CHAPTER [6]

412 72 1
                                    

HAPPY READING!!!

'Mama Dubu Kangen.'

-

-

-

Sekarang sudah menunjukkan pukul 01.27. Dahyun baru selesai mengerjakan tugas nya. Tugas Dari Bapak Cerewet + Bobrok. Bapak Jackson. Guru Mata pelajaran Fisika. Pak Jackson kalo ngasih tugas ga nanggung nanggung. Pertanyaannya sih ga terlalu banyak. Jawabannya beranak. Itu yang membuat Dahyun sangat amat kesal. Tapi bapak itu suka bercanda. Ada Juga lah nilai plusnya. Dia orang yang Ramah. Udah kenapa jadi bahas Pak Jackson. Back to Story.

Dahyun Sedang termenung di balkon kamarnya. Mata nya menatap bintang bintang. Ia menoleh pada teropong yang biasa ia gunakan jika ingin melihat Hal yang Indah. Galaksi Andromeda. Dahyun sangat sangat menyukainya. Ia beranjak Dan mulai mengambil Teropongnya.

Matanya sudah menempel pada ujung Teropong. Waww kata itu rasanya terlalu biasa untuk mengungkapkan apa yang Ia lihat.

Galaksi Andromeda. Galaksi terindah yang pernah ia lihat. Walau pun Galaksi ini hampir sama dengan galaksi Bimasakti, sama sama Indah. bahkan kebanyakan orang bilang mereka kembar. Namun tetap saja Galaksi Andromeda adalah yang terindah menurutnya. Berwarna biru cerah. Warna kesukaan Ibunya.

Galaksi Andromeda. Tidak berada di Galaksi yang sama dengan yang ia pijak sekarang, Galaksi Bima sakti. Mereka berbeda tempat. Namun Bersebelahan. Bertetangga. Galaksi Andromeda terpisah Dari Galaksi Galaksi lainnya. Seperti Dahyun. Ia terpisah Dari galaksinya. Ibunya. Hidupnya hampa tanpa Ibunya. Apakah Andromeda mempunyai teman disana??.

Dahyun meletakkan Teropong ditempatnya kembali. Ia menatap ke arah langit. Tidak Ada lagi Andromeda yg terlihat jelas.

"Mama.."Lirihnya. Butiran Berlian berjatuhan membasahi pipi putihnya.

Ia terduduk. Menekuk lutut Dan bersender pada pintu balkon. Mulai Terdengar suara isakan isakan kecil yang terdengar pilu. Isakan yang keluar Dari mulut Dahyun.

Ia merindukan Ibunya. Sangat amat merindukannya. Perasaan bersalah mulai menghantuinya, Ia menyesal. Ia memukul kepalanya menggunakan kedua tangan kecilnya.

"Bodoh Hiks Lo bodoh Dahyun!! Hiks Karna Lo Mama Ga ada Hiks." Percuma saja. Ingin melakukan apapun Dahyun tidak dapat mengembalikan Ibunya.

"Mama Dahyun Kangen."Gumamnya yang terdengar lirih.

Seorang Gadis kecil tampak Sedang berlari larian, terlihat bahagia. Ia Memainkan Kincir angin kecil ditangannya. Ia senang melihat Kincir angin itu yang berputar putar, senyum selalu menghiasi bahagianya. Tawanya pun turut Serta. Gadis itu Dahyun. Ya, si Dahyun kecil.

"Dubu sayang, jangan lari larian." Ujar sang Mama, Bae Irene. Mereka Sedang berada di Bandung, Dirumah Nenek.

Dahyun tidak mengindahkan perkataan sang Mama. Ia terus berlari sampai ketika ada Batu besar didepannya membuat Dahyun kecil tersandung Dan jatuh.

"DUBU!!" Dengan langkah khawatir Irene mendekati sang anak.

Dahyun terus terisak. "Hiks sakit Mama." Kakinya terluka dan berdarah.

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang