Angga Ballagde Putra

23 3 0
                                    

Cantik, imut, pendek, dan kasar. Ciri-ciri yang tepat untuk cowok bernama Angga Ballagde Putra, atau yang biasa dipanggil Angga.

Dikenal sebagai pemimpin dari geng bongsai. Geng yang paling sering membuat masalah hingga melumuti ruang BK. Dikatakan dia adalah penerus Nino, pembentuk geng bongsai.

Tubuh mungil dan parasnya yang imut menjadi daya tariknya tersendiri. Tapi dia selalu marah ketika seseorang mengungkit hal tersebut.

Angga punya sebuah kebiasaan buruk yang katanya diteruskan dari Nino.

Membuang sampah sembarangan.

Membuang sampah sembarangan membuat hatinya lebih tenang. Hingga akhirnya hal buruk tersebut dijadikan sarana menenangkan diri ketika dia sedang kesal.

Ketika marah, Angga akan membuang sampah. Ketika sedih, Angga akan membuang sampah. Ketika kecewa, Angga akan membuang sampah. Ketika bingung, Angga akan membuang sampah.

Memang terdengar aneh, tapi memang begitulah jati diri Angga Ballagde Putra.

Yang tak para murid pahami adalah, kenapa Angga tak pernah kehabisan stok sampah?

Ya. Angga selalu memiliki sampah di manapun dia berada. Itu menjadi keanehan dimata para murid lainnya.

Meski begitu, Angga tetap memiliki penggemar dari para pecinta cowok imut.

Hari ini Angga bolos pelajaran. Dia duduk di atas pohon yang berada di belakang perpustakaan. Angga bengong dalam waktu cukup lama. Dia bolos, tapi tidak melakukan apapun.

Angga menyesal tidak mengajak temannya.

Kemudian dia teringat pada plastik besar berwarna merah yang dia bawa dari rumah. Plastik itu disembunyikan olehnya dibelakang semak-semak. Angga turun dari pohon lalu segera mengambil plastik tersebut.

Saat dibuka. Buah rambutan.

Angga menatap datar buah berkulit merah itu. Lalu ia duduk bersandar pada pohon dan mulai memakannya.

Manis. Tapi Angga bosan, dia tak melakukan apapun selain memakan buah rambutan. Sendiri.

Angga kesal. Dia mengeluarkan biji rambutan dari mulutnya lalu melemparnya masuk ke jendela perpustakaan yang terbuka.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang jatuh. Angga terkejut, apa biji rambutannya mengenai seseorang hingga dia jatuh?

Angga sebenarnya malas untuk memeriksa, tapi dia masih memiliki rasa tanggung jawab.

Angga masuk lewat jendela perpustakaan. Netra cokelat mudanya menangkap sosok gadis yang tersungkur di lantai. Angga menghampiri gadis itu, lalu mendekatkan wajahnya.

"Lo gak papa? Tadi biji rambutan gue ngenain elo ya?" Tanya Angga pada gadis yang terbaring itu. Diperhatikan olehnya paras gadis itu, cukup cantik.

Mata hitam gadis itu setengah terbuka. Dia tiba-tiba menyentuh lembut wajah Angga. "Apakah akhirnya aku berada di surga? Sampai bisa bertemu bidadara secantik engkau?" Angga bergidik ngeri. Antara jijik dan kesal, Angga memutuskan untuk pergi meninggalkan gadis itu. Toh dia tidak apa-apa.

"Apaan sih..." Angga bangkit, berniat berjalan cepat keluar perpustakaan. Tapi lengannya justru ditahan oleh gadis itu.

Penahanan gadis itu kini membuat dirinya berdiri menghadap gadis itu. Selisih tinggi mereka cukup jauh.

Ya. Angga lebih pendek.

"Setidaknya beritahukan namamu padaku, wahai pujaan hatiku..." Pinta gadis itu sambil menggenggam tangan kanan Angga.

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang