Debat!.

1.6K 83 3
                                    

Jangan lupa Voment kawand.
Gw suka sama kapal ini, kapal minim penumpang😌.
Hope you like it. Thanks.
*Sorry kalo masih ada typo
_________________________

"Sampai ketemu di court."

Pria itu hanya diam menatap pria lain yang lebih pendek darinya berdiri dan melempar senyum.

Sejak tadi mereka bertemu, duduk bersama di taman milik hotel yang sepi, mereka hanya sesekali berbicara. Ada kecanggungan di antara keduanya.

"Good luck Jomb." Kevin menambahi karna Rian tidak merespon.

"Vin." Rian mengulurkan tanganya supaya di raih Kevin dan di tarik dari duduknya. "Thanks."

"Good luck buat besok." Kevin menatap Rian, menepuk pundak pria itu lembut.

"Hmm." Rian memgalihkan pandanganya, ia merasa gugup.

Rian memang termasuk pemain unggulan, tapi ia banyak di remehkan, di banding dengan Kevin yang hampir semua tournament bisa melaju ke babak final.

"Yan..." Kevin segera menarik Rian ke pelukannya.

Kevin tau apa yang sedang menangganggu Rian. Kevin hafal betul, kekasihnya itu takut bakal mengecewakan semua orang. Apalagi besok mereka akan bertemu satu lapangan.

Pertemuan semacam ini memang bukan satu atau dua kali. Mereka sering berhadapan, tentu H2H Kevin lebih tinggi dari pada Rian, tapi bukan berarti Rian akan kalah kan.

Bukan satu atau dua kali juga Rian sering di anggap remeh oleh para netizen, dimaki, di banding-bandingan. Kevin yang selalu menenangkan Rian, mengatakan semuanya baik-baik saja.

"Yan, ini cuma pertandingan biasa. Lo nggak usah takut. Nggak akan ada yang maki juga kalo lo sama Fajar atau gue sama Koh Sin kalah. Kita udah jauh ini." Kata Kevin dalam pelukannya.

"Hmm, gue cuma agak gugup Vin. Thanks. Good luck juga." Rianpun mengeratkan pelukannya pada Kevin.

***

"Ya, satu poin lagi yang di butuhkan pasangan Fajar Alfian dan Rian Ardianto untuk memenangkan perang saudara ini bung. Setelah The Minions berhasil menipiskan poin, yang tadinya tertinggal jauh, akankah masih akan menyusul..."

"Ya benar sekali bung, kita lihat. Apakah... YAK, akhirnya Fajar Alfian dan Rian Ardianto memenangkan pertangin kali ini dan akan melaju ke babak semifinal, untuk melawan antara pasangan Korea atau pasangan tuan rumah." *Pura-puranya tayang di tv*

Rian langsung mem paus siaran ulang pertandingannya tadi malam di bagian Fajar yang sedang memeluknya erat. Kebetulan Fajar, roommate Rian, sedang keluar bersama Koh Hendra dan Babah Ahsan.

"Liatin aja terus." Rian menoleh ke sumber suara. Ia tidak menyadari, Kevin sudah berdiri di pintu kamarnya sambil tersenyum sinis.

Rian mematikan ponselnya. Mengabaikan perkataan Kevin.

"Udah di pack semuanya?" Tanya Rian pada Kevin. Ya, Kevin harus balik ke Jakarta pagi ini, ia harus menerima kekalahanya.

Pemuda itu memang sudah rapih dan wangi. Mungkin sudah siap untuk ke bandara.

"Lucu ya, kalian sweet banget di foto. Rame di ig." Kevin tak menanggapi pertanyaan Rian. Ia malah duduk di samping Rian.

"Vin, nggak usah di bahas. Lo udah pack semuakan? Flight jam berapa?"

"Pengin banget gue tinggal cepet ya." Kata Kevin sarkas.

Baru juga kemarin malam sebelum bertanding, kevin menguatkan Rian, sekarang malah mulai cekcok.

"Vin? Lo cemburu? Itu kan refleknya Fajar. Dia seneng bisa menang dari lo dan Koh Sin, world number 1."

"Ya menurut lo? Gue tadinya juga biasa aja, tapi liat lo di sini lagi liatin vidio pas lo pelukan sama Fajar, gue... Lo suka ya sama Fajar?"

"Vin apaan sih?! Nggak usah nuduh ya, gue cuma lagi nonton pertandingan kita semalem, dan vidionya ke paus bagian itu."

"Kalian cocok . Lo kenapa nggak sama Fajar aja? Dia orangnya asik jadi temen, apalagi pacar Jomb." Kata Kevin dengan entengnya.

"Vin, gue udah jelasin. Gila ya lo, gue mana suka sama Fajar, lo pacar gue kan? Kalo gue nggak suka sama lo, gue mana tahan denger desas desus lo deket sama artis, gue mana tahan lo tinggalin terus pas liburan, lo lebih milih temen-temen hang out lo sama hobby mahal lo. Kalo nggak cinta beneran gue mana tahan Vin."

"Please ya Jom, libur kemarin kita bareng. Dan nggak usah bawa-bawa si artis."

"Ya emang kenyataannya. Lo deket sama si artis, beritanya lo juga udah suka sama dia dari lama, follow dia juga udah lama. Di ajak colab, lo cocok sama dia."

"Serah. Gue cuma mau pamit, bukan ngajak debat."

"Lo yang mulai!"

"Hmm, gue pergi sekarang, kalo masih mau lanjut debat besok pas lo balik ke pelatnas. Lo kalo mau seneng-seneng sama Fajar silahkan mumpung gue nggak ada. Good luck buat nanti."

Kevin resmi berbalik meninggalkan Rian, berjalan ke arah pintu. Ia tidak ingin membuat mood Rian semakin buruk dan memengaruhi pertandinganya nanti sore. Ya walaupun ia sudah membuat mood Rian cukup buruk.

"VIN...!!!!"

*Jebret

End
_________________________________________

Gaje bet ya, 😌

Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang