PROLOG

94 3 2
                                    

Hari ini hujan cukup deras.
Mengetuk jendela dengan kencang.
Aku hanya diam di kamar.
Menutup telinga sekencang-kencangnya.
Hingga tak ada suara yang ku dengar.

Suara petir berhantaman di atas langit.
Menimbulkan kilatan cahaya yang sungguh menakutkan.
Jendelaku kembali diketuk.
Kali ini dengan daun rindang di depan kamar.
Tubuhku bergetar, napasku sesak.
"Seseorang, tolong aku!!"

Tanpa sadar, air mata keluar.
Pintu kamar diam bagai patung.
Tanda tak seorangpun bisa menolongku.
Dalam kepala terputar memori kelam.
Yang membuatku selemah ini.

Aku butuh pertolongan.
Agar aku mampu bertahan dalam hujan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain(A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang