Benih

106 9 0
                                    

Reaksi

   "Ah,capek nya,"(berbaring di kasur)

  Karena pandangan pertamanya hingga sekarang benih-benih cinta Rafa kini kembali bereaksi.

  Oh ya para pembaca,sebelum kita lanjut ada fakta lagi nih tentang Rafa,
ini kisah cintanya yang kini telah lama kandas.Rafa dulu di waktu SMP pernah berpacaran karena pandang pertama juga,ia menjalin hubungan sudah setahun.Setahun bukanlah waktu yang sebentar.
  Banyak yang terjadi,hingga mereka memutuskan untuk berpisah.  Perpisahan yang tidak mudah dan harus di ikhlaskan agar bisa mendewasakan diri.
  Dari kejadian tersebut membuat Rafa itu sempat hilang rasa kepada arti sebuah pacaran,dan kini benih itu tumbuh karnanya.

   "Wajarkah aku jika jatuh cinta lagi,namun rasa yang kini kurasakan berbeda,ahh plis jangan berlebih dalam reaksi mencintai."(berkata sendiri dengan kelirihan gelisah)

●●●

Fajar pagi pun menyapa membawa kehangatan,kebahagian,keceriaan yang membuat seolah kemarin tak terjadi apa-apa.

(Sampai di sekolah hingga jam istirahat tiba)

   "Dit,nanti tugas Sejarah nya kerjain di rumah gue aja,"ajak ku.
   "Gaslah,ntar lu WA aja alamatnya."

  Dengan tiba-tiba seorang wanita masuk ke kelasku.Seluruh mata tertuju padanya dan seperti ada lampu yang menyorotinya saat ia menghentakkan kaki di kelasku.

   (Deg,deg,deg)
   "Aduh copot juga nih jantung,"ucapku dalam hati.

  Dia meletakkan timpakan buku-buku ke meja guru.

   "Disini ada yang namanya Rafa?"tanya nya dengan suara yang lembut.

   Seluruh pandangan seolah langsung menyerangku.

   "Saya,kenapa?"(jawabku sambil mengangkat tangan)
   "Kamu dipanggil ke kantor BK."

  Saat dia berbicara seolah merubah suasana kelas yang menyeramkan.

   "Permisi."ucapnya sambil meninggalkan kelas.
   "Eh bego buruan sana,"ucap Dito dengan sedikit tertawa.
   "Santai kali."Jawabku.

  Awkward yang kurasakan saat bersampingan dengannya,tidak tahu harus berbuat apa.

   "Hai,salam kenal aku Rosa."ucapnya sambil tersenyum.

  
  Seperti teriakan ibu di pagi hari, yang spontan saja terjadi.

   "Eh iya,aku Rafa."balasku(menggaruk kepala)
   (Dia tersenyum)
   "Udah tau,"ucapnya
   "Kok bisa?"tanyaku dengan spontan
   "Bisalah,dimana-mana orangkan ngomongin kamu,"ucap Rosa

  Salah tingkah,wajar reaksi cintaku sedang bergemuruh.

   "Haha,pasti yang buruknya,"ucapku
   "Bisa jadi."balasnya dengan tertawa kecil.

  Tak terasa kaki ini telah berada di depan pintu kantor BK.

   "Yaudah,aku duluan ya,"ucap Rosa
   "Oke-oke."balasku.

  "tok,tok."(mengetuk pintu)

   Rasa bahagia dan senang seolah buyar karena tatapan dari guru BK sangatlah menyeramkan.

RASA(Rafa&Rosa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang