08: museum

2.2K 441 318
                                    

selepas mereka dari pantai, mereka bersiap menuju ke destinasi yang sesungguhnya yaitu gunung merapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


selepas mereka dari pantai, mereka bersiap menuju ke destinasi yang sesungguhnya yaitu gunung merapi. perjalanan ke gunung merapi dari pantai selatan terhitung lumayan lama, belum lagi kalau ada macet dan lainnya.

mereka ganti-gantian nyetir mobilnya, terkadang mampir ke rest area, sekedar istirahat dan buang air atau ke spbu untuk isi bensin.

"eh eh, ada yang mau ke museum mini sisa hartaku ndak?" tanya felix memecah keheningan.

"hah, ngapain?" tanya awan.

"ya wisata aja sih, lumayan buat nambah bahan vlogku." lanjut felix.

"ah, mending langsung ke merapi aja. kan, ngevlog bisa nanti pas disana." timpal sadam.

"kurang piknik lo, dam!" jihan langsung buka suara.

"tupai kok bisa bicara, ya?" sadam mulai sarkas.

"tupainya tadi gue kasih batre dulu, dam." sahut mahes yang langsung dihadiahi jitakan dari jihan. jihan ngomel-ngomel, "minta ditampol."

"emang dimana museumnya?" tanya chan yang sedari tadi cuma nguping pembicaraan mereka.

"kita sekalian lewat kok, kesana aja mampir bentar." sahut bintang yang lagi duduk di depan bareng wahyu. kali ini wahyu yang nyetir.

"yey! makasih mas bintangkuu!" felix langsung toel-toel pipi bintang dari jok belakang. chan cuma ngeliatin mereka.

wahyu yang lagi nyetir ngeliat ekspresi chan di jok belakang lewat kaca.

"chan nanti selanjutnya gantian kamu yang nyetir, ya." wahyu membuyarkan lamunan chan.

"oke." sahut chan.

udah setengah jalan, sekarang mereka bergantian nyetirnya, kali ini chan yang nyetir. mereka asik sama dunianya sendiri. kalo felix lagi senderan di pundaknya bintang, juan lagi main cooking mama sama sadam, awan dan wahyu yang ketiduran, juga mahes dan jihan yang daritadi ngobrol ngalor ngidul.

"han, lo tau gak perbedaan lo sama bintang?" tanya mahes. jihan nengok, "bintang ansel?"

bintang yang denger namanya keseret dalam obrolan random dua orang aneh itu protes. "gue diem aja ya, bangke."

mahes nyentil jidat jihan pelan. "bintang di langit lah anjay, paboya."

"gak usah ngatain juga kali."

"itu bukan ngatain kok. tapi itu ungkapan sayang gue ke lo." mahes langsung cubit pipi jihan, tapi jihannya langsung nepis. "jauh-jauh sana. geli."

"itu mulut lemes amat, cempe." chan ikutan nimbrung karena bosen.

jihan rolling eyes, "masa gue dikatain paboya, cih jinjja."

"emang lo tau arti paboya apa?" tanya mahes. jihan geleng dengan ekspresi tengil yang terpatri di wajah, "gak tau."

holiday ➳straykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang