2. Promise

691 78 0
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak apapun, ya!

::::::::::::::::::::::::::::: HAPPY READING :::::::::::::::::::::::::::::

Dua tahun itu...

Padang rumput The Burrow pagi ini bersih. Semak-semak sudah bebas dari jembalang karena kerja keras Harry, George, Arthur, Charlie, Percy, dan Bill dalam membersihkannya. Mereka harus rela membiarkan satu pria lain untuk tidak ikut membantu.

"Seharusnya calon pengantin pria tak boleh berdekatan dulu dengan calon pengantin wanitanya sampai pemberkatan. Kenapa Dad membiarkan si little Ronnie berduaan, sih?"

George asik memutar-mutar satu jembalang sampai makhluk botak itu mabuk saking pusingnya. Percy memekik karena tangannya digigit, sementara Harry dan Bill berlomba untuk menjungkir jembalang-jembalang berkulit kasar itu serta melemparkannya sejauh mungkin.

Suara bak buk silih berganti berterbangan melewati pagar. Berharap jembalang-jembalang bodoh itu tidak kembali lagi saat pesta pernikahan Ron dan Hermione dimulai nanti malam.

"Biarkan! Apa kau tak ingat dulu kau merengek minta berdua saja dengan Angelina? Kau janji hanya satu jam. Ternyata dari pagi sampai sore! Hitung sendiri itu berapa jam," kata Arthur.

Ron dan Hermione akan menikah hari ini. Semua persiapan sudah siap berkat banyaknya anggota keluarga yang bersedia untuk membantu.

"Kau anak kurang ajar, Ron, membiarkan yang lain sibuk dengan acaramu. Sementara kau di sini berduaan saja denganku," ujar Hermione yang bersandar di pohon dekat kolam kodok.

Ron tertawa, ia melihat sekilas ayah, sahabat, dan kakak-kakaknya masih heboh dengan jembalang yang terus bermunculan tak punya takut.

"Biarkan, ini hari spesialku. Mereka juga sedang bersenang-senang dengan jembalang-jembalang yang terus beranakpinak itu. Padahal jelek, kenapa Dad bisa bilang makhluk itu lucu? Lucu dari mana?"

Hermione sampai ikut tertawa dibuatnya. Mengingat rumah keluarga Weasley itu tiap tahunnya selalu penuh dengan jembalang-jembalang menjijikkan. "Jembalang juga punya keluarga, Ron. Wajar kalau mereka beranakpinak," sahut Hermione.

"Ngomong-ngomong soal beranakpinak," Ron berhenti sejenak untuk mengatur bahasanya, "kalau kita sudah menikah nanti, kau mau punya anak berapa?" tanyanya.

"Hah? Menikah saja belum kenapa tanya anak?"

Satu jembalang muncul di dekat kaki Hermione. Sigap mengusirnya, Ron langsung menarik paksa kaki dengan tanduk kecilnya dan memutar-mutarnya di atas kepala. Dengan kekuatan penuh Ron melemparkan si jembalang malang itu keluar pagar.

"Wow! Apakah sampai 3 meter?" Hermione memicingkan matanya mengamati hasil lemparan Ron.

"5 meter mungkin," jawabnya singkat.

Lagi-lagi mereka tak kuat untuk tidak tertawa. Ron mengajak Hermione untuk kembali duduk, saat panas lebih enak untuk berteduh di bawah pohon. Sejuk meski suara kodong mendominasi tempat mereka berada. Tidak begitu romantis.

"Kau belum jawab pertanyaanku, Mione!" Ron menagih.

Mata Hermione berair, kebanyakan tertawa. "Pertanyaan yang mana?" tanya Hermione balik.

"Kau mau anak berapa?"

"Memangnya kau sudah ingin punya anak, Ron?"

Ron mengangguk takzim. "Sejak Victoire lahir, aku lihat Bill begitu bahagia. Mungkin itu efek menjadi ayah baru. Dan aku ingin seperti itu. Aku ingin dipanggil Daddy dari anakku sendiri."

Something We Need (Romione - HP Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang