Kicauan burung di pagi hari membangunkan Jodha dari mimpi indah nya. Jodha duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawanya.
"mulai pagi yang baru dengan senyuman apapun yang terjadi harus tetap dihadapi.. Ayo baby kita harus semangat yahh...." Batin Jodha menyemangati dirinya lalu bergegas kekamar mandi dan siap2 untuk menyiapkan sarapan.Jodha mulai menyiapkan makanan di temani dengan bi Atika. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Hari ini adalah hari minggu jadi Jodha tidak kuatir jika Jalal belum turun untuk makan. Jodha berfikir mugkin Jalal sedang tidur.
"Selamat pagi nona Jodha, bi Atika" Kata mang Afif ceria
"Pagi juga mang.." Jawab Jodha dan bi Atika serentak
"Ehmm Non sepertinya tuan Jalal belum pulang dari semalam..." Kata mang Afif
"Benarkah mang..? Mungkin dia sedang ada urusan mang.." Jawab Jodha santai padahal dalam hati bertanya2
Tak berapa lama suara mobil hendak memasuki pagar
" Ah itu non tuan Jalal sudah pulang" Mang Afif lantas berlari hendak membuka pagar
"Kalau begitu kita langsung sajikan makanan di meja makan saja bi. Biar Tn Jalal bisa langsung sarapan.."
Tak lama Jalal berjalan ke meja makan dengan penampilan yang sangat berantakan. Sedangkan Jodha hanya melayani Jalal dengan diam tanpa ingin tau apa yang terjadi dengan nya. Jodha pun sudah tau kebiasaan Jalal yang seperti ini pulang pagi dengan penampilan yang sangat berantakan tentu saja dari Bi Atika
****
"JODHA..!!!"
Teriakan Jalal menggema di rumah yang mewah itu. Jodha berjalan menaiki tangga dengan cepat tapi tetap berhati2
"Ada apa Tn.." Jodha melihat isi lemari yang sangat berantakan
"Dimana dasi hitam ku kenapa aku tak menemukannya di lemari" Kata Jalal sembari mengobrak abrik isi lemari. Jodha segera mencarikan dasi hitam dan ternyata tertutupi dengan baju yang lain
"Kenapa kau mencampur dasi ku di tumpukan baju kaos ha!!"Kata jalalsambil merebut dasi hitam itu
Tidak bisakah dia berbicara pelan kenapa suka sekali berteriak batin Jodha
"Maafkan saya Tn saya tidak sengaja mencampurnya, baiklah saya permisi kedapur Tn.." katika Jodha hendak beranjak Jalal mencekal tangan Jodha
"Siapa yang mengizinkan mu keluar dari kamarku.." Kata Jala dengan suara seksi nya. Sedangkan Jodha dibuat merinding karna takut sekaligus geli sebab Jalal berbicara tepat di telinganya
"Ada lagi tuan..." Kata Jodha dengan gugup
"aku ingin kau memasangkan dasi ku terlebih dahulu baru kau boleh keluar..." Segera Jodha mengambil alih dasi tersebut dan memasangkannya. Sebab Jodha tidak nyaman dengan tangan Jalal yang berada tepat di pinggangnya
"Apa yang tuan lakukan..?" Jodha berusaha menahan dada Jalal agar tak menyentuh dadannya. Tetapi Jalal tetap merapatkan tubuhnya
"Kenapa...? bukannya kau sudah terbiasa dengan sentuhan yang sensual hah, lagi pula kau adalah istriku jadi aku berhak dengan semua bagian tubuhmu.." Jalal mencondongkan wajahnya ke Jodha dan Jodah tak ingin tau apa yang akan terjadi langsung memejamkan matanya. Beberapa detik berikutnya Jodha tak merasakan apapun kecuali deru napas di telinganya
" Kenapa kau memejamkan matamu, apa kau sudah merindukan belaian dari pria2 mu, Kau fikir aku sudi menyentuh dirimu sebagai istriku, Yah mungkin aku akan menyentuhmu tapi kau tak lebih seperti jalalng bagi ku..." Kata Jalal dengan santai dan penuh penekanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Marry Me, JALAL
FanfictionMengandung 21+ Menceritakan kisah tentang kehidupan Jodha yang kurang beruntug. Lahir tak diinginkan Ibunya dikarenakan peristiwa masalalu yang membuat Jodha dibenci keluarganya. Kehidupannya semakin buruk ketika Jodha yang dihamili oleh seorang pri...