•••••
Zen menghentikan mobilnya di parkiran cafe yang sepi. Cafe ini bernama “Cafe Terserah” dan terpampang jelas di depan pintu masuk. Sang pemilik cafe terinspirasi untuk membuat cafe ini setelah mengajak pacarnya makan di sebuah cafe, saat ditanya “mau makan apa?” dengan santai kekasihnya itu menjawab “terserah”. Dekorasi di dalam cafe sangat cantik dan bersih, membuat pelanggan pasti betah berlama-lama dan enggan beranjak. Elang dan enam temannya memilih duduk di kursi paling pojok.
“Pesan makanan apa nih?” tanya Leon sambil duduk di sebelah Elang.
“Terserah,” ucap Nanda.
Tiga orang pelayan sedang berdiri mengamati Elang dan juga teman-temannya dari kejauhan. Cowok terkenal yang sering dibilang anak sultan itu untuk pertama kali mampir ke cafe dimana tempat mereka bekerja. Selama ini mereka hanya melihat Elang dari sosial media, tapi kali ini mereka dapat melihat secara langsung. Ternyata Elang jauh lebih tampan jika dilihat secara langsung.
“Itu Elang, cakep kan? Ih putih banget tau. Gue mah rela deh ninggalin pacar gue demi Elang. Tapi, gak papa deh ya gue gak dapetin Elangnya. Minimal temennya lah ya, cakep-cakep semua,” ujar seorang pelayan yang sedang memegangi nampan.
“Yee, berarti lo tipe cewek gak setia,” balas salah satu temannya yang berambut tergerai itu.
“Pokoknya, kali ini gue yang layanin mereka,” sahut pelayan yang berambut sebahu.
“Eh enak aja lo, harus gue lah. Please jangan caper Lo berdua udah punya pacar. Mau, nanti gue laporin sama pacar lo pada.”
“Pelayan,” panggil Zen membuat ketiga pelayan yang sedang asyiknya mengobrol itu spontan menoleh. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini, mereka langsung berlari menghampiri Zen.
“Silahkan mau pesan apa mas?” tanya pelayan yang berambut sebahu itu.
“Mas Elang, saya minta foto boleh? Saya ngefans banget tau. Ternyata kalau asli nya lebih ganteng,” pelayan yang berambut tergerai itu merogoh saku bajunya untuk sekedar mengambil ponsel.
“Ih apaan sih, gue duluan yang minta foto. Ngantri lah.” Cewek yang sedang memegangi nampan itu spontan memelik hingga terjadilah keributan.
“Loh, gue kan yang duluan minta foto tadi.”
Tak terima, pelayan yang berambut tergerai itu langsung ikut menyahut. “Jelas-jelas gue yang sampai duluan kesini. Lo pada kan udah punya pacar jadi enggak usah deh kecentilan dan caper di depan Elang.”
“Lo kenapa malah ngatain gini sih, ini masalah pekerjaan. Jadi, enggak ada sangkut pautnya sama masalah pribadi. Kenapa lo malah nyolot gini sih?” ujar pelayan yang membawa nampan.
“Kenapa? Enggak terima?” Pelayan dengan rambut tergerai itu seketika berubah wajah menjadi dingin.
“Gue juga enggak terima, gue juga enggak kecentilan. Yang kecentilan itu elo.” tukas pelayan yang berambut sebahu.
perdebatan tersebut membuat Elang dan teman-temannya merasa tidak nyaman akan suasana ini. Mereka ingin melerai, tapi tidak mau dibilang ikut campur urusan orang. Hingga akhirnya, Elang yang merasa risih itu bangkit kemudian berjalan santai keluar lalu memasuki mobil. Teman-teman Elang pun ikut mengekori Elang, hingga akhirnya mereka kini sudah berada di dalam mobil. Entah sadar atau tidak, ketiga pelayan itu masih beradu mulut tanpa menyadari bahwa pelanggan mereka sudah pergi.
Pelayan yang berambut sebahu itu menoleh ke samping, menyadari bahwa pelanggan mereka sudah tidak ada. Matanya tertuju pada sebuah mobil yang baru saja melesat pergi dan hilang dari pandangannya.
“Semua ini gara-gara lo berdua, jadi nya mereka pergi kan.”
•••••
“dari pulang sekolah gue belum makan apa-apa. Sekarang perut keroncongan banget,” kata Tata sambil menggerutu. “Pelayannya ribut-ribut minta foto segala, norak. Kayak belum pernah ketemu elang aja.”
“Namanya juga penggemar, siapa sih yang enggak senang ketemu idola?” balas Nanda.
“Lo berdua, berisik,” omel Zen yang sedang menyetir. “Bacot lo berdua enggak bisa diem apa gimana?”
“Gue akan diem kalo perut gue udah diisi makanan. Kalo belum diisi, gue akan terus nyerocos tanpa henti. Lo itu harusnya peka dong Zen, kalo gue ngomel kayak gini itu tandanya gue laper. Bang Tata laper Zen, abang pengen makan. Abang belum makan seminggu nih ab__” Ucapan Tata terhenti. Mobil yang mereka tumpangi berhenti mendadak.
Zen yang sedang mengemudi dengan kencangnya menginjak remnya untuk menghindari tabrakan dengan pengendara motor matic di depannya.
“Astagfirullah,” pekik Leon kencang. Leon yang sedang asyik tidur spontan menubruk kursi di depannya. Leon duduk di urutan kursi belakang bersama Gilang.
“Ya Allah,” teriak Nanda.
Elang hanya menghela nafas dengan wajah kagetnya lalu menoleh pada temannya yang berada di belakang karena Elang duduk di kursi samping kemudi. Zen yang mulai jengah pada pengendara motor di depannya itu langsung membuka kaca mobil.
“Woy mas, kira-kira dong kalau mau belok. Lampu sen nya digunakan mas. Belok ke kanan tapi lampu sen ke kiri. Untung enggak gue tabrak,” teriakan Zen mampu membuat orang yang berlalu lalang di sekitarnya menyita perhatian sesaat. Pemotor yang hampir tertabrak tadi hanya menoleh lalu melongos pergi.
“Gak usah nyari keributan, lanjut jalan,” ujar Elang angkat bicara.
Zen menutup kaca mobilnya kembali lalu melanjutkan perjalanannya. Masih ada rasa sedikit emosi di benak Zen. AC yang berada di dalam mobilnya pun sudah tidak terasa akibat rasa panas yang muncul karena emosi.
“Zen, laper,” ringis Tata. “Makan dulu ya, enggak kuat. Gue kan punya magh, lo tau sendiri kan?”
“Iya Tata, berisik lo. Mau gue tonjok?”
“Enggak,” Tata langsung bungkam tapi tak lama dari itu ia kembali buka suara. “Enggak apa-apa kan, Lang. Kita makan dulu. Tapi kalau misalnya lo keberatan bilang aja. Gue enggak maksa lo juga sih, takutnya kan lo malah ngerasa enggak nyaman kayak tadi. Kalo lo keberatan bilang aja Lang, enggak usah diem gitu.”
“Iya.”
Tata mendengus merasa menyesal telah berbicara pada Elang. Menurut Tata, ia hanya membuang-buang suara saja berbicara pada cowok tampan tapi mengesalkan.
“Ah, nyesel ngomong sama lo.”
•••••
Hai Hai haiii
Terima kasih ya udah mau baca sejauh ini
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED (SUDAH TERBIT)
Fiksi RemajaBased on true story!!! Seorang pria tampan bernama Elang yang selalu menjadi bahan kejaran para penggemar wanita, meskipun dia bukan seorang artis. Elang memiliki penampilan yang menawan dan karisma yang kuat, yang membuat banyak wanita terpesona ol...