•1•

62 7 0
                                    

Typo bertebaran
Happy reading!! ✨
......................................................

Tittt tittt

Brukkk brukk

Suara hantaman keras antara tubuh dan mobil memekik telinga yang mendengarnya.

Dan saat itu pula hujan turun dengan sangat deras seakan akan ikut bersedih.

“kak Vano!!!”. Pekik histeris seorang gadis yang berusia sekitar lima belas tahun dari ujung jalan ketika melihat kakak pertamanya ditabrak mobil yang langsung melaju dengan tidak bertanggung jawab.

Dilepasnya payung yang ada ditangannya sembarangan meski air hujan membasahi seluruh tubuhnya, dia tidak peduli  yang ia pedulikan hanya keadaan kakaknya.

Gadis dengan air mata yang terus mengalir dipipinya dengan bebas.

Dia terus berlari dengan cepat menuju kakaknya yang terkapar tidak berdaya dengan darah dimana-mana.

Ia terpaku sebentar melihat keadaan kritis kakaknya membuat seakan akan seluruh dunianya runtuh seketika.

Gadis itu langsung terjatuh disamping kakaknya dengan air mata yang semakin deras mengalir bebas diwajahnya dan bercak darah memenuhi telapak tangannya.

Orang-orang yang ada disana mulai berkumpul saling bisik membisik.

Ada yang menatap mereka iba, kasian, sedih dan sebagainya.

“tolong! Cepat panggilkan ambulance!”. Pekik gadis itu panik.

Matanya sudah dipenuhi dengan air mata ditambah hujan yang sangat deras membuat pandangannya kabur.

Saat kakaknya dibawa kerumah sakit dengan ambulance gadis itu berdiri dan memandang kelangit tidak peduli matanya sakit kena air hujan karena baginya yang lebih menyakitkan itu adalah kehilangan seseorang yang begitu beharga dihidupnya.

'Aku akan mencari orang yang manabrakmu sampai dapat, itulah janjiku.' Batin gadis itu.

“Keisha kamu kenapa Kei bangun kamu mimpi buruk lagi ya”. Suara panik cowok dan suara tangis cewek yang ada dikasurnya menjadi satu dalam ruang kamar.

Bulir-bulir keringat memenuhi pelipis cewek yang sedang terbaring dikasur dengan gelisah.

Huuuhhh huhh

Cewek yang bernama Keisha itu langsung duduk dengan nafas tersenggal-senggal dan air mata yang tiba-tiba mengalir dengan deras.

Cowok yang diketahui kakaknya Keisha itu mengambilkan segelas air putih diatas nakas samping kasur untuk diberikan pada adiknya.

“udah kamu tidur lagi ya, besok harus bangun subuh buat nganter kakak ke bandara.” Keisha hanya mengangguk dan menutup matanya.

Diusapnya lembuh rambut Keisha untuk sekedar menenangkannya.

Masih dalam pelukan hangat sang kakak, Keisha kembali terlelap dengan tenang .

cowok itu membaringkan adik kesayangannya dikasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut sampai batas dada.

Sekali lagi diusapnya lembut pucuk kepala adiknya, dengan tatapan nanar.

No ini udah yang kesekian kalinya Keisha mimpi buruk itu semenjak lo meninggal.’ Batin cowok itu.

Helaan nafas kasar keluar dari mulut cowok itu. Ia berbalik mematikan lampu dan menutup kembali pintu kamar Keisha.

✨✨✨

EspacioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang