Status Yang Sebenarnya...

1.8K 79 31
                                    

Mobil yang dikendari Jodha sampai didepan sebuah rumah yang sederhana tapi mewah. Rumah itu terletak di tengah kota begitu padat penduduk.

"Cepat turun..!!" Jodha terkejut dengan suara Jalal. Sedangkan Jodha hanya melakukan perintah Jalal

"Cepat bawa baju dan tas mu kedalam, gak usah manja dirumah ini hanya ada satu supir dan satu pembantu, jadi bawa tas mu kedalam sendiri.." Titah Jalal

"Maaf tuan apakah mobilnya dimasukkan garasi saja atau tuan akan memakainya...? " Datang seorang supir yang bernama Afif

"Tidak usah mang afif saya akan memakai mobilnya, sebentar lagi saya akan pergi...." Jelas Jalal

Setelah berkata demikian Jalal masuk mendahului Jodha.

"Bi.. bibi..." Teriak Jalal membuat bibi Atika datang tergopoh2

"Wah tuan sudah sampai, Oh ini ya istri tuan, cantik sekali . Perkanalkan nyonya nama saya Atika" Bi Atika lalu menunduk ke arah Jodha, dan Jodha tersenyum ramah ke bibi Atika. Sedangkan Jalal hanya cuek bebek dengan perkataan Bi Atika

"Bi tolong antar kan dia ke kamar bawah yang ada disamping dapur..."
Titah Jalal

"Maaf Tuan bukanya kamar itu untuk para Maid ya. Kenapa nyanya tidak tidur dikamar Tuan. " Kata bi Atika heran

"Bisa tidak...!!  bibi tidak membantah dengan ucapan saya. Bibi hanya perlu melakukan apa yang saya perintah ke bibi..!!" Jalal membentak bi Atika Sedangkan Jodha berusaha menenangkan bi Atika dengan memegang tangan bi Atika, Bi Atika hanya bisa menunduk

"Lagi pula kedudukan dia dan bibi sama saja tak ada bedanya.." Kata Jalal lalu pergi kelantai atas dan meninggalkan Jodha dan bi atika. Bi atika sangat shok bagaimana istrinya sendiri disamakan dengan pembantu. Sedangkan Jodha sudah tau jika akan begini.

"Mari Nyah saya antar kekamar.." Kata bibi dengan sopan

Kemudian sampai di kamar yang sederhana hanya ada tempat tidur ukuran sedang dan nakas serta almari kecil

"Kenapa bibi sedih seperti itu..." Jodha melihat bi Atika seperti sedang bersedih

"Saya hanya terharu dan tidak habis pikir denga tuan Jalal. Masak istrinya sendiri dikasih kamar pembantu"

"Tak apa bik lagian Jodha bersyukur masih memiliki tempat tinggal ini lebih dari cukup, untuk Jodha bi" Jelas Jodha

"Iya nyah.. Lebih baik nyonya istirahat saja atau nyonya ingin makan lagian sekarang sudah hampir waktu makan malam..."

"Tak usah bik Jodha hanya ingin istirahat saja. Oh iya bi tolong jangan panggil Jodha nyonya bik. Jodha sama bi Atika itu sama kok.." kata Jodha sedikit ceria dan hanya diangguki oleh bi Atika, setelah itu pamit untuk keluar.

~~~☆☆☆☆~~~

Jodha Pov

Di saat selesai makan Tn jalal meminta aku untuk masuk ke kamar.  Aku sangat takut jika berhadapan dengan dia. Lalu dia mengatakan bahwa akan segera mengajak diri ku untuk pindah rumah, aku tau sepertinya awal penderitaan akan segera dimulai. Bahkan dengan tegas Tn Jalal mengingatkan aku tentang posisiku sebagai seorang pembantu.

Disini lah aku sekarang di kamar yang sederhana, memang kamar ini bisa dikatakan sangatlah kecil. Ranjang untuk satu orang dan nakas kecil yang dibawahnya tempat untuk pakaian. Tapi dengan begitu aku bersyukur sebab aku masih memiliki tempat tinggal setelah penghinaan dan penolakan yang dilakukan oleh keluarga ku sendiri. 

Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Aku segera bangkit dari ranjang setelah merebahkan punggungku sebentar. Aku masuk ke dalam kamar mandi kecil yang ada disamping kamar untuk membersihkan diri.

Please Marry Me, JALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang