Joy membelalakan matanya dengan terkaget saat seulgi tiba² mencium bibirnya sembari terisak,
"S-seul.."
"Mian-ne" lirih seulgi sembari menundukkan kepalanya.
"Kau kenapa?"
"Aku tidak kuat lagi joy"
"Maksudmu?"
"Aku ingin balas dendam" Ucap seulgi menatap serius joy yang juga menatapnya.***
"Berani kembali lagi hmm" ucap irene melihat seulgi baru saja memasuki rumahnya dengan melipat tangan namun dihiraukan begitu saja oleh seulgi sehingga membuat irene kesal.
"Ya! Aku bicara padamu!""Aku lelah irene-sii" seulgi segera masuk ke kamar tamu.
"M-mwo? Tadi dia memanggilku apa?" Tanya irene pada dirinya sendiri.
.
"Mau kemana kau?!" Tanya irene melihat seulgi yang sudah rapi menuruni tangga namun seulgi hanya menatap malas irene lalu melanjutkan langkahnya.
"Ya Kang Seulgi! Sudah berani sekarang hah?!" Lanjut irene menghampiri seulgi.
"Apa urusanmu irene? Jangan campuri hidupku lagi" seulgi berjalan pelan kedepan rumahnya dan disambut seseorang yang sudah menunggu."Sudah lama?" Tanya seulgi
"Tidak lama jika menunggumu" joy menggandeng lengan seulgi dengan tersenyum."Ya! Kang seulgi! Beraninya kau bersama wanita lain di rumahku!" Teriak irene menghampiri keduanya dengan kesal.
"Oh. Kau pasti irene? Kenalkan, aku Park Sooyoung, Kekasih Seulgi" ucap joy dengan menatap irene malas
"Mwo?!!" Irene terkaget sembari membelalakan matanya.
"Ah apa ada masalah?" Tanya joy sembari menggandeng lengan seulgi yang hanya diam.
"Ya!! Apa kau tau dia sudah menikah hah! Dasar wanita Jalang! Lagi pula dia tidak punya apa², semua hartanya milikku, dia hanya menumpang disini" jelas irene murka menatap keduanya.
"Aku tau, lalu? Kau juga memiliki kekasih bukan? Jadi tidak masalah bukan jika suamimu menjadi kekasihku juga?" Jawab Joy tersenyum meremehkan.
"Heh! Jangan bandingkan kekasihku dengan orang ini" tunjuk irene pada seulgi.
"Kekasihku itu orang kaya, dia punya segalanya, dia juga pemilik Park Company" lanjutnya lagi dengan bangga."Ah.. majja.. Park Company?" Joy mengangguk² dengan tersenyum misterius membuat irene semakin kesal.
"Sudahlah, ayo kita pergi Sooyoungi" ajak seulgi menarik joy meninggalkan irene yang dipenuhi emosi.
***
"Seul gwaenchana?" Tanya joy menatap seulgi yang hanya diam sembari menatap makanan didepannya.
"A..ahh ne, gomawo untuk tadi"
"Jangan terlalu dipikirkan, sekarang kau makan yang banyak arra?" Joy menyuapi seulgi dengan tersenyum.
"Ne" seulgi segera melahap makanan yang diberikan joy dengan semangat.
"Aigo kau menggemaskan seul"
"Hehehe"
***
"Babe waeyo?" Tanya wendy melihat irene yang sedari terlihat kesal.
"Kau tau, si miskin itu berani berselingkuh sekarang" ucap irene ketus.
"Mwo?! Jinjja yo?, Daebak... Nyalinya besar juga"
"Cih, dia sekarang mulai berani padaku seungwan, aarrgghh menyebalkan!" Teriak irene frustasi.
"Gwaenchana, kenapa kau harus pusing babe, bukankah itu bagus, kau bisa mendapatkan semua harta orang tuamu seutuhnya" wendy mengecup bahu irene sembari memeluknya dari belakang.
"Hmm, kau benar.. tapi tetap saja aku sangat emosi. Apalagi wanita yang bersamanya terlihat sangat angkuh"
"Kurasa dia tidak lebih baik darimu, dia pasti wanita miskin juga." Wendy membalikkan tubuh irene dan mengecup bibirnya.
"Wan......"
"Kajja kita lanjut dikamar saja" wendy menarik irene masuk kekamar.
***
"Sepertinya wendy ada disini" ucap seulgi yang baru saja pulang dengan diantar joy
"Tapi didalam terlihat sepi seul"
"Kurasa aku tau mereka dimana sooyoung-ah" seulgi menundukkan badannya dan mengepal kuat kedua tangan, namun tiba2 sebuah tangan menggenggamnya dengan lembut.
"Aku tau yang kau rasa, aku juga merasakannya, tapi kita tidak boleh lemah, kau paham" ucap joy menatap seulgi.
"T-tapi......"
"Sssttttt jangan bicara lagi" joy menempelkan telunjuknya di bibir seulgi dengan tersenyum.
"Aku punya rencana" lanjutnya dengan menggandeng seulgi memasuki rumah irene."Kau mau apa?" Tanya seulgi bingung.
"Dimana kamarmu?"
"Ne?"
"Kamarmu seul"
"Ah kamar.. di atas, sebelah kamar irene"
"Ayo kita kesana" ajak joy dengan semangat sembari menaiki tangga..
Seulgi menutup telinganya saat mendengar suara2 dari kamar sebelahnya, dia tau apa yang sedang terjadi disana, berusaha untuk menguatkan dirinya dengan menghela nafas kasar, sedangkan joy dia hanya diam dengan wajah datar, memikirkan banyak hal yang cukup menyakitkan.
"Seul" panggil joy disebelahnya.
"N-ne" seulgi menjawab dengan suara yang gemetar menahan dirinya untuk tidak menangis.Joy yang menyadari itu, langsung mendekatkan diri pada seulgi. Mencakup kedua pipinya dan menatap mata monolid yang terlihat berkaca² tersebut.
"Jika kau ingin marah, marahlah padaku, keluarkan semua amarahmu, lakukan sesukamu seul, karena ini juga salahku, andai aku bisa menjaga suamiku, kau takkan seperti ini" ucap joy tegas namun seulgi hanya menatapnya dalam².
"Seul.. katakan sesuatu" lanjutnya dengan pasrah.
"Aku hanya berpikir.. jika wendy bisa melakukan hal itu dengan istriku.. apa aku juga bisa melakukan hal itu dengan istrinya" ucap seulgi memegang tangan joy yang di pipinya.
"Maksudmu seul?"
"Kau bilang aku boleh melakukan apapun bukan?" Tanya seulgi
"Ya, kau boleh memarahiku, memukulku atau apapun" jelas joy
"Anni, aku tidak akan melakukan itu padamu"
"Lalu?"
"Sooyoung-ah, apa kau pernah melakukannya dengan wendy?"
"Melakukan apa?"
"Seperti yang dilakukannya saat ini dengan istriku"
"K-kenapa kau bertanya begitu seul, a-anni, kami tidak pernah melakukan hal² seperti itu"
"Jika begitu, maukah kau melakukannya denganku" seulgi mendorong tubuh joy sampai terlentang dan menindihnya.
"Seul.. kau mau apa, sadarlah" joy menahan tubuh seulgi.
"Mian sooyoung-ah, kau boleh marah nanti" ucap seulgi sembari melakukan aksinya yang membuat joy kaget dan dengan reflek mencengkram tubuh seulgi.
NEXT?
HALLO SEMUA, APA KABAR? AKU RINDU KALIAN. MAAF LAMA GAK UP, TERUS JUGA FF YANG SATU LAGI HIATUS.. AUTHOR GAK ADA IDE. MAAFIN.. 😭😭😭😭
JANJI NANTI BAKAL CEPET UP KOK. CIUS GAK BOONG..
LOVE YOU GUYS..