Empat

3.4K 260 16
                                    

[STRANGERS]

"Kenapa aku harus menabrak seseorang sih. Bodohnya aku, semoga dia benar-benar tidak terluka." Gadis cantik yang sedang berlari ke arah halte itu terus memikirkan seseorang yang telah ditabraknya.

Jika ia tidak sedang dikejar oleh waktu, sudah dipastikan ia akan bertanggung jawab atas kesalahannya. Mungkin, mengantarkan pria yang sudah ditabraknya tadi pulang. Han Jin Na terus berlari tidak menghiraukan apapun sebelum ia sampai di halte bus.

"Hei, Nona. Ponselmu tertinggal."

Sayup-sayup Jinna mendengar seseorang berteriak dibelakangnya, tapi ia tetap tidak peduli. Jika ia menoleh dan melihat keadaan dibelakangnya, ia akan kembali membuang waktu.

"Nona, jangan berlari asal-asalan seperti itu. Kau bisa terjatuh lagi."

Kening Jinna mengernyitkan bingung. "Pria dibelakang itu berteriak untukku?" Langkah kaki Jinna terus saja berjalan dengan cepat.

Sementara itu Jungkook yang berlari mengejar Jinna ikut mempercepat langkah kakinya. "Astaga, gadis itu tidak tuli bukan? Aku sudah berteriak kencang tapi ia tidak menoleh juga." Keluh Jungkook.

Topi yang dikenakan Jungkook sedikit ia tarik keatas agar matanya lebih leluasa melihat jalan dan tidak terjatuh saat ia berlari. "Hei, Nona berambut abu-abu!" Kali ini teriakkan yang diciptakan Jungkook lebih keras dari sebelumnya.

Orang-orang disekitarnya hanya menatap aneh mereka yang berlari terburu-buru. Tak membutuhkan waktu lama, jarak Jungkook dan Jinna hanya berbeda satu langkah saja. Berkat langkah panjangnya, Jungkook tidak harus membuang tenaga yang banyak untuk mengejar gadis ceroboh berambut abu-abu itu.

Tangan Jungkook mengulur kedepan berniat untuk menarik bahu Jinna agar gadis itu berhenti. Namun, karena pergerakan asal yang diciptakan Jinna membuat tangan Jungkook salah tujuan. Tangan besar milik Jungkook malah mendarat diatas kepala Jinna dan menarik ikatan rambut milik Jinna.

"Aw, rambutku."

Kedua bolamata Jungkook membesar, terkejut. "Oh, astaga."

Rambut panjang sepinggang milik Jinna terurai dengan bebas yang membuat Jungkook sebelumnya terkejut menjadi terkesima setelah Jinna berbalik arah menghadapnya.

Jinna juga terkejut setelah melihat pelaku yang menarik rambutnya, sosok tersebut adalah pria yang sudah ia tabrak tadi. "Yak! Kau kenapa menarik rambutku sih? Jika ingin meminta pertanggung jawaban bukan seperti ini caranya." Ujar Jinna dengan nada yang sedikit kesal.

"Maaf, aku tidak berniat menarik rambutmu. Aku tidak sengaja."

"Kenapa kau mengejarku kembali? Tadi kau bilang kalau dirimu baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang malah mengejarku?" Jinna mendongak untuk menatap bolamata pria yang berada dihadapannya.

"Sebentar, matamu sangat tidak asing." