5. Stay by Post Malone

38 4 0
                                    

Ratih POV

Aku bangun cukup awal walaupun ini hari minggu. Seperti biasa, kegiatanku di pagi hari diawali dengan berjogging. Setelah memutari luasnya perumahan ini aku mengambil tempat beristirahat di bangku taman. Sambil meminum air ion yang telah aku siapkan aku memandangi lingkungan sekitar, mataku tertuju pada seorang gadis yang mengendarai Scoppy berwarna pink.

"Bukannya itu Susan? Mau kemana dia pagi-pagi di hari weekend seperti ini?..." gumamku penasaran.

"Ratih! Di situ kamu ternyata" ahh dia lagi, aku muak selalu melihat pria itu.

"Emang kenapa?"

"Aku udah cari-cari kamu dari tadi. Aku samperin di rumah kamu, kamunya ngga ada"

"Kalo aku ngga ada terus kenapa?"

"Yya kan aku khawatir..."

"Emang kamu siapa? Berhak buat khawatir"

"Kan papa kamu sendiri yang nyuruh aku buat jagain kamu selama di sini"

Aku melanjutkan joggingku sampai ke rumah. Sesampainya di rumah aku langsung menaiki tangga dan memasuki kamarku dengan membanting pintu cukup kencang. Dengan sengaja kututup pintu hingga mengeluarkan bunyi yang agak nyaring berharap pria itu mengerti maksudku.

Selesai mandi aku turun menuju dapur, mengambil sekotak susu dari kulkas dan memasukan makanan siap saji ke microwave. Kulirik di ruang tamu ternyata pria itu masih betah berada di sana.

"Sekarang apa lagi?" tanyaku pada pria yang masih betah duduk di ruang tamuku.

"Hari ini kita nonton di luar yuk, habis itu makan di tempat kesukaan kamu"

"Ngga ah, males aku mau di rumah aja"

"Ini papa kamu yang nyuruh aku buat ajak kamu jalan-jalan" terangnya sambil membuat mimik wajah memelas.

"Yaudah, tunggu 15 menit"

Pria yang sedari tadi betah duduk di ruang tamuku itu adalah Andrew. Dia adalah anak rekan kerja papa di Australia. Andrew sendiri merupakan biracial atau blasteran Australia-Indonesia. Dia memiliki paras yang tampan dan badan yang jakung. Sejak aku lulus dari kuliah kedokteran di Australia aku memohon pada papa untuk mengijinkanku kembali ke Indonesia. Setelah berhari-hari meyakinkan papa akhirnya beliau setuju dengan syarat Andrew ikut denganku dan menjagaku selama tinggal di Indonesia.

Selesai berganti baju dan berdandan sekenanya aku turun menghampiri Andrew. Dia menatapku kagum padahal aku hanya berdandan seadanya, aku pun juga tidak peduli dengan penampilanku sekarang ini. Dia sangat sopan membukakan pintu mobilnya dan mempersilakan aku memasuki mobilnya.

Susan POV

Setelah mengantar Anna, aku mampir sebentar ke kedai Gelael untuk membeli roti pesanan ibu. Aku masuk ke kedai dan langsung menuju ke rak-rak berisi roti yang baru saja keluar dari mesin pemanggang. Saat aku sedang memilih roti, mataku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang makan di area café kedai. Mereka tampak familiar bagiku.

Setelah memenuhi nampan yang aku bawa dengan roti pesanan ibu dan roti-roti favoritku aku berjalan menuju kasir untuk membayarnya.

"Susan!" aku mendengar seseorang memanggilku. Aku celingak-celinguk melihat sekitar.

"Susan!" panggilnya lagi, sampai pandanganku menemukan sosok yang sedari tadi memanggilku.

"Kak Ratih..." kak Ratih melambaikan tangannya padaku sambil tersenyum.

Segera setelah aku selesai membayar aku menghampiri kak Ratih di mejanya. Dihadapannya kulihat sosok pria yang aku rasa biracial. Dia cukup tampan, berambut coklat gelap. Ternyata mereka sepasang kekasih yang tadi sempat aku perhatikan.

Blind Flower GirlWhere stories live. Discover now