17. Bye Hanan

28.6K 1.3K 559
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

.



Hanan berdecak, pemuda itu kembali mengambil ponselnya. Kini dia menelpon Jia. Mungkin saja Chacha sedang bersama gadis itu.

"Hallo Ji,"

'Kenapa Nan?'

"Chacha sama lo gak?"

'Chacha? Enggak. Ada apaan lo nyari Chacha?'

"Em, enggak. Gue ada urusan aja sama dia."

'Oh, dia gak sama gue. Dari kemaren gue gak ketemu'

"Dia ngechat lo gak tadi?"

'Enggak deh kayaknya. Terakhir semalem dia ngechat, di grup'

"Oh oke deh. Thanks Ji. Entar kalo dia ngechat atau nelpon bilang aja gue cariin."

'Oke'

Hanan mengangguk dan mengakhiri sambungan telpon itu. Pemuda itu berdecak kesal.

"Tck, kemana sih tuh orang,"

Hanan menghela nafas kasar. Pemuda itu mengambil kunci mobilnya dan langsung keluar dari apartemen. Mungkin dia harus melihat sendiri ke rumah Chacha.

Hanan melajukan mobilnya menuju ke rumah Chacha. Pemuda itu langsung menghampiri Tante Renata yang tengah duduk di teras rumah sambil membaca majalah.

"Ma?" panggil Hanan dan langsung mendekati wanita itu.

Tante Renata mengangkat kepala dan menatap Hanan. "Kok kamu kesini? Terus kamu tadi ngapain nelpon Mama nanyain Chacha? Dia kemana?"

Hanan mencium tangan Tante Renata. "Chacha beneran gak ada disini Ma?"

"Kamu gimana sih Nan, dia kan istri kamu. Dari kemaren-kemaren kan dirumah kamu. Kok sekarang malah nanya ke Mama. Ya Mama gak tau." jawab Tante Renata.

Hanan menunduk dan mengigit bibir bawahnya. "Chacha gak ada Ma."

"Gak ada gimana? Yang jelas kalo ngomong." kata Tante Renata.

Hanan menghela nafas sebelum mengangkat kepala menatap Tante Renata.

"Tadi Hanan berantem sama Chacha terus dia pulang duluan, pas Hanan sampe rumah Chacha gak ada.."

"Apartemen kamu?"

Hanan menggeleng. "Gak ada juga,"

"Udah nanya temen-temennya?"

"Tadi udah nanya Jia. Gak ada juga,"

"Yang lain?"

"Belum Ma. Hanan baru nanya ke Jia."

"Kamu tuh, kalian berantem kenapa sih? Masalah apa?" tanya Tante Renata.

"Tadi kan Hanan ngajak Chacha beli cilok di deket rumah. Terus Hanan tinggal beli minum, pas Hanan balik Chacha lagi dorong orang. Yaudah Hanan bilangin Chacha.."

"Terus?"

"Terus ya gitu. Chacha marah-marah. Terus pergi..." lanjut Hanan.

"....ya emang salah Hanan juga sih gak tanya dulu masalahnya apa. Terus pas Chacha pergi abang yang jualan cilok baru jelasin ke Hanan kalo Chacha cuma ngebela diri aja. Yang salah yang didorong sama Chacha.."

Ena 18+ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang