O6

6K 629 150
                                    

Hujan turun dengan derasnya, angin berhembus membekukan tulang, petir menyambar bersahut-sahutan. Meski begitu upacara untuk memperingati kematian Kaisar beserta Putri dan menantunya tetap digelar. Untuk memulai upacara, Raja Jung Yunho sebagai anak lelaki tertua menyiapkan berbagai jenis makanan seperti arak, sup taro, daging sapi, ikan dan tiga jenis sayuran berbeda warna, buah-buahan, tteok atau seongpyeon.

Sejak malam hari atau lebih tepatnya tengah malam, para Dayang menyusun meja altar dan menyusun tulisan-tulisan berisi doa. Keluarga kerajaan memakai pakaian serba hitam sebagai tanda berduka, tanpa riasan atau perhiasan yang menempel pada bagian tertentu mereka. Setelah menyusun tulisan yang berisi doa. Mereka saling memberi kangshin, menuangkan arak, dan membaca doa. Setelah ritual pertama selesai, anak tertua yaitu Raja akan memberi sujud dua kali diikuti Jaehyun dan Youngho. Ketika semua ritual selesai, kemudian semua anggota keluarga memberi sujud dua kali tanpa terkecuali.

Seorang lelaki yang kira-kira berusia 40 tahun dan berjas hitam menyelinap dibelakang Jisoo yang baru saja selesai sembahyang. Lelaki itu membisikan sesuatu yang membuat perempuan muda itu terbelalak sepersekian detik. Sebelumnya ia harus melihat apakah tuan muda Seo berada disekeliling kakaknya atau tidak, ia tidak mau lelaki itu curiga padanya dan mulai mencari tahu misi apa yang tengah ia emban saat ini.

Tanpa secercah senyum yang biasa menghiasi wajahnya. Seo Jisoo membalas ucapan si lelaki paruh baya itu hampir tanpa suara

"Ya, Mama." lelaki itu kemudian membiarkan majikannya pergi, ia membungkuk dalam sampai perempuan muda itu menghilang dari pandangannya.

Park Sooyoung, adalah wanita yang perfeksionis, senang dengan barang mewah, mencintai keindahan dan menjunjung tinggi ego juga martabat dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Sooyoung, adalah wanita yang perfeksionis, senang dengan barang mewah, mencintai keindahan dan menjunjung tinggi ego juga martabat dirinya. Ia selalu diterima dimanapun ia berada, semua lingkungan akan menyediakan bangku paling bagus,indah dan baik untuk ia duduki.

Tapi lelaki ini dan temannya, adalah orang yang benar-benar bernyali besar karena menghadang jalannya untuk masuk ke istana Gyeongbok, wanita bergaun pendek hitam dengan topi lebar senada itu hampir habis kesabaran dibuatnya.

Ia telah terjebak disini selama empat puluh lima menit, andai saja membunuh orang tidak menimbulkan dosa dan kontroversi, Sooyoung akan dengan senang hati menggantikan pekerjaan supirnya untuk menabrak dan melindas dua penjaga gerbang Gwanghwamun sejak tadi.

"Kau tetap tidak akan membiarkan aku masuk?"

"Kami hanya menjalankan tugas, nona. Tolong mengertilah bahwa acara ini hanya untuk keluarga dan orang luar tidak diizinkan masuk." tegasnya tanpa bisa dibantah, Sooyoung berdecak dengan kesal.

"Aku bahkan dekat dengan keluarga kerajaan sejak dulu, dan kau tidak mau mengizinkan aku masuk? Tidak kah kau mengenalku?" kedua lelaki itu benar-benar seperti patung, tidak sama sekali bergeming dari tempatnya. Keributan itu rupanya memancing penjaga lainnya untuk memanggil kepala pelayan istana.

The Prince [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang