Derita itu Datang

1.7K 71 13
                                    

Cerita ini aku pakai latar belakang Indonesia saja biar lebih familiar....

Di ruang keluarga di rumah Jalal yang begitu luas digunakan sebagai tempat ijab qabul. Jalal telah duduk menunggu sang pengantin wanitanya. Beberapa saat kemudian Jodha datang dengan digandeng Hamida. Semua menatap kagum kearah Jodha yang sangat cantik hari ini. Tapi tidak dengan Jalal menoleh saja tidak tatapan nya begitu datar.

"Baiklah pak sepertinya acaranya dipercepat saja karena pengantin wanitanya sudah datang" Ucap Humayun kepada penghulu

Jalal duduk di samping Jodha dan Hamida duduk dibelakang Jodha. sedangkan Jodha hanya mendapat wali ganti yaitu Bairam selaku suami Sima paman Jodha. Hamida masih sempat menghubungi keluarga Jodha tapi yang bersedia datang hanya Sima dan suaminya saja. Jika mengingat itu, jodha sangat sedih bahkan dihari pentimgnya ibu dan kakaknya tidak datang. Tapi Jodha bersukur karena bibi dan pamannya mau datang kepernikahannya.

"SAH..."

"SAH..."

Suara itu membuyarkan lamunan Jodha dan sekarang status Jodha sudah menyandang sebagai nyonya Jalal presiden Clintain Inc. Acara tukar cincin dilakukan dan Jodha mengulurkan tangan nya untuk Jalal dan Jalal menyambutnya dengan malas. Lalu dilanjut dengan meminta restu kepada semua orang dan dilanjut dengan makan siang keluarga.

"Salima apa kau sudah memberitau Sonya kalau kakaknya menikah..." Tanya Humayun

" Dia tidak bisa datang mom, masih ada acara yang harus dihadirinya dia juga mengatakan jika tidak ingin liburannya diganggu" jelas Salima

Jodha keluar dengan menggunakan baju santai yang dibawanya dari rumah. Baju itu sangat sederhana. 
Jodha disambut hangat oleh semua orang kecuali Jalal, menoleh ke Jodha pun tidak  dia hanya makan dengan diam dan tatapannya sangat datar hanya sekali dia menjawab  jika di tanya.

Jodha duduk disamping Jalal, Jodha hanya menatap Jalal dengan tatapan sendu dan tak bisa diartikan. Jodha berusaha untuk tetap tenang dan mulai makan dengan tenang.

"Srekkk..." Jalal berdiri dari duduknya. Seketika Jodha menoleh

"Kalau kau sudah selesai makan cepat kau pergi kekamar ada yang harus kita bicarakan, maaf semunya aku sudah selesai makan, aku permisi" Ucap Jalal tanpa menoleh ke Jodha sembari berlalu dari meja makan dan segera pergi ke lantai atas dimana kamar nya berada

======¤¤¤¤¤======

Jalal Pov

Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan dalam hidupku. Aku menikah dengan seorang yang tak aku cintai sama sekali.

Jodha Gangga Syntia.

Aku sampai hafal namanya sebab sering mengumpati nama itu. Sebelum ijab qobul dilakukan aku sempat termenung bagaimana bisa aku terikat dengan seorang Jodha sang OG sialan itu, yang membuatku kesal adalah dia masih tetap kekeh dengan pengakuannya tentang hamil anakku. Bagaimana bisa selama ini aku sangat berhati2 jika sedang melakukan "tugasku", aku sangat yakin itu. Kalau ditanya apakah aku melakukannya dengan Jodha,, ? aku akan jawab iya memang benar aku pernah melakukannya hanya sekali tanpa sengaja pada saat aku mabuk, dan aku tidak ingat apakah dia masih perawan atau tidak bahkan aku tak ingat bagaimana aku melakukannya. Haah dan pastinya aku sangat yakin jika anak itu bukan anakku. Sebab Jodha adalah gadis sok polos yang dekat dengan banyak pria. Aku sendiri sering melihat dia jalan dengan banyak pria. Dasar jalang sialan. Jika mengingat itu membuatku geram. Bisa sajakan itu anak orang lain dan Jodha hanya mengaku2 saja untuk mendapatkan hartaku. Bisa saja kan dia melakukan itu. Ada satu yang sangat aku sesalkan adalah walaupun sikap ku bak bajingan yang banyak meniduri wanita tapi sebenarnya ada seseorang yang aku cari dan tunggu. Dia adalah cinta pertamaku. Dia seorang gadis baik2 kami berteman sejak kecil pada saat aku masih di India dimana tempat ayah ku berasal. Dulu kami berjanji untuk saling bersama tapi kemudian ayah membawa semua keluarga pindah ke Jakarta karena bisnis ayah berkembang di Jakarta. Disitulah kami berpisah, tapi aku dan dia sudah berjanji akan bertemu kembali. Bahkan aku mengatakan jika aku akan datang menemuinya saat aku besar dan akan mengajaknya menikah. Mungkin bagi kebanyakan orang itu adalah janji konyol anak  ingusan bahkan kami juga memiliki kalung dengan bentuk bintang di gadisku dan bulanyang sedang aku pakai, aku menggenggam liontin itu tapi saat aku ingin menemuinya beberapa saat tahun lalu ternyata gadisku sudah tidak ada lagi dan entah dimana dia berada. Tapi bagi ku bagaimanapun keadaan nya jika suatu saat nanti aku bertemu dengan gadis ku, aku akan menikah dengannya. Persetan dengan Jodha Sialan itu....

Please Marry Me, JALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang