. nanti Lo share loc Line chat gue aj, ok?"
"Baiklah," jawab Frensis mengerutkan keningnya.
"Ok, udah dulu ya gue mau lanjut makan,"
"Okey, gue juga baru mau bikin sarapan nih buat Mamah Melena," lambai Indah di layar dan Frensis dengan segera mematikan sambungan Video call serta kembali dengan sarapan sehatnya.
°°°
Semua perlengkapan terutama baju yang Frensis kenakan sangat pas dan cocok serta terlihat sangat tampan ber jaket kurung tebal berwarna cokelat pastel dengan syal merah, topi rajut putih, dan sepatu hitam. Tak lupa membawa alatnya, apalagi kalau bukan kamera andalan yang selalu siap menemaninya dimanapun berada.
Wildan juga tak kalah cool dengan styles yang dikenakannya. Membuat mereka berdua semakin terlihat berkharisma dan tampan.
Frensis dan Wildan mulai berjalan dengan memandang sudut sudut kota. Tak lupa untuk memotretnya momen langka yang dilewatinya. Cowok tak hilang dari pegangan kamera kesayangannya, sedangkan Wildan sibuk menyantap makan khas kota paris yang membuat tubuh cowom itu jadi terasa hangat ditengah suasana yang begitu sejuk.
Cuaca yang sangat dingin, namun ada rasa kesenangan tersendiri karena banyak sekali festival dan perayaan yang di gelar di area taman dan pusat kota untuk menyambut musim semi yang sebentar lagi akan tiba dan sempurna. Ada yang sekedar berjoget ria, menaiki wahana, dan membeli bunga mawar yang berwarna warni mulai dari merah hingga jingga. Tapi ditengah kesibukan mereka berdua ada yang terasa sangat mengganjal dan kekurangan personil gabungan.
__________________________________
#yoyopian
Siapa hayooooooo
Kira kira apa yaaaaaaaa pasti penasaran kannnnnnnnnnn.....
Makanya ikuti kisahnyaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
Storie d'amoreCinta melambangkan kamera,jika fokusnya terhadapa suatu objek berarti siap dipotret. Cintapun tak jauh beda seperti itu. Di cerita ini, aku menulis seorang cowok yang sedang studi di prancis dengan beasiswa. Yang kemudian menemukan sosok aneh di sua...