6

357 25 7
                                    

Hiro membawa laju mobilnya membelah jalanan di pagi buta, karena dokter tampan itu takut terjadi hal buruk pada sang istri tercinta. Begitu sampai di rumah, Hiro terkejut ketika mendapati begitu banyak bercak darah di lantai. Pikiran negatif pun seketika menguasai otak Hiro.

" Aden..."

" Bi Aah... Ada apa ini? Kenapa banyak sekali darah?" tanya Hiro panik.

" Tadi Nyonya Yulitta datang ke sini bersama non Tasya, mereka menyerang bibi dan juga non Tari, den. Nyonya menusuk non Tari dengan senjata tajam, aden..." jelas Bi Aah, membuat wajah Hiro semakin pucat.

" Apa? Dimana Tari sekarang?"

" Non Tari ada di kamar aden Cio, den.."

Tanpa babibu, Hiro bergegas menuju kamar sang putra dan kembali mendapati bercak darah segar di lantai kamar sang putra. Hiro semakin memucat ketika mendapati Tari terbaring lemah di atas tempat tidur.

" Astaghfirullah... Sayang...  Kamu dengar suara aku kan? Sayang..." Hiro mencoba berbicara dengan Tari.

Awalnya tak ada jawaban sama sekali dari Tari, membuat Hiro semakin panik dan takut.

" Sayang... Tari... Ini aku, Hiro. Sayang..."

" Hi... Hiro..."

" Iya, sayang. Ini aku. Kita ke rumah sakit sekarang ya..."

Tari hanya diam, tak menjawab apapun. Tubuhnya lemah dan wajahnya dingin serta pucat pasi. Hiro lantas membawa Tari juga Bi Aah ke rumah sakit.
***
Hira yang tengah memeriksa kondisi pasiennya, di buat terkejut saat melihat Tari tergeletak lemah di atas ranjang darurat, begitu juga dengan Bi Aah yang terluka cukup parah di bagian tangan.

" Ya Allah... Ada apa ini, Ro?"

" Ceritanya panjang. Lo obatin Bi Aah dulu, habis itu susul gue ke ruang ICCU. Tari kehilangan banyak darah. Kasih tau Siwon untuk siapkan darah AB minus..." ucap Hiro pada Hira.

Hira mengangguk paham, lalu mengirim pesan pada Siwon, dan membawa Bi Aah ke ruang IGD untuk mendapatkan perawatan.

" Jaehyunna... Tolong pasang perbannya ya.."

Jaehyun, asisten Hira, mengangguk paham lalu memasang perban di tangan Bi Aah. Sementara itu, Hira berlari menuju ruang ICCU bersamaan dengan Siwon.

" Sebenarnya ada apaan sih, Ro?"

" Mama dan Tasya nyerang Tari dan juga Bi Aah. Tari kehilangan banyak darah karena mama menusuk Tari dengan senjata tajam..." jelas Hiro, membuat rahang Hira mengeras.

" Apa? Mama dan Tasya nyerang Tari juga Bi Aah... Astaghfirullah..."

" Gimana? Apa stok darah AB minus cukup?" tanya Hiro pada Siwon.

" Lo tenang aja, Ro. Persediaan stok darah AB minus masih banyak.." jawab Siwon.

" Mama dan Tasya benar-benar udah kelewat batas kali ini. Gue gak bisa tinggal diam lagi.."

Hira melepas jaket putihnya dan bergegas meninggalkan ruang ICCU.

" Lo di sini aja jagain Tari, biar gue yang nyusul Hira.." ucap Siwon.

Hira membawa laju mobilnya menuju kediaman mewah Yulitta, dan benar tebakan Hira kalau Tasya ada di rumah Yulitta. Ketika melihat keduanya tengah berpesta, Hira dengan gerakan cepat mengambil segelas wine dan menyiramnya keras ke wajah Tasya juga Yulitta.

" Hira... Apa-apaan kamu ini?" bentak Yulitta.

Seolah tuli akan perkataan sang ibu, Hira menarik rambut Tasya dan menyeret perempuan itu bagaikan binatang ke dalam mobil. Hira juga mendorong paksa Yulitta masuk ke dalam mobil.

" Siwonna, kamu kawal dari belakang.."

" Arrasseo.."

