6.

3 1 1
                                    

Sebelum mendapat gentakan dari Ge yang akan membuat mood nya hancur pagi buta, Icha sudah lebih dulu turun ke lantai bawah memasang sepatu dan menunggu Ge datang.

tak lama kemudian motor hitam,dan lelaki ber-sweater abu abu memasuki kawasan rumah icha,melepas helm dan turun mendekati icha yang sedang mengutak atik ponsel nya.

"tumben"
"bawel lo,gue on time dibilang tumben,gue ngaret marah nya kaya singa ga makan dua bulan."
"lah mati dong gamakan dua bulan?"
"harus banget ya dibahas?"
"haha,yuk."
"kemana?"
"sekolah lah"
"oh,kirain"
"kemana?"
"KUA"
"idih"
"simulasi,jalan jalan aja dulu di latar nya"

tibatiba entah kalimat apa yang membuat pipi icha blushing sampai seperti,malu plus salah tingkah

"DIH MERAH PIPI NYAAAAA HAHA GEMES AMAT SIH LO."
"GE,AH APAAN SIH AYO BERANGKAT"
"mana mana liat dulu dong muka nya"
"ge berangkat sekarang atau gue masuk lagi gausah sekolah?"
"yaudah sana,paling diomelin tante meira HAHA"

dengan tatapan tajam,icha benar benar balik badan dan hendak membuka pintu rumah lagi benar benar ingin mewujudkan omongannya barusan,
melihat reaksi nya yang nyata,Ge langsung bergegas mencekal tangan Icha

"IYAIYA CACA,MAAF MAAF,YUK BERANGKAT" ucapnya membalikkan badan caca dan menampilkan senyum paling palsu.

tanpa mengiyakan ocehan gevan,icha langsung bergegas menghsmpiri motor disusul dengan gevan,

perjalanan dari rumah Icha menuju sekolah tidak lah jauh,cuma kalau pulang nya bareng sama gevan,pasti belok belok kesana kemari,pusing.

entah beli apa lah,ini lah,itu lah,sampe pernah gatau ini disuruh ibu nya atau gimana,Icha bahkan pernah menemani gevan untuk belanja bulanan,ajaib.

semenjak turun dari motor,dan melewati koridor sekolah,gevan terus terusan menampilkan senyumnya

Icha yang merasa aneh dengan hal ini langsung bertanya akan hal sepele ini.

"lo kenapa sih?"
"kenapa apa nya?"
"senyam senyum senyam senyum,kaya abis dapet undian super deal"
"emang" jawabnya sambil mengedikkan bahu dan kembali lagi tersenyum
"genit lo"
"apa sih?"
"pasti lo lagi tp tp sama adek adek kelas kan?hih."
"cemburu?"
"males.mending tidur"
"gue lagi seneng aja"
"kenapa?"
"ya seneng aja"
"terserah lah,capek"
"ca,ca. lo mah yang ga cape cuma tidur doang sih."

setelah menempati bangku masing masing,kemudian ponsel milik Icha berdering memunculkan notifikasi pesan masuk

"pagi guys,mau ngasih tau hari ini kan kita rapat mingguan seperti biasa,cuma kayaknya ini selesainya lumayan lama,mau pembentukan konsep sama panitia buat 17agustusan,oke ya? jadi sebelum rapat kalian bisa nyelesaiin urusan kalian dulu selama 30menit,sekian.
thanks guys -Edo,ketua."

berarti hari ini Icha harus pulang sendiri,karena gevan bukan termasuk dalam anggota organisasi MPK

bel istirahat berbunyi dua kali,setiap kali istirahat,sekolah kami memang selalu memberi musik yang bisa didengar satu sekolah,seru kan?

"ca ayo kantin?"
"ga ah ge, lagi ga pengen,lo aja"

kemudian ge ikut duduk di bangku sebelah icha dan menarik sebelah headset yang sedang digunakan icha.

"ge kebiasaan."
ge tidak menggubris ucapan icha,iya hanya fokus memasangkan headset dan mengutak atik ponselnya.

"ca makan soto yuk pulang sekolah?" ajaknya tibatiba

bukan tibatiba sih,tapi memang seringnya ge mengajak nya makan setelah pulang sekolah,makanya icha pulang selalu telat karena ge selalu ngajak mampir kemana mana

"gabisa ge"
"ohiya hari ini lo rapat,kan biasanya gua tungguin"
"gabisa,lo duluan aja,kali ini rapatnya lama kayaknya deh,soalnya mau pembentukan panitia 17san sama buat konsep"
"gausah lah repot"
"jidat lo"
"yaudah nanti kalo udah selesai rapat lo telpon gue aja"
"gamau"
"ohh,awas lo ya minta beliin eskrim lagi"
"iyaiya ish."

berhubung bel masuk sudah berbunyi,sedikit demi sedikit siswa mulai berdatangan lagi ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.

"TAKUT BENERRRRR CACA NYA DIAMBIL SAMPE DIJAGAIN TEROSSSSSSSSSSSSSS" ucap willi n the geng yang termasuk geng nya gevan juga.

"minggir,mau duduk gue." ucap reva yang mengusir ge secara paksa dari tempat duduknya.

setelah pelajaran selesai,semua murid berhamburan untuk pulang,gevan sempat memblok jalan icha yang hendak menuju ruang rapat.

"apa ge?"
"jangan lupa telfon"
"AKU JUGA YA CAAAAAAA" ucap willi
"ATUH AKU DULUAN YA CAAA YANG DITELFONNN" ucap raihan

"lo!!" geram gevan

"iya iya ge,dah sana lo ah."

kemudian berpisah di ambang pintu kelas,gevan keluar sekolah,dan icha menuju ruang rapat.

"sorry ya temen temen rapat kali ini nyita waktu kalian banget,dan semangat ya buar event kita kali ini"
rapat telah ditutup oleh edo sang ketua,dan Icha sesegera mungkin menelpon gevan karena hari sudah malam.

ini entah sudah panggilan keberapa tapi gevan belum ada tanda tanda mengangkat telfonnya.

tibatiba ada mobil parkir didepannya dan membuka spionnya.

"Hai ca,belum pulang?"
"belum nih,nunggu gevan katanya mau jemput,tapi sampe sekarang ngabarin gue aja enggak."
"ayo bareng aja,udah malem ca,"

sempet berfikir dulu tapi kemudian icha mengiyakan tawaran edo,karena hari sudah semakin gelap,dan gevan tidak kunjung mengangkat telfonnya.

setelah diantar pas sampai depan rumah,edo langsung pamit tanpa basa basi,kemudian icha langsung bergegas menuju kamar

'awas lo ya ge!kesel.' batinnya.

my pope.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang