3. Nydia, the Bilind Flower Girl

63 4 1
                                    

Susan POV

Hari ini hari sabtu, rencananya aku akan menghabiskan weekendku di rumah saja, tapi apa boleh buat jika dosen berkata lain. Tadi malam aku mendapat pemberitahuan jika sabtu pagi akan diadakan kuliah pengganti. Jadi, aku harus merelakan weekendku untuk menimba ilmu. Toh tidak masalah karena hanya mengurangi tiga jamku di pagi hari.

Aku pamit pada ibu dan om Tono untuk pergi kuliah. Kupanaskan motorku sebentar, kulirik rumah kak Ratih terlihat sebuah mobil Nissan Juke merah terparkir di depan halaman. Pasti kak Ratih sedang kedatangan tamu. Setelah kurasa cukup untuk memanaskan mesin motor, kulajukan motor menuju kampus.

Sesampainya di kelas aku mencari bangku yang masih tersisa. Kudapatkan bangku di ujung belakang. Aku mencari-cari Nina, belum ada tanda-tanda keberadaanya. Aku merogoh tasku dan mengambil gadgetku.

"Woii kambing... pasti masi molorkan lu?? Inget kita ada kuliah pengganti pagi ini" kuawali pembicaraan dengan hinaan.

"Emm.. situ siapa? Salah sambung kali" aku bisa mendengar dia sedang mengigau.

"Eh kampret.. lu mau ngulang tahun depan? Ni matkul kan dosennya ga kenal ampun buat yang bolos!"

"Ahh masih gelap gini juga..."

"Muka lu tuh gelap. Udah cepetan dateng, gausah mandi, yang penting lu ada aja"

"Iya iya baweelll"

Aktivitas menelfonku terhenti seketika.

"Maaf apa kursi ini kosong" tanya gadis yang sedang menempati kursi di sampingku

"Iya.. silahkan aja" jawabku. Aku sedikit mengembangkan senyumku ketika gadis yang duduk di sampingku adalah si gadis malaikat. Aku sedikit memandanginya. Memang pantas jika dia dijuluki Madonna angkatan tetapi aku tak setuju bahwa kekurangannya dijadikan sebagai pembanding.

Tak sampai 15 menit Nina memasuki kelas dengan nafas tersenggal-senggal. Dia mengabil tempat di samping kiriku.

"Idihh.. cepet banget lu nyampe kampus"

"Udah deh diem"

"Kok gue nyium bau asem-asem apek gitu ya?"

"Diem aja kenapa si.."

"Nah.. kan bener lu ga mandi ke kampus"

"Udah deh, yang pentingkan absen wajah"

"Serah lu.. agak geser 10 cm-an tapi.." yang ada Nina semakin menempelkan tubuhnya padaku. Dan semakin menggodaku dengan kondisi tubuhnya yang bau asam. Kulihat si gadis malaikat di samping kananku tak bergeming sedikitpun walau Nina menimbulkan sedikit kehebohan.

Mata kuliah Bahasa Inggris diakhiri dengan tugas akhir semester dimana anggota kelompoknya terdiri dari tiga orang. Kami harus membuat tugas laporan tentang bagaimana penggunaan grammar yang berlaku di kalangan masyarakat. Tak lupa kami harus membuat laporan dalam bentuk video maupun tulisan. Tugas ini berbobot 60% nilai akhir kami, jadi kami harus mengerjakkannya dengan sungguh-sungguh.

Sudah pasti aku akan satu kelompok dengan bekicot yang sedang tertidur di sampingku ini, jika tidak dia akan ngambek dan itu akan semakin menyusahkanku. Kulirik Anna, sepertinya belum seorang pun mengajaknya. Mungkin mereka berpikir bahwa kekurangannya akan menghambat kerja kelompok. Kuberanikan diriku untuk mengajaknya untuk sekelompok denganku.

"Emm.. kelompok saya kurang satu, apa kamu mau sekelompok dengan saya?" kali ini dia menanggapi perkataanku. Wajahnya berbalik menghadapku.

"Tentu"

"Oke kalo gitu. Kenalin nama saya Susan" aku memperkenalkan diri untuk yang kedua kalinya, tetapi dengan bahasa yang lebih formal.

"Anna" kami pun berjabat tangan selama beberapa detik. Tangannya sungguh halus dan lembut.

Blind Flower GirlWhere stories live. Discover now