Hira lalu membawa laju mobil kembali ke rumah sakit, diikuti oleh Siwon dari belakang. Begitu tiba di rumah sakit, Hira kembali menyeret Tasya bagaikan binatang ke hadapan Hiro, yang menanti di lobby rumah sakit. Hira juga mendorong kasar Yulitta hingga terjerembab di lantai.

" What the hell are you doing with my wife?"

Dingin. Itu yang terasa ketika Hiro menatap dua perempuan di hadapannya. Awalnya, keduanya tidak menjawab pertanyaan dari Hiro, sampai akhirnya Hira memutar bukti rekaman cctv.
***
#Flashback#

Tari sampai di rumah pukul 6 pagi, karena ingin istirahat sebentar, sebelum kembali lagi ke rumah sakit. Saat akan masuk ke dalam rumah, Yulitta dan Tasya datang. Belum sempat Tari menyapa keduanya, Tasya langsung menjambak rambut Tari dan mendorong kasar istri Hiro itu sampai terjatuh.

" Astaghfirullah... Ada apa ini?" jerit Bi Aah ketika melihat Tari di aniaya.

Bi Aah mencoba melindungi Tari, namun terkena goresan cukup dalam di bagian lengan. Tari panik, dan berusaha menolong Bi Aah. Namun, Yulitta bergerak lebih cepat dengan menusuk bagian perut Tari dengan sebilah benda tajam.

" Ya Allah... Non Tari!!!! Tolong... Tolong..." teriak Bi Aah ketika melihat Tari terluka parah.

" Itu akibatnya karena kamu tidak mau menceraikan Hiro!!" desis Yulitta.

Tak ingin ada warga yang datang dan menangkap basah mereka, keduanya pun buru-buru pergi tanpa menyadari jika aksi mereka terekam oleh kamera cctv.

" Ya Allah... Non gak papa? Kita ke rumah sakit aja ya, Non..." ucap Bi Aah panik.

" Gak usah, Bi. Saya gak papa. Saya mau istirahat aja di kamar Cio.." jawab Tari pelan.

Tanpa memperdulikan luka di perutnya, Tari memilih istirahat di kamar Cio. Bi Aah yang cemas, langsung menghubungi Sasha, teman dekat Tari.

#Flashback End#

Rahang Hiro mengeras dan nafasnya memburu setelah melihat bukti rekaman cctv. Yulitta dan Tasya diam membatu. Mereka tak tahu jika ada kamera cctv di rumah Hiro.

" Semua sudah jelas. Kirim bukti video itu ke polisi sekarang juga..." tegas Hiro.

" Hiro... Hiro, maafin mama, nak. Jangan laporin mama ke polisi. Mama gak mau di penjara..."

Tanpa rasa kasihan, Hiro menghempas kasar tangan Yulitta dari kedua kakinya.

" Hiro, detak jantung Tari melemah. Denyut nadinya juga..." ucap Siwon pada Hiro.

Hiro bergegas masuk ke ruang ICCU, meninggalkan Yulitta dan Tasya yang panik dan ketakutan.

" Send. Bersiaplah tidur di dalam hotel prodeo, kalian berdua..."

Tasya yang tak ingin mendekam di dalam penjara, mencoba merebut paksa bukti rekaman cctv itu dari Hira dengan cara apapun, termasuk melukai.

Tasya menggila dan menyerang Hira dengan membabi buta. Keributan pun terjadi, sampai Hira terkena goresan benda tajam di lengan.

" Tante Hira!!!!" teriak Lucio yang baru saja kembali dari taman bersama dengan Andra dan Rimba.

Tasya yang melihat Lucio, langsung beralih pada bocah berusia 6 tahun itu. Tak ingin terjadi hal buruk pada Lucio, Hira berlari dan berusaha untuk melindungi keponakannya itu hingga..

DOOORRRR!!!!

Suara tembakan menggema di area lobby rumah sakit. Yulitta diam membatu, begitu juga dengan Siwon dan Hiro yang berlari ke lobby setelah mendengar suara tembakan. Kedua dokter tampan itu membatu seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Begitu juga dengan Andra dan Rimba yang berada sangat dekat dengan posisi Hira dan Lucio.

To be continued...

Siapa yang tertembak? Apakah Hira atau justru Cio?

*sorry kalau gaje, bukan penulis profesional masalahnya.. 😁😁🙏🙏🙏

Anak Langit (Tears)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang