Bab 4

517 33 0
                                    

Setelah ba'da dhuhur, tepatnya jam 13:30 Ulfa menemui Zahra dirumahnya sembari membawa kertas yang berisikan surat dari Raheesh.
"Assallamu'alaikum Ra"
"Wa'alikumussullam Ul" jawab Zahra "silahkan masuk kedalam Ul" pinta Zahra sambil mendekati Ulfa.
"iya Ra.. Makasih, ini ada surat untukmu katanya sih dari Raheesh santriwan baru itu" ujar Ulfa
"Raheesh????" tanya Zahra sambil terkejut
"ciee Zahra cie.. Yaudah lah aku pulang dulu kamu cepet buka isi surat nya... Assallamu'alaikum" ujar Ulfa sambil beranjak pergi
"Wa'alaikumussallam"
Setelah beberapa menit Ulfa pergi dari Rumah Zahra, ia langsung membuka isi surat dari Raheesh.

"Assallamu'alaikum Ning, aku denger-denger kamu akan pindah ke Mesir ya? Untuk ngelanjutin study sekaligus mondok kamu disana.. sebelum kamu pergi aku ingin bilang satu hal ke kamu Ning, aku mau bilang kalo aku suka kamu Ning .. maaf kalo aku lancang, tapi emang ini sekarang yang aku rasa ke kamu. Pertama kali kita ketemu aku merasa kagum dengan mu, dan kekaguman itulah yang membuat aku menjadi cinta sama kamu..
"Memandangi sejuk wajahmu adalah anugrah terindah, Mengamati setiap lekuk senyummu adalah impian. Kini, bayangmu sedang disana. Terpampang jelas dalam hamparan awan. Maka yakinlah Ning! Izinkan doa dan usaha ini menetap. Dengan bekal do'a dan usaha. Sebagaimana dengan pesan para pujangga. "Do'a memang perlu untuk terus dibaca, namun tak kalah pentingnya dengan usaha. Ia juga harus dirawat agar senantiasa terjaga. Keduanya tak bisa dipisahkan. Harus berjalan secara beriringan"
Wassallamu'alaikum" isi surat dari Raheesh
Setelah membaca surat dari Raheesh, Zahra merasa tidak menyangka kini pria yang ia idamkan ternyata juga mencintainya. Tetapi keadaan yang tidak memungkinkan untuk dia tetap disini, ia harus menuruti keinginan Abahnya untuk pindah di Mesir.
Akhirnya Zahra pun mengirim surat untuk Raheesh.

Ta'aruf with me, Marry himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang