joong kembali keruang nai."huaaa p' naiii.. bangunlahh.. joong gk mau jadi dudaa... bahkan joong belum menikahi p' nai naa.." ujar joong sambil memeluk nai yang terbaring. trus terisak hingga ia tidak menyadari bahwa nai sudah sadar dengan wajah yang memerah karena malu dan sedikit kesal. plakk " pukulan dikepalanya yang terasa begitu lemah itu membuat joong menoleh kearah nai." shia joong!!! aku belum mati. apa apaan ituu.." ujar nai lemah." p.. p naii... dokterr.. p nai sudah sadar dokterr.." joong berlari menuju ruang dokter. nai hanya bisa menepuk jidat melihat kelakuan pacar remajanya itu. padahal ada tombol otomatis untuk memanggil dokter batin nai.
dokter pun meninggalkan ruangan selesai memeriksa nai.
" p' nai... apa yang p' nai rasa? katakann apa yang p' nai inginkan?? apakah masih sakit? pusing ?" –joong
" berhentilah bertanya dan kemari.. aku ingin kau memelukku"- nai berbisik di akhir kalimatnya.
" astaga... joong sangat khawatir p'.." ujar joong memeluk erat nai
" aku pun sangat takut joong.." jawab nai
" joong akan lebih hati hati saat meninggalkan p' nai.. p tidak boleh asal membuka pintu jika blm lihat siapa orang di luar.. p harus mengabari ku jika terjadi aphhmm" nai membungkam ocehan joong dengan kecupannya.
" jaa jaa..berhenti mengoceh oke.. aku akan lebih berhati-hati.. kau membuat ku pusing " ucap nai memijat kepalanya seolah tak melakukan apa-apa.
"aii joong..? kau tidak apa apa?" ujar nai karena joong hanya diam mematung setelah nai mencium singkat dirinya.
" joong kau tak apa??? joong kau baik bahmmpp !!" joong balas membungkam ucapan nai dengan menciumnya.. bukan sebuah kecupan singkat seperti yang nai lakukan melainkan sebuah ciuman yang dalam hingga melibatkan lidah dan suara kecipak yang terdengar. nai menepuk pundak joong . joong yang paham pun menghentikan aksinya.
" hahh.. hahh... dari mana kau belajar seperti itu joong?" ucap nai .
" joong tak tau.. yang joong tau nai nya joong sangat sangat imut dan tak terduga.. ahhh hati joong terus berdebar tak berhenti. bagaimana ini p' ..,joong seperti akan mati" ujar joong.
pipi nai memerah mendengar joong berkata seperti itu." astaga rasanya aku ingin membunuh bocah ini.. aku menyesal tadi mengatakan bahwa dia bukan anak-anak lagi." ucap nai ." ehmm... joong bagaimana kau bisa menemukanku?" Tanya nai.
" ahh ituu karena.." joong
FLASH BACK
" joong coba kau lihat lagi gps nya .. gedung ini besar dan banyak ruangan ." –ben
" khab p' ". –joong sambil berjalan mencari titik merah yang ada di handphone nya. ben dan pavel mengikuti joong hingga... " handphone inii.." gumam joong saat tak sengaja melihat handphone nai yang terjatuh.
" shiaa.. handphone p' nai terjatuh di sini.. mau tak mau kita harus berpencar untuk mencari p' nai" ucap joong. mereka semua berpencar dan bertemu kembali dititik mereka berpisah tadi dan melaporkan bahwa mereka tidak menemukan nai. hingga hanya ada satu ruangan yang belum mereka buka yaitu ruangan di ujung koridor.. joong langsung berlari secepat kilat meninggalkan ben dan pavel.
" anak itu cepat sekali" –ben.
FLASH BACK END.-
"seperti itu p' nai" jawab joong panjang lebar
" terimakasih telah mencariku,terimakasih sudah menemukanku, terimakasih telah menyelamatkan hidupku, dan terimaksih sudah menjadi pacarku " ucap nai tulus.
" joong.. yang harus berterimakasih karna p' masih bertahan hingga saat ini .. joong rak nai na~ " ujar joong tulus sambil ikut membaringkan tubuhnya diranjang yang sama dengan nai kemudian memeluknya.
" nai rak joong naa~" nai balas memeluk joong.
END..---
Terimakasih naa dukhon~ yang mau baca cerita gabut inii.. ^v^
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Of J9 - JoongNine
Acakmohon maaf karena masih banyak typo naa dukhon~~ happy reading..