06: Ayah pulang

1.8K 148 21
                                    






Jeon Hae Jung tidak masuk sekolah hari ini. Anak itu mengalami kecelakaan kecil saat berlatih basket kemarin. Ia terjatuh dan kakinya terkilir cukup parah. Ini membuat semua orang khawatir, apa lagi Aira. Gadis itu diberi kepercayaan untuk menjaga sang adik selama orang tuanya belum kembali. Namun, yang terjadi malah seperti ini. Dia bahkan tidak berani untuk memberitahu mereka karena sangat takut jika ayahnya nanti akan marah.

Karena Aira tidak ingin memberitahu, maka yang melakukan ini adalah neneknya. Mana mungkin ia tetap diam di saat kondisi Haejung seperti ini. Bagaimanapun juga, mereka harus tahu. Dan benar saja, Jungkook terlihat khawatir saat dia baru mendapat kabar tentang putranya. Bahkan sampai merelakan untuk pulang padahal masih ada satu hari lagi untuk menyelesaikan urusannya.

Kelewat khawatir. Jungkook bahkan tidak bisa tidur dengan baik karena memikirkan Haejung. Anak itu pasti akan mencari Mamanya dan dia. Omong-omong, ini bukan pertama kalinya Haejung mengalami kecelakaan akibat berlatih. Tetapi untuk kali ini, sedikit lebih parah. Bahkan ia sampai tidak bisa masuk sekolah untuk beberapa hari.

Aira menunggu adiknya yang tengah tertidur dengan lelap itu. Dia terus memandang dengan perasaan bersalah karena tidak bisa menjaga dia dengan baik. Aira menyesal tetap mengizinkan Haejung untuk pergi berlatih sore itu. Ini karena dia sibuk dengan urusan sekolahnya, dan Jimin.

Malamnya, Aira pergi dengan Jimin ke sebuah taman. Mereka hanya berbincang dan pergi menonton film juga. Mungkin itu bisa disebut kencan buta. Namun, harus ditunda karena sang adik sedang sakit hari itu juga.

"Boy, bagaimana jika ayah marah padaku?" ucapnya dengan pelan. Seraya menatap sang adik, Aira takut sekali akan dimarahi habis-habisan oleh ayahnya. Tapi, ini bukan salahnya. Beberapa saat kemudian, neneknya masuk. Ia duduk di sebelah Aira dan mengusap rambutnya. Tahu dengan kekhawatiran yang dia pikirkan, dan rasa takut jika nanti ayahnya akan luar biasa marah pada dia. Tapi, itu semua tidak perlu dipikirkan. Jungkook tidak akan marah besar karena ini bukan kesalahan, melainkan kecelakaan.

"Aira-ya, karena ayahmu sebentar lagi akan tiba-jadi nenek akan bersiap untuk pulang juga."

Aira sontak menoleh. Ia terkejut mendengar ucapan neneknya. Dia tidak ingin neneknya itu pulang sebelum ayahnya tiba. Nanti, siapa yang akan membela Aira?

"Nenek, jangan pulang. Aira takut ayah akan marah," ucapnya. Sang nenek menggeleng kecil. Ia menggenggam tangan cucunya dan berkata, "Ini bukan salahmu. Dia tidak akan marah. Dia hanya khawatir, dan memberitahu beberapa hal untukmu." Namun, tetap saja itu membuat Aira tidak tenang.

Di tengah obrolan mereka, suara mesin mobil dapat mereka dengar. Aira membulatkan mata. Jantungnya mulai tidak karuan sebab ia yakin, ayahnya pasti telah datang. Ia memandang neneknya, kemudian mereka berjalan keluar untuk menyambut mereka.

Saat pintu akan dibuka, rupanya Yumi telah membukanya terlebih dahulu. Ia melihat Aira sedang cemas karena ia bersembunyi di balik punggung neneknya. Lalu datang Jungkook dari belakang Yumi dengan sebuah tas di tangan kanannya. Mereka terhenti sejenak untuk saling memandang, terutama kepada Aira. Lalu Yumi pergi ke kamar Haejung tanpa peduli apa pun.

Jungkook masih berdiri di sana. Ia menatap Aira dengan tegas, dan itu membuat Aira takut. Dia bahkan menggenggam erat baju neneknya untuk membuatnya sedikit lebih tenang. Kemudian berjalan melewati mereka begitu saja, dan pergi menyusul sang istri.

"Astaga, Haejung-ah .... "

Yumi duduk di samping bocah itu. Menyentuh kepalanya, dan perlahan Haejung mulai membuka mata. Ia tersenyum saat melihat mamanya telah ada di hadapannya, sang ayah juga.

"Boy senang Mama dan Ayah sudah pulang," katanya. Yumi mengangguk. Sedih sekali melihat keadaan Haejung seperti ini. Kemudian Jungkook mendekat, dia menatap Haejung dengan tegas juga. "Boy, ini adalah yang kedua kalinya. Kau belum kapok?" Ia bertanya. Haejung menggeleng pelan. Ia tersenyum dan berkata, "Ini kegemaranku. Tidak mungkin aku merasa kapok!" Jungkook hanya bisa membuang napas kasar. Putranya itu memang luar biasa keras kepala, sama seperti dirinya.

Aira's And Her DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang