Dream

2K 185 64
                                        


Terkadang mimpi tak selalu lebih indah dari kenyataan yang pahit

.

.

.

~ Dream ~

Kantor polisi.

Yap, Lia dan ibu nya itu sekarang lagi ada dikantor polisi karena kemarin dapet surat panggilan dari kantor. Kalau tanggal 27 January 2020 harus dateng kesana cuma berdua.

Dan anehnya sekarang di sebelah anak dan ibu itu terdapat sepasang suami-istri yang lagi duduk sambil menatap lantai dengan mata sebab dan tatapan kosong.

Jelas Lia kaget, Mama lia? Gak usah ditanya, 200x lebih kaget.

"Kedua suami istri ini adalah orang tua dari mendiang pemuda bernama, Yoon Sanha"

Lia membeku, matanya membulat dan menatap polisi didepannya itu dengan tidak percayanya.

"M-mendiang?" Tanya-nya yang hanya dibalas dengan anggukan matang oleh sang polisi itu.

Suara tangis muncul dengan kerasnya setelah kata 'mendiang' itu melintas ditelinga wanita dikeluarga Yoon.

"Sanha!? Mendiang?? Maksudnya?? Apasih?? Makin hari makin gak jelas deh! Capek Lia!" Emosi gadis itu sembari memegang kepalanya.

Ibu Lia yang melihat putri satu satunya tengah menangis sembari memegangi kepala itu langsung memeluk dan menenangkan putrinya.

"Tenang nak Lia,, pelakunya sudah ditangkap dan di amankan. Pelaku berjumlah 2 orang, satu berumur 25 tahun dan satunya lagi berumur 40 tahun. Keduanya laki laki. Tersangka ini adalah orang yang sama dengan orang yang membunuh Keluarga 'Choi' kasus terselesaikan dan ada alasan jelas dibaliknya. Salah satu pelaku juga mengalami gangguan mental. Keluarga pelaku masih belum ditemukan karena mereka menggunakan identitas palsu." Jelas polisi itu panjang lebar.

Lia yang nangis pun sedikit merasa lega dan aman, senyum dari bibirnya sedikit mengembang.

Tapi tidak dengan ibu Lia. Raut wajah masam dan pucat memperlihatkan bahwa ibu Lia tengah panik.

"K-kalau boleh tau, apa alasannya p-pak?" Ucap ibu Lia sedikit gemetaran.

"Melalui interogasi kemarin, pelaku mengungkap bahwa ia sangat terpuruk karena tidak bisa menjaga putri satu satunya yang telah lama berpisah dengan dirinya,, karena ingin tetap menjaga putrinya itu ia terus mengawasi di manapun putrinya dan tida akan pernah membiarkan putrinya didekati lelaki lain. Jika pun ada, maka lelaki itu harus tiada, Begitu katanya,, jadi kami pihak polisi menyatakan bahwa ia mengalami gangguan mental. Dan mungkin nak Lia mirip dengan putrinya yang telah lama hilang itu" Jelasnya.

Ibu Lia membungkuk, menutup wajahnya dengan kedua tangannya,, isakan kecil mulai terdengar dari bibir sang ibu.

Lia yang melihat itu merasa kebingungan. Memeluk ibunya dan ikut menangis walaupun tidak tau apa yang terjadi.

"Bisa saya lihat pelakunya?" Ucap Ibu lia dengan gemetar dan isakan.

"Tentu, mari ikuti saya"

MILK || Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang