"wen, sudah seminggu ini kamu tinggal dirumahku, sebenarnya ada apa?" Tanya irene pada wendy yang tengah memakan sarapannya
"Hmm ada sedikit masalah di rumahku rene" jawab wendy santai.
"Lalu bagaimana dengan perusahaanmu?"
"Kenapa kau jadi begitu bawel?!" Bentak wendy membuat irene kaget.
"A..hh mian membuatmu marah"
"Hmm"
Tok..tok..
"Sebentar, aku buka pintu dulu" ucap irene yang segera beranjak dan langsung membuka pintu.
"Dimana Wendy" ucap salah satu dari beberapa orang didepan irene.
"Ah.. ada urusan apa dengan wendy?"
"Katakan saja dimana dia"
"D..dia tidak ada disini" gugup irene, namun orang² tersebut malah langsung menerobos masuk rumahnya begitu saja membuat irene kesal.
"Yak siapa kalian berani menerobos masuk rumahku!" Teriak irene marah namun tidak didengar."Katakan dimana kamu menyembunyikannya nona"
"Aku tidak tau!"
"Nona tolong beritahu kami, atau anda juga terlibat dalam kasus ini?"
"M..mwo? Maksud kalian apa?"
"Sudah katakan saja"
"A..aku tidak - "
"YAK!! lepaskan aku" teriak wendy yang dipegang dengan kasar salah satu orang tersebut.
"Wendy!! Ya! Lepaskan dia!" Irene segera menghampiri wendy.
"Bawa dia kemobil cepat!" Perintah salah satunya.
"Kalian mau membawaku kemana! Ya!! Lepas!" Teriak wendy lagi sembari berusaha berontak.
"Ikuti saja jika tidak ingin mati"
"Wendy ya!!" Irene berusaha menghampiri namun semua orang tersebut sudah memasuki mobil dan segera pergi dari tempat tersebut.
"Bagaimana ini!" Frustasi irene dengan cemas sembari menjambak rambutnya sendiri.
***
Bruk!!
"Aish! Jinjja ini tempat apa!" Teriak wendy yang tersungkur dengan ikatan ditangannya.
"Diamlah, masih untung kau hidup"
"Kalian siapa?! Kalian mau apa?!"
Prokk...prokk...prokk...
"Wah wah wah, rupanya kau sudah tertangkap" ucap seseorang yang memasuki tempat tersebut sembari di temani beberapa pria bertubuh besar.
"Sooyoung?!" Kaget wendy menatap wanita didepannya.
"Waeyo? Kaget hum?"
"Jadi ini semua ulahmu?, Ya! Apa apaan ini, aku masih suamimu"
"Kata siapa? Kita sudah resmi berpisah dan aku sudah mengurus semuanya" jelas joy dengan ekspresi dingin.
"Lalu untuk apa kau lakukan ini hah! Jalang!!"
Bughh!
"Akhh!! Uhuk" wendy meringis saat tiba2 perutnya ditendang oleh salah satu orang disana.
"Aku ingin kau menderita, aku ingin kau membalas semua yang sudah kau lakukan padaku"
"Hahaha.. mwo? Cih! Seharusnya kau berterimakasih padaku.. karena sudah membantu mengurus perusahaan milikmu" ucap wendy dengan nada meremehkan.