BAB 3

571 31 0
                                    

Raheesh yang sedang membaca al-qur'an di bawah rindangnya pohon mangga tempat nya mondok. Ia sangat senang berada di tempat ini karena tempatnya yang sejuk ditambah lagi pemandangan sawah dibelakang pondok dan menjadi tempat favorit para santri untuk murojaah kitab. Segerombol santri dari asrama sebelah juga datang untuk murojaah kitab dan menikmati kicauan burung yang bertebangan kesana kemari.

"Kang" panggil Erik sambil menabuk bahunya Raheesh
"iya, Ehhh kamuu Erik ya?" tanya Raheesh dengan terkejut karena ia bertemu dengan teman lamanya
"Loh! Kamu Raheesh kan? tanya Erik dengan penuh rasa senang "Allahamdullilah akhirnya aku bisa satu pondok dengan teman lamaku" ujar Erik sambil memeluk teman lamanya itu.
"iya Rik! aku Raheesh aku santri baru di pondok ini, asrama ku ada di sebelah.
Setelah beberapa jam kemudian mereka mengrobol satu sama lain. dan pada akhirnya perkataan yang mungkin akan membuat jantung erik seketika tidak berfungsi keluar dari mulut Raheesh.
"Rik, kamu kenal dengan anaknya Abah Malik"? tanya Raheesh dengan canggung
"iya aku kenal, dia Ning dari pondok ini" jelas Erik
"aku suka dengannya Rik, dia begitu ta'dzim kepada kedua orang tuanya, cantik, baik,dan yang paling penting dia sholehah Rik" jelas Raheesh
"iya heesh dia memang sosok wanita yang begitu sempurna, dan menjadi idaman para santriwan. Aku dukung kamu, perjuangkan cinta halalmu heesh! " ujar Erik sambil memegang pundaknya Raheesh
"dan aku denger-denger sih, dia bulan depan sama Abahnya mau dipindahin di Al Azhar Qairo' Mesir" tambah Erik
Seketika Raheesh mendengar ucapan Erik, badannya lemas tak berdaya. Karena ia harus berjauhan dengan wanita yang ia suka.
"mungkin dia memang bukan jodohku Rik" ujar Raheesh dengan wajah melas
"eh kamu ngga boleh ngomong begitu, jodoh itu udah ada yang ngatur. Tugas kita hanya memperbaiki diri, supaya jodoh kita baik karena jodoh cerminan diri kita" jelas Erik
Setelah belasan menit mereka ngobrol, akhirnya bergaung suara adzan dzuhur dan mereka bersama menuju masjid untuk sembahyang.

Ta'aruf with me, Marry himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang