Kentut (tak selalu) Bau

121 30 32
                                    

Maaf, aku sudah tak sanggup lagi.
Menahanmu terlalu lama di dalam diri.
Hingga akhirnya harus kulepaskan gas ini.
Bersama aroma kurang sedap yang mengiringi.

Kau dibenci pula dirindu.
Meski sang empunya sering kau buat malu.
Karena kehadiranmu yang tak tahu waktu.
Namun tanpamu, perut kembung terasa mengganggu.

Tak jarang, bunyi lucu menyertaimu.
Terkadang keras menyentak kalbu.
Terkadang lembut begitu syahdu.
Namun, tak pernah merdu.

Terkadang kau hadir tanpa pertanda.
Tanpa aroma, tanpa suara.
Namun ketika diare datang, kekhawatiran melanda.
Tolong jangan datang bersama sang tinja.

Coretan Gado-GadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang