END-CHAPTER III (No One Can Replace You)

266 12 7
                                    


PREVIEW.-

" engga.. aku yang makasih karena kamu udah jadi sumber kebahagiaan aku selama ini.." balas joong mencium ujung hidung nai kemudian merangkul pundak sempitnya." ayoo kita pulang" lanjut joong semangat. mereka memarkirkan mobil agak jauh dari taman bermain karena, parkiran ditaman bermain terlalu penuh. sehingga mengharuskan mereka untuk berjalan. joong asik bercerita dan nai hanya tertawa mendengar cerita konyol joong. " jadiii gtuu.. si p'ben.. nai?" langkah joong terhenti ketika nai menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba dengan pandangan terkejut kearah jalan raya yang saat itu sedang ramai mobil melintas. dengan cepat nai melepaskan rangkulan hangat joong dan berlari ketengah jalan saat melihat seorang anak kecil yang mengejar bola hendak tertabrak mini truck yang melaju dengan cepat . nai mendorong anak itu kearah joong. ciiittttt... BRAKKK!!!! .






ibu dari anak yang hampir tertabrak itu berlari menghampiri joong kemudian memeluk anak itu. joong berlari menghampiri nai yang tergeletak penuh darah ditengah jalan.

Joong pov.

apaa ini?! mimpi , ini semua Cuma mimpi. HAAHAHAHAHA.. iya Cuma mimpi. harus!!!. aku bersimpuh memeluk nai, aku mencoba menepuk pipiku dengan keras untuk memastikan ini semua adalah mimpi namun, ada sedikit rasa perih disana. tubuhku kaku, airmata ku terus mengalir tanpa henti, aku tak bisa berfikir, hatiku terasa ditekan sesuatu yang sangat berat, aku tak bisa mengalihkan mataku dari wajah cantik nai yang kini penuh darah. aku tak bisa mencerna kejadian ini, ntah apa yang terjadi aku tidak bisa menerima ini. apaa?! apa yang sedang terjadi?! mengapa nai ku terbaring disini dengan penuh darah?!! siapapun bangunkan aku dari mimpi sialan ini. toloongg... tolong bangunkan aku!! suaraku tercekat ditenggorokanku. nafasku sesak, bukan! aku ..tidak bisa bernafas. semua terdengar berdenging.. tak ada suara yang nampak jelas terdengar di telingaku, meski kini sudah banyak orang-orang yang mengelilingi kami.

" j..joong.." suara nai ku begitu lirih dan pelan, telingaku dapat mendengar nya dengan jelas, hanya suaranya yang dapat aku dengar. " ma.. maaf kan nai nah.. nan nai be.. lum bis ..a menjadi pasa.. ngan yang baikh untuk joonghh.. hh.. mam maafkan nai jugaa kar.. karena bayi kita harus ik...ut.. Bersama.. nan.. nai.jangan benci nai na... joong harus kuat... jang...an mena..ngiss joong.. nai ingin lihat.. jo.. joong tersenyum..untuk terakhir.. hhhh.. kali nya.(joong maafkan nai na, nai belum bisa menjadi pasangan yang baik untuk joong, maafkan nai juga karena bayi kita harus ikut Bersama nai. jangan benci nai na.. joong harus kuat. jangan menangis joong. nai ingin melihat joong tersenyum untuk terakhir kali nya..)" ujar nai terbata , ia mengusap pipiku dengan tangan yang penuh darah. aku tak bisa tersenyum, bahkan wajahku terasa kaku, aku juga tak bisa menghentikan airmataku. setiap mimik wajahnya tak pernah luput dari pandangan mataku, hingga .. " nai... rukh joongh nahh " senyum itu hilang dan matanya terpejam. " naii!! sayangg.. naii aku .. aku akan membenci mu kalau kau tidak membuka matamu. NAAIII!!!!" aku berteriak, menangis pilu, hingga suara ku tak terdengar. sesak didadaku seolah-olah akan membunuh ku. dunia ku terasa hancur. 




3 TAHUN KEMUDIAN.

Normal pov.

terlihat seorang lelaki tampan yang sedang membawa bunga lily putih berdiri di depan sebuah makam. makam itu penuh dengan bunga lily yang sudah layu dan ada beberapa yang masih terlihat sedikit segar.

 makam itu penuh dengan bunga lily yang sudah layu dan ada beberapa yang masih terlihat sedikit segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" apa kabarmu disana sayang? sudah 3 tahun sejak kamu pergi.tidak ada seharipun terlewat tanpa aku merindukan nai na. rasanya ingin sekali menyusul mu kesana, tapi nanti pasti kamu benci padaku. maaf karena aku gak bisa memberimu senyum saat itu. nai.. kamu tau? hidupku menjadi sangat sulit ketika kamu tidak ada. orang bilang.. aku menjadi sulit untuk berbicara dan berekpresi. benarkah? bukan kah itu wajar? karena hanya nai lah pusat duniaku, pusat bahagiaku. lantas bagaimana bisa mereka mengatakan itu ketika nai pergi?" joong kembali menangis mengingat bahwa ia benar-benar telah ditinggalkan. mengingat betapa sulit nya ia menjalani hari-harinya dengan terus mengingat senyum manis nai. " aku menyerah, aku tak bisa hidup lebih lama lagi nai, aku ingin menyusulmu . aku ingin bertemu dengan mu , ahh jikalau kamu ada, anak kita pasti sudah berumur 2 atau 3 tahun. ntah dia akan tampan sepertiku atau sangat cantik dan menawan seperti mu. membayangkan itu saja sudah membuatku kembali sesak. aku tau apa yang akan aku lakukan nanti akan membuatmu benci kepadaku, tapi sungguh aku sangat-sangat merindukanmu nai, ini terlalu sulit untuk terus hidup tanpa kamu disini,disisi ku" racau joong dengan ekpresi yang sangat Lelah. ia terduduk dan menekuk lututnya, menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis dikedua lututnya.

Setelah sekian lama menangis akhirnya joong mengangkat kepalanya, mengambil pisau yang telah ia siapkan sebelumnya. Ia terlalu Lelah menjalani hari-harinya tanpa nai. " Nai.. sungguh maafkan joong na.. joong sangat merindukan nai, oleh karena itu joong melakukan ini.." ucap joong. Setelahnya joong menusuk perutnya sendiri dengan tanpa keraguan sedikitpun. ia jatuh terbaring " Joong ruk nai .. see you my love". setelahnya joong memejamkan matanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

END.

Terimakasih untuk yang sudah membaca , ku tau ini gaje banget..  itung itung ngalihin kangen ku ke j9 yang kemarin berhari-hari gk ketemu T.T . kalo mau squel tolong komen dibawah ya :))) 

voment juseyoo~

Short Story Of J9 - JoongNineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang