[Hi, everyone! Berhubung beberapa yang sempat komentar di fic sebelum-sebelumnya lumayan banyak yang minta publish cerita pairing Ron-Hermione, aku coba publish cerita lama aku di pertengahan tahun 2015 lalu. Cuma 8 chapter saja. Dan di Wattpad ini akan ada sedikit perbaikan di penulisannya, ya. Nggak bakal merubah cerita, kok. Tenang saja. Bagi yang sudah pernah membaca, selamat bernostalgia dan jangan spoiler sampai ending, ya. Yang belum pernah baca... selamat membaca.]
::::::::::::::::::::::::::::: HAPPY READING :::::::::::::::::::::::::::::
"Hai, semua!"
Suara perempuan mengejutkan datang dari balik pintu masuk yang terbuka. Sosoknya mulai terlihat dengan blazer rajutan panjang dipadukan bersama dress selutut. Badannya berisi, tampak dari pipinya yang tembam. Gaya rambut merah khas keluarganya membantu menyamarkan sedikit bentuk wajahnya agar lebih tampak tirus dari aslinya.
Di belakangnya, seorang pria berkacamata kesusahan masuk akibat tas besar yang ia kaitkan di lengan kiri sementara kedua tangannya menggendong erat sosok munggil dari balik selimut hangat berwarna biru. Sesekali makhluk kecil itu menggeliat tak nyaman, membuat si pria yang menggendongnya harus memberikan perhatian cepat untuk tahu apa yang sedang terjadi.
"Merlin! Kau datang, Ginny? Kau yakin sudah kuat? Kau baru lima hari yang lalu melahirkan!"
"Aku tak apa-apa, Parvati. Healer yang merawatku bilang aku sudah cukup kuat untuk beraktifitas. Aku harus datang, aku juga ikut andil menyiapkan pesta ini, bukan?"
Gerombolan para ibu menyambut kedatangan Ginny dengan suka cita. Saling sapa, berpelukan, dan tak lupa cium pipi kanan-kiri. "Apa si James juga ikut?" tanya si pemilik rumah, Luna Scamander.
"Ya, dia sedang dibawa Harry." Jawab Ginn bersemangat. "Oh.. ada apa dengan dirimu, Luna? Benda itu, kan—" Ginny menujuk benda transparan yang menutup area mulut dan hidung. Selang biru tertancap di tengah dan menyambung pada sebuah tabung oksigen kecil di samping sofa yang ia duduki.
Tangan Luna membuka masker oksigen dari wajahnya. Dengan napas satu-satu, ia menjawab, "mereka membuatku susah bernapas, Ginny. Setiap malam mereka seperti bergantian menendang paru-paruku. Untung Rolf mendapatkan ini saat ia mampir ke tempat Muggle penjual obat," kata Luna sambil mengelus dengan arah memutar perutnya yang sangat besar.
"Derita calon ibu anak kembar," sahut Fleur bijak. "Dulu waktu aku hamil Louis juga begitu, berbeda dengan dua anak perempuanku yang lain. Saat mengandung Louis, aku susah sekali bernapas. Setiap malam sampai aku tak bisa tidur. Kata Bill, ia menebak kalau aku mengandung bayi laki-laki karena bayinya suka sekali menendang. Dan benar saja, Louis lahir. Mungkin mereka laki-laki, Luna," lanjutnya diikuti teriakan setuju dari beberapa wanita lain.
Para ibu saling bercerita tentang masa-masa mengandungnya yang seru. Acara baby shower yang terselenggara akibat hasil tukar pendapat selama arisan para wanita itu memang tepat sekali. Rumah Luna kini penuh sesak dengan kado dan meja-meja penuh makanan. Pesta baby shower khusus untuk calon ibu, Luna Scamander.
Dan Luna sangat suka acaranya.
"Lalu bagaimana denganmu, Gin? Apa James sudah menunjukkan jiwa-jiwa tukang jahil seperti namanya sejak masih di kandunganmu? Bayangkan saja, nama dua kakeknya yang super jahil disandang sekaligus," giliran Angelina yang bertanya.
Luna hanya bisa megangguk sepaham dengan pendapat Angelina. Masker oksigennya sudah terpasang lagi setelah menjawab pertanyaan dari Ginny tadi.
Ginny terkikik, "kau benar, Angelina. Aku tak bisa membayangkan apa jadinya saat dia sudah besar nanti. Mungkin akan jadi keponakan kesayangan suamimu. James sudah hobi sekali mengerjai aku dan Harry setiap hari. Bahkan aku jadi sasaran omelan Harry tiap aku minta hal-hal aneh yang sama sekali jarang aku suka. Bawaan bayi, mau apa lagi," gerutu Ginny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something We Need (Romione - HP Fanfic)
Fanfiction[Cerita lama yang sudah sempat aku publish di FFN. Publish ulang di Wattpad dengan perbaikan dan penambahan hal-hal kecil] Berturut-turut, Hermione seperti sedang dipermalukan oleh sang pencipta. Dua tahun lebih pernikahannya dengan Ron, tidak ada t...