"sayang hari ini aku mau kekantor. kamu ikut ya nemenib aku?" tanya ridho manja "ntah kenapa dia tiba2 seperti itu
"ikut?... nggak ah males ngapain aku ikut. nanti aku di kirain ngintilin kamu lagi" ucap putri"."yaelah sayang, ayolah biar aku kerjanya juga tenang nggak kepikiran kamu terus" ucp ridho merayu
"kenapa bee jadi manja gini sih, liat noh udah jam 7 lewat mending berangkat sekarang dari pada nanti telat" ucap putri menarik tangan suaminya yang terlihat males malesan.
"cck, iya iya aku pergi, assalamualaikum" rajuk ridho
"kok bee jadi ngambek gini sih, yaudah deh, iya ayy ikut ke kantor PUAS?!!" tegas putri"dari tadi kek ai😊, ucp ridho kemudian mencium kening putri
"yaudah tunggu aku siap2 dulu ambil tas" ucap putri
"ok buk boss, jangan lama lamaa ya" ucap ridho dan hanya di balas dengan gelengan heran oleh putri.
setelah beberapa saat putri pun telah siap dan mereka langsung menuju kantor ridho.
tak butuh waktu lama kini mereka sidah sampai di kantor.
"hai mput, lama banget nggak kesini kangen tau" ucap salah seorang kariawan yang langsung memeluk putri.
"hai juga kak lesti, putri juga kangen kk. kak si kembar mana di bawa nggak?" tany putri
"ada di ruangan kk lagi main sama baby sister nya. kakak ada meeting dulu kamu kalau mau ke sikembar keruangan kk aja gpp kok" ucp lesti
"ok kak, semangat kerjanya kakakku sayang" ucap putri kemudian memeluk lesti dan di balas oleh lesti.
"ya udah kk pergi dulu ya, nanti habis kerja main kerumah kk. jangan jadi adik durhaka kamu. mentang mentang udah punya suami lupa sama jalan pulang ke rumah kk" ucp lesti
"hehehe iya kakakku sayang, sana meeting ntar telat lagi" ucp putri dan diiyakan lesti.
"bee aku ke ruangan kk lesti boleh kan?" tanya putri
"nggak boleh" ucp ridho
"loh kok gitu, aku kangen si kembar, masak mau jengukin ponakan sendiri nggak boleh si bee. jangan bilang kamu cemburu juga. yaelah bee masak sama bayi kamu juga cemburuan. ucp putri panjang lebar..."sayang kalau ngomong tu satu satu pakai tanda baca dikit. kebiasaan deh kayak gitu" ucp ridho
"ya habisnya kamu nggak ngizinin aku ketemu si kembar😭" ucp putri dan entah kenapa air matanya jatuh begitu saja.
"hei kok nangis, aku nggak maksud tadi bikin kamu nangis maksud aku kamu nggak boleh liat si kembar sebelum kamu ini dulu" ucp ridho menunjuk pipi sebelah kanannya.
"iiih ini kantor kali bee, kira kira aja mau minta cium" dasar suami mesum"kesal putri
"yaudah kalau gitu kamu nggak boleh ketemu ai kembar" ucp ridho dan langsung menuju keruangannya.
"iiiih bee kok di tinggal sih" kesal putri dan mengikuti suaminya dari belakang.
"putri masuk ke dalam ruangan ridho dan menghampiri suami nya itu kemudian tanpa aba aba langsung mencium pipi kanan suaminya.
"udah kan...aku mau tempat si kembar dulu "ucp putri hendak pergi namun tangannya di tahan ridho
"apa lagi sih bee" kesal putri
"tadi kan bee mintak cium pipi kanan udah ai cium. sekarang ay mau tempat si kembar dulu. ay udah rindu berat ni sama mereka. jangan di cegah twrus ayy nya" ucp putri semakin kesal dengan tingkah suaminyatanpa pikir panjang ridho langsung mencium bibir ostrinya sekilas.
"ini bibir emang nggak bisa di rem nya kalau lagi ngong. laju aja kayak bajai" ucap ridho mengusap bibir putri.
"lagian kamu sih pagi pagi udah bikin naik darah" ucp putri ketus.
"ya udah aku minta maaf ya sayang, kalau aku udah bikin kamu kesal. ya udah sekarang bee antar ke ruangannya lesti yuk"ajak ridho menggandeng tangan putri.
"lesti hanya diam dan mengikuto ridho yabg suah menggenggam erat tangannya.
sesampainya di ruangan lesti ridho langsung pamit karna kerjaannya menumpuk
"yaudah sana masuk. ingat jangan capek2. " tegas ridho
"iya iya ay tau kok, bawel banget sih" ucp putri"bukan bawel sayang tapi demi kebaikan kamu dan anak kita kamu tau kan dokter bilang apa soal kandungan kamu.....
"iya bee ayy paham kok, yaudah ya dari pada bee ngomel terus mending bee ke bawah terus lanjutiin kerjanya.
"yudah kalau gitu bee kebawah ya" ucp ridho kemudian mencium kening putri.
"putri hanya tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari suaminya walaupun terkadang jengkel dengan kelakuan suaminya itu.
BERSAMBUNG