Setelah semua yang terjadi hari ini membuat kepalaku ingin pecah rasanya, pusing bercampur rasa sakit seperti dipukuli, perut juga sangat terasa mual. Dan oleh karenanya setelah perkelahian antara kak bayu dan daffa aku memutuskan pergi ke uks untuk meminta obat dan istirahat sebentar.
"permisi bu, saya mau minta obat pusing dan mual" pintaku pada apoteker.
"sudah makan belum?" tanyanya.
"belum bu" jawabku.
"punya riwayat maag?" tanyanya dan aku mengangguk lalu mempersilahkan aku tiduran selagi mempersiapkan obat.
Setelah meminum obat aku memejamkan mataku mencoba menghilangkan pening, kembali membayangkan kejadian tadi.
"kakak udah tau semua masalah antara kamu dan daffa karena hampir seluruh siswa membicarakannya dan kakak gamau ikut campur, tapi bagaimana lagi yang kakak dengan dari si an**** itu dia ngejelek jelekin keluarga kita, bahkan kamu yang dianggap remeh sama dia, gimana kakak mau terima, kamu harus belajar dan harus bisa bedain antara yang bener bener tulus suka sama kamu, atau yang cuma mau ngemanfaatin apa yang kamu punya ngerti!?"
Mana mungkin daffa seperti itu, dia yang ku kenal selama dua tahun ini begitu lembut dan penyayang, tidak pernah kasar kepadaku. ah entahlah, semua orang kan bisa berubah. Aku mencoba untuk memikirkan apapun kali ini.
"ngapain lo kesini?"
"tidur"
"gue bilangin bu desti lo"
Seperti suara keina, tapi sedang berbicara dengan siapa?
"bella :( kamu gapapa kan, aku bingung banget nyariin kamu sesekolah ini terus aku tanya ke semua anak anak katanya di taman, aku nyampe taman kamu gaada terus aku.."- "sssttt brisik!"
Belum sempat keina menyelesaikan ceritanya sudah di semprot kali disuruh diam oleh laki laki yang berdebat dengannya tadi. Lalu keina membuka tirai di sebelah dan kutemukan raga disana.
"apasih bambang, gue lagi cerita juga" kesal keina.
"cerita bisa pelan pelan, cerita kok sesekolahan sampe denger" kata raga dan aku menahan tawaku, keina melihatku lalu berbisik aku beliin kamu minum dulu nanti aku balik lagi.
Setelahnya dia menghilang dari ruangan tempatku tidur saat ini, namun satu hal yang membuatku merasa aneh, kenapa keina tak menutup kembali tirainya membuatku merasa canggung pasalnya raga adalah orang yang memiliki sifat dingin dan aku merasa ruangan ini jadi tambah dingin. Halu kan aku hahahaa.
"ngapain lo disini?" tanya raga tiba tiba dan aku menengok.
"hmm? aku?" tanyaku.
"iyalah, masak buibu itu" tunjuknya dengan dagu pada petugas apoteker.
"ga enak badan aja, kamu?" tanyaku.
"bolos, males pelajaran bu desti bikin ngantuk" jawabnya dan aku mengangguk.
Raga memang merupakan siswa yang pinter tapi bandelnya minta ampun dan satu lagi jangan dilupakan dia tampan, banyak sekali gadis di sekolahku yang menyukainya tapi menurut kabar raga malah belum pernah memilik pacar di usia SMA ini dengan wajah yang sempurnanya itu.
"ngapain ngeliatin gue, seganteng itu kah?" tanyanya dan aku langsung tersadar dan gelagapan.
"ah enggak, ngelamun aja akunya" jawabku lalu kembali memejamkan mata.
"lo adik bayu ternyata ya, pantes tiap gue liat bayu wajahnya kayak ga asing" tiba tiba raga berkata seperti itu. Dan dengan spontan aku melihatnya lagi.
"iya tau gue ganteng gausah kaget gitu" katanya lagi. Sifat dingin macam apa, orang nya ga jelas gini kok.
"ah iya" jawabku.
"lo ngakui gue ganteng kan gue bilang juga apa" katanya kepedean.
"eh enggak, maksudnya tentang kak bayu hehe" jawabku lalu kembali menghadap atas.
Tak lama keina datang dan aku meminta untuk ke kelas karena dua jam pelajaran lagi pulang. Setelah sampai rumah keina dan setelah bersih bersih aku mulai menceritakan segala hal menyangkut kehidupan ku semuanya tak tersisa satu pun dan aku beruntung mempunyai keina yang menerima semua kekuranganku.
Setelah bercerita sampai malam, akhirnya kita bersiap tidur melupakan segala penat yang ada. 5 menit setelah aku memejamkan mata ada tiga pesan masuk.
Raga : Lo udah baikan?
Kakak ketiga : Jangan lupa makan istirahat
Kakak Pertama : Besok bisa ketemu?
Haa? kenapa raga? tumbenan hmm. Aku menjawabnya satu persatu.
Kakak Pertama
Besok bisa ketemu?
Bisa kak kenapa?
Kakak mau kasih kamu uang, buat kamu jajan
Ahh terimakasih kak, sayang kakak dehh :)
Kalau ada maunya disayang wkwk
hehe :D
Kakak Ketiga
Jangan lupa makan istirahat
Iya kakak juga
Udah enakan badannya?
Udah kak, kok kakak tau aku sakit
Kakak ngikutin kamu tadi, takut tiba tiba pingsan
Kayak gatau kakakmu kayak gimana aja
Iya iya thanks :)
Raga
Lo udah baikan?
.....
Hayo kira kira bella jawab wa dari raga nggak yaaa? dannn kalau bella jawab, bagaimanakah jawabannya? stay tune nunggu kelanjutannya besok yaaa, jangan lupa vote dan komennyaa :) enjoyy :)
YOU ARE READING
LOVINGYOU♥
De TodoCinta sejatinya bukan hal yang patut untuk di perdebatkan, siapa saja berhak mencintai bagaimanapun bentuknya. Akhir dari kisah cinta pun tidak semua berjalan sesuai kemampuan, namun kita selaku pemeran utama dalam percintaan itu haruslah berusaha u...