Rangga langsung membabatkan pedangnya ke depan dada begitu Nyai Kunti menusukkan Pedang Kilat ke arah dada Pendekar Rajawali Sakti. Senjata berpamor dahsyat itu beradu keras. Tampak bunga api memercik menyebar ke segala arah. Cepat Rangga melompat mundur sejauh lima langkah ke belakang. Pada saat itu, Nyai Kunti juga melompat mundur dua langkah. Perempuan tua berwajah buruk itu tampak terkejut ketika pedangnya beradu dengan pedang Pendekar Rajawali Sakti. Tangan kanannya bagai terserang ribuan lebah berbisa. Menggeletar dan terasa nyeri sampai ke tulang. Tapi belum lagi lenyap rasa keterkejutannya, mendadak saja dia sudah disibuki oleh serangan Rangga yang bertubi-tubi dan luar biasa.
"Hiya! Hiya! Hiyaaa...!"
"Uts! Setan alas...!" umpat Nyai Kunti seraya berlompatan menghindari serangan-serangan yang dilancarkan Pendekar Rajawali Sakti.
Trang!
Beberapa kali pedang mereka berbenturan keras hingga menimbulkan percikan bunga api. Mereka terus bertarung menggunakan jurus-jurus tingkat tinggi yang dahsyat luar biasa. Sementara tempat terjadinya pertarungan sudah berantakan, bagai diamuk badai topan yang dahsyat luar biasa. Jurus demi jurus berlalu cepat, namun pertarungan masih terus berjalan semakin sengit. Dua kilatan cahaya dari dua senjata pedang berpamor dahsyat, berkelebatan saling sambar.
Beberapa kali terlihat percikan bunga api, setiap kali dua senjata pedang dahsyat itu beradu. Suara-suara ledakan pun terdengar saling susul, ditingkahi pekikan-pekikan pertarungan yang tiada hentinya. Semakin lama, pertarungan semakin berjalan cepat. Dan kini tubuh mereka lenyap, tergulung dua sinar berkilatan, berkelebat saling sambar. Rasanya terlalu sukar diikuti pandangan mata biasa. Hingga tiba-tiba....
"Aaakh...!" Satu jeritan keras terdengar melengking.
Tampak satu sosok tubuh terpental keluar dari arena pertarungan. Sosok tubuh tegap berbaju rompi putih itu bergulingan di tanah, lalu akhirnya berhenti setelah menghantam batang pohon yang cukup besar. Namun tubuh berbaju rompi putih itu cepat bangkit kembali. meskipun terhuyung-huyung. Dua kali mulutnya memuntahkan darah kental.
"Hiyaaat...!" Saat itu Nyai Kunti sudah kembali melompat sambil membabatkan pedang ke arah leher Rangga yang masih belum bisa menguasai keseimbangan tubuhnya. Namun belum juga mata pedang perempuan tua bermuka buruk itu menyentuh kulit leher Rangga, mendadak saja...
"Khraghk...!"
Bet!
"Heh...?!" Nyai Kunti tersentak kaget, ketika tiba-tiba saja dari angkasa meluncur sesuatu yang besar berwarna keperakan. Nyai Kunti terlonjak mundur beberapa tindak. Dan belum lagi hilang rasa keterkejutannya, tubuh Rangga sudah lenyap disambar bayangan keperakan yang bergerak cepat bagai kilat, membumbung tinggi ke angkasa.
"Apa itu...?" desis Nyai Kunti seraya menengadahkan kepala ke atas. Hanya sekilas saja terlihat, namun itu sempat membuatnya tercenung. Nyai Kunti seakan-akan tidak percaya dengan apa yang disaksikannya barusan. Seekor burung rajawali raksasa berbulu putih keperakan bergerak cepat menyambar Rangga, di saat Pendekar Rajawali Sakti itu sudah tidak berdaya lagi.
"Oh! Apakah dia itu titisan Dewa Wisnu...?" gumam Nyai Kunti bertanya-tanya sendiri. Meskipun burung rajawali putih raksasa yang menyambar Rangga sudah tidak terlihat lagi, namun Nyai Kunti masih tetap memandang ke atas. Hanya satu titik keperakan yang terlihat di balik awan, dan kemudian lenyap tak terlihat lagi.
Sementara Nyi Kunti masih berdiri mematung di tempat itu bagai tersihir. Puluhan tahun dia menggeluti rimba persilatan namun belum pernah melihat ada seekor burung raksasa begitu besar dan bisa menyambar seorang manusia bertubuh kekar dan tegap, seperti Pendekar Rajawali Sakti. Kejadian ini membuatnya jadi termenung beberapa saat lamanya.
"Hm.... Pendekar Rajawali Sakti. Dia benar-benar pendekar yang tangguh. Senjatanya pun sungguh dahsyat luar biasa. Dia masih mampu berdiri meskipun terkena pukulan 'Tapak Maut'. Tidak ada seorang pun yang bisa menahan pukulan 'Tapak Maut', kecuali memiliki Mustika Batu Hijau dari kuburan tua Eyang Duraga. Hm..., kini aku semakin yakin. Pasti dia memiliki mustika itu...!" gumam Nyai Kunti, bicara pada dirinya sendiri.
Mendapat pikiran demikian, wanita berwajah buruk itu cepat berlari mempergunakan ilmu meringankan tubuh menuju arah rajawali putih raksasa membawa Rangga pergi. Begitu tingginya ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya. Sehingga dalam waktu sekejapan mata saja, bayangan tubuh Nyai Kunti sudah lenyap tak terlihat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
52. Pendekar Rajawali Sakti : Mustika Kuburan Tua
AçãoSerial ke 52. Cerita ini diambil dari Serial Silat Pendekar Rajawali Sakti karya Teguh S. Dengan tokoh protagonis Rangga Pati Permadi yang dikenal dengan Pendekar Rajawali Sakti.