Dering ponsel berwarna hitam yang terletak di atas nakas. Si pemilik ponsel nampak belum ada niatan untuk mengangkat telepon tersebut. Gadis pemilik ponsel masih berkelana dalam mimpinya.
Ponsel tersebut berhenti berdering. Namun beberapa saat kemudian ponsel tersebut berdering kembali, membuat pemiliknya menggeliat pelan sambil berusaha membuka mata. Tangannya terarah mengangkat ponsel tersebut.
"Yeoboseyo..."
"Suzy-ah, kau baru bangun?" tanya si penelpon yang di jawab gumaman oleh Suzy.
"Begini, salah satu pengisi acara di festival musik Yonsei University berhalangan hadir. Jadi mereka meminta grup kalian mengisi acara itu. Jadi sekarang bangunlah dan segera bersiap. Lima belas menit lagi aku akan menjemputmu. Keuno."
Suzy mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu memaksakan diri untuk bangun. Semalam dia pulang sekitar jam satu malam dari mengisi acara bersama grupnya. Jadi wajar saja dirinya masih merasa mengantuk.
Suzy segera keluar dari kamarnya menuju dapur untuk minum. Namun, langkahnya terhenti karena pemandangan di hadapannya.
"Aigoo, kalian merusak mata polosku di pagi hari." dumel Suzy menatap kakaknya dan mantan dokter kakaknya berciuman mesra di pagi hari.
Sontak keduanya segera menjauh dan memasang wajah salah tingkah.
"Dwaesseo, lanjutkan saja. Aku hanya akan minum dan kembali ke kamar." ucap Suzy berjalan menuju dapur untuk minum.
Setelah selesai minum, Suzy kembali ke kamarnya untuk siap-siap. Ketika berjalan di depan Suho dan Joohyun, ide jahil muncul di otaknya.
"Eonni, oppa, lanjutkan saja yang tadi. Aku akan keluar lima belas menit lagi. Jadi manfaatkan waktu kalian."
"Yya, Bae Suzy..." dumel Joohyun, namun Suzy membalas dengan tawa kencangnya dari dalam kamar.
Setahun yang lalu, Suho dan Joohyun memutuskan untuk berkencan, setelah mengakui perasaan masing-masing. Suzy bahagia karena kakaknya bersama dengan pria baik yang dicintainya.
Setelah keluar dari agensi dan sambil menjalankan proses penyembuhannya, Joohyun kembali melanjutkan kuliahnya dan lulus setahun yang lalu. Kemudian, seorang temannya menawarkan bekerja sama dengan Joohyun untuk membuka butik dan mengelolanya bersama.
"Oppa, igeo." Joohyun menyodorkan roti yang sudah dia olesi selai coklat.
"Eoh, gumawo." Suho mengambil roti tersebut dan menggigitnya.
"Ah, mengapa ke sini pagi sekali?"
"Aku malas di rumah, sepi sekali."
"Kemana ibu dan adikmu?"
Suho menghela nafas pelan, "Kau tahukan ibu dan adikku tidak akur sejak dulu. Sekarang setelah debut, adikku pindah ke apartemen. Lalu ibuku yah begitu lah. Mereka sama-sama keras kepala."
"Aku berharap semoga ibu dan adikmu segera berbaikan." ucap Joohyun mengelus tangan Suho pelan.
"Eyy, aku ingin segera menikah denganmu, punya anak yang banyak agar rumah kita selalu ramai." ucapan Suho sukses membuat pipi Joohyun bersemu merah.
"Eissh, pagi-pagi aku sudah menonton drama romantis." ucap Suzy yang langsung menarik kursi di dekat Joohyun.
"Aigoo, Suzy-ah kau ini pintar sekali mengacaukan suasana." sungut Joohyun.
"Mwoya, eonni. Sejak berpacaran dengan Suho oppa kau banyak berubah. Selalu menggerutu dan memarahiku tidak jelas. Yya, oppa kembalikan eonni-ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
FanfictionKehidupan sebagai seorang trainee sangat berat, harus berjuang agar bisa debut. Setiap hari dihabiskan di ruang latihan mengasah kemampuan. Tapi apa jadinya jika benih-benih cinta mulai muncul antar sesama trainee, sedangkan peraturan sangat jelas j...