🌟TIGA|5/5=100%~^patner^~🌟

59 15 4
                                    

Tak semua rasa dapat diterima
Terkadang hanya sakit yang membekas
Menyisahkan lara yang tak kunjung pudar
Memendam erat rasa yang sudah ada
°
°
°
Rachel lutfia azizah

"I espected i sucessed yah..."
Teriaknya setelah merenggangkan pelukannya.

Bara merasa senang sekaligus bingung melihat anak gadisnya ini
"Alhamdulillah dong ra, tapi kamu kok nangis??"

"Aduh yah ini tu terharu namanya"
"Gaseru ah ayah nggak peka"
Seru rachel sambil mengerucutkan bibirnya, sedangkan bara hanya tersenyum geli melihat tingkah rachel.

"Iya iya maaf, sekarang harus konfirm kemana??" Tanpa menjawab pertanyaan bara, rachel langsung menarik tangannya menuju ke suatu tempat.

Setelah puas rachel menarik tangan bara, dia pun melepaskannya.

"Kok tarik tarik sih, emangnya ini dimana??"

"Ini tempat konfirmnya yah" jawab rachel sambil senyum senyum.

Tiba tiba ada seseorang menghampiri mereka, perawakannya tegap seperti seorang prajurit bedanya dia tidak memakai seragam hanya kaos hitam yang melekat di tubuhnya, tak lupa kertas yang yang digulung gulung pun dibawanya.

Dia memerhatikan rachel dengan lekat seperti seseorang yang tengah mencari orang hilang " kamu rachel??"
Rachel hanya mengangguk sebagai tanda mengiyakan.

"Owhh..., Saya produser film yang kamu peranin"

Tak lama setelahnya datanglah 2 orang laki laki, alyysa pun ada disana, tak disangka lagi lagi dan lagi jantung rachel bedetak 2 kali lebih cepat daripada sebelumnya, pasalnya sang pangeran juga ada disana. Namun, tatapannya tak seramah tadi melainkan seperti tatapan seorang psikopat yang ingin menguliti korbannya hidup-hidup.

"Rachel..." Teriak alyysa sambil melambaikan tangan

Rachel yang tersadar langsung menjawab lambain tangan alyysa. Sedangkan laki laki disebelah alyysa hanya tersenyum lebar.
Tapi tidak dengan pangeran itu dia hanya menunjukkan wajah seramnya di hadapan rachel.

"Loh ini udah kenal??" Tanya produser film

"Ahh..hanya alyysa saja"
Sang produser mengangguk kecil lalu menatap rachel seperti ingin mengenalkan mereka kepadanya.

"Rachel ini gavin.." yang dikenalkan hanya memandang rachel dan tersenyum kecil.

"Ini alyysa.."dia tersenyum lebar sekali sampai membuat bara terkekeh geli.

"Ini jevin yang bakal jadi lawan main di film yang kamu peranin" kali ini rachel yang tersenyum tapi tidak dengan laki laki yang ternyata bernama jevin, dia hanya memandang sekilas rachel lalu tersenyum kecil ke tatapan bara.

"Yaudah kalau udah kenal, mari pak ikut saya konfirmasi" jelas sang produser yang sudah berbincang kecil dengan bara.

"Ayo ra masuk bareng" ajak alyysa sambil menggandeng tangan rachel.

"Kalian berdua duluan aja biar gue sama dia nyusul" ucap jevin sambil menatap sekilas ke arah rachel.

"nggak bareng aja??" Ucap gavin agak tegas

❁  🅣🅗🅔 ℙℛⅈℕℂℰ'Տ ḭm̰p̰o̰s̰ḭb̰b̰l̰ḛ ❁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang