CHAPTER [17]

566 87 13
                                    

HAPPY READING!!!



' Jika diam itu Bijak, diamlah. Jika diam mu diinjak, bicaralah agar mereka diam. '


-

-

-

Dahyun bingung sekarang, dia lupa membawa sesuatu yang biasanya Tak pernah ia lupakan. Mungkin gara² terus bersama Taehyung jadi kelupaan.

"Mami Papi Kak Jungkook, Dahyun berangkat duluan ya." Ujar Dahyun saat menginjak anak tangga terakhir.

Keluarga Jeon menatapnya heran. "Loh?? Ini masih Pagi sayang. Emang kamu ga mau Sarapan??" Sahut Jiwon.

Dahyun menggeleng kan kepalanya gugup. "Emm Dahyun sarapan di sekolah aja Soalnya Dahyun Piket Hari ini, jadi berangkat Pagi." Ucapnya kikuk. Jiwon merasa Ada kebohongan didalamnya.

"Kalau gitu biar Jungkook yang nganterin." Ujar Changwook.

Dahyun menggeleng cepat. "Ngga usah Pih, Dahyun dijemput sama temen. Dia nunggu didepan Komplek." Bohong Dahyun.

Jiwon mengernyit bingung. "Cewek apa Cowok?? Kenapa ga jemput di depan rumah ini aja??"

Oke Dahyun, Tenang. "C- Cewek dong! Kami berniat untuk berjalan kaki. Jadi, Dahyun menyuruhnya untuk menunggu di depan Komplek saja."

"Loh, Jungkook aja yang nganterin. Jungkook bawa Mobil nanti." Jungkook mengangguk setuju ucapan Papi nya. Tidak merasa keberatan.

Dahyun menggeleng cepat. "Gausah Mih Pih, Kak. Biar Kita jalan aja. Lagian Juga lumayan deket Dari sini ke sekolah." Tolaknya. Dahyun merasa senang. Mereka sangat perhatian padanya.

Jiwon menghela nafas. "Yasudah. Kalau gitu, Mami siapin bekal buat kamu. Ga Terima Penolakan lagi." Dahyun menghela nafas. Dia merasa merepotkan orang dirumah ini.

Jiwon menyiapkan bekal until Dahyun. "Nih bekalnya." Dahyun menerima Dan menyalami Jiwon.

"Aku berangkat dulu Mih." Jiwon mengangguk. "Hati-hati."

Dahyun berjalan ke arah Changwook Dan Jungkook lalu menyalami mereka. "Hati-Hati." Dahyun tersenyum lalu pergi.































"Selamat datang kembali." Dahyun mampir di StarTwin untuk membeli Susu. Biasalah ya.

Tepat pukul 06.05 Dahyun sampai di Sekolahnya. Seperti biasa, sepi. Dahyun menuju tempat tujuan utamanya, Loker. Meninggalkan Susu beserta note disana.

"Bekal ini?? Kasih ajalah ya." Dahyun meletakkan bekal itu lalu menutup Loker itu pelan pelan.

Dahyun melangkahkan kakinya, meninggalkan tempat itu saat itu juga.

Nafas Dahyun tercekat. Langkahnya otomatis berhenti. Seseorang telah melihatnya! Dan sekarang berdiri ditempat yang Tak jauh darinya.

Orang it mendekat Dan mengelilingi Dahyun. "Lo kaget?? Hahaha Gue Juga." orang itu berhenti tepat didepannya.

"ORANG YANG SAMA!! HAHAHA SIAPA SANGKA?! GUE KAGET! TARGET GUE 2 ORANG, Tapi Sepertinya Tuhan Mempermudah Gue. Dari 2 menjadi satu. Dan Target Gue ternyata orang yang sama!!" Orang it mencengkram lengan Dahyun.

"Aws Cukup JENNIE." Dahyun menatapnya jengah. Bahkan dia memanggil Jennie tanpa embel embel Kak.

Jennie menatap Dahyun sengit. "KENAPA?! Sakit?? Bahkan ini belum seberapa. LEMAH!" Ini benar benar menyakitkan. Tangan Jennie begitu kuat mencengkram lengannya. Pedih. Ditambah kuku kuku panjang Jennie yang sepertinya menusuk nusuk kulit Dahyun.

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang