Penikmat rindu

03. Ada jarak yang tak bersahabat dengan waktu

Ribuan tetes hujan yang seolah mengerti, bagaimana rinduku padamu yang terpisahkan oleh jarak dan waktu.
Kita adalah pasangan yang sempurna,hanya saja tak berada dalam situasi yang sempurna, sejauh apapun jarak, aku akan tetap menunggu hingga kita bisa bertemu lagi. Jarak bisa memisahkan kita, tapi tidak dengan perasaan kita.
Aku, kamu, dan jarak adalah tim yang solid, hanya saja waktu yang enggan bersahabat dengan kita karena ada jarak, sehingga sulit untuk kita bertemu. Tapi hal yang paling aku takutkan dari jarak adalah aku tidak tahu jika kamu akan merindukanku, atau kamu akan melupakanku. Kadang aku kesal dengan jarak yang enggan bersahabat dengan waktu, seandainya jarak tidak berarti, akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja agar bertemu denganmu.
Hujan mulai mereda, dan kini aku siap melangkah menuju tujuanku, seperti rindu sebagai hujan yang reda,  jarak sebagai perjalanan yang aku tempuh, dan waktu yang tepat saat ini masih ku tunggu untuk bertemu denganmu.
Di tengah perjalananku, aku melihat pelangi yang muncul setelah hujan, seolah memberikan pertanda padaku bahwa rinduku akan terbalaskan. Ku hentikan langkahku dan mulai mengamati pelangi dengan senyuman yang muncul bersamaan dengan senja, warna warni pelangi yang terpancar oleh warna jingga di langit senja, yang seolah menjelaskan padaku bahwa, kita akan segera bertemu kembali, jarak dan waktu tak akan jadi penghalang di saat pertemuan kita nanti.

Wahai pelangi, sampaikan pesanku padanya, bahwa aku merindukannya.
Dibawah langit sore yang berhias senja ini aku ingin mengatakan bahwa saat ini aku memang tak bisa bertemu dengannya, bukannya aku tak ingin,tapi saat ini jarak enggan bersahabat dengan waktu. Aku dan dia akan sulit untuk bersatu.