CHAPTER [11]

448 71 3
                                    

HAPPY READING!!!


'Bukan SEKARANG tapi NANTI, Tunggu saja.'

-

-

-

Kringg kringg Kringg

"Eunghh" Tangan Dahyun bergerak untuk mematikan Alarm.

05.00

Dahyun merenggangkan tangannya lalu menapakkan kakinya di Karpet Lembut berwarna Purple itu.

Menghidupkan lampu Dan Mematikan AC lalu membuka jendela kamarnya. Tak lupa Merapikan tempat tidur Dan menyiapkan pakaian sekolahnya.

Kamar Mandi tempat melangkah selanjutnya. Ga usah dijelaskan lagi, cukup.

Telah siap dengan Pakaian Sekolahnya, warna rambut blonde yang tampak cocok dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telah siap dengan Pakaian Sekolahnya, warna rambut blonde yang tampak cocok dengannya. INTERNATIONAL HIGH SCHOOL memang membolehkan  siswa Dan siswi mewarnai rambut mereka sesuka hati. Bahkan Dahyun sangat sering mengganti warna rambutnya, Dahyun memang sangat cocok dengan warna rambut apa saja.

Dahyun melangkahkan kakinya membuka Pintu kamar Dan turun melalui tangga.

Masih dalam keadaan mengantuk. Dia ingin merebahkan diri tapi takut kebablasan seperti kemarin, jadi dia berusaha untuk tetap terjaga.

Terlihat jelas Bi Sunmi yang Sedang memasak sesuatu di dapur. Bi Sunmi seorang Janda Dari Bandung yang dipekerjakan oleh Irene Dan Suho Dari Irene mengandung triplets. Memang sudah sangat lama. Bi Sunmi tidak bisa memiliki anak jadi dia ditinggalkan oleh suaminya yang tega. Bi Sunmi hanya memaklumi.

Bi Sunmi menoleh ketika mendengar suara langkah seseorang, "Pagi non." Sapanya tersenyum.

Dahyun ikut tersenyum, "Pagi Bi." Dia mendekati Bi Sunmi, "Bibi masak apa?" Tanya Dahyun.

"Nasi goreng dulu non. Bahan makanan habis, Soalnya Bibi belum belanja bulanan." Dahyun hanya ber oh ria.

"Mau Dahyun Bantu??"

"Ga usah ga usah gaperlu. Non duduk aja di meja." Dahyun hanya mengiyakan.

Dia duduk. Dahyun menatap bi Sunmi Dari belakang. Bi Sunmi memang banyak berjasa pada keluarganya.

"Non mau bawa bekal??" Tanya Bi Sunmi.

"Boleh." Dahyun berdiri berniat mengambil wadah makanan untuknya.

"Ini nasinya sudah siap. Biar Bibi aja non yang nyiapin."

Dahyun menggeleng. "Gausah bi, biar Dahyun aja." Bibi hanya mengangguk, Dahyun tidak suka di paksa.

Tangan Dahyun mengambil sendok Nasi lalu menuangkan Nasi Nasi ke wadah makanan secukupnya. Tak sengaja matanya menatap Roti tawar. Pikirannya menjelajah. Tangan Dahyun bergerak mengambil pemanggang Roti. Tangannya mulai membuat karya. Ia berniat membuat sandwich.

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang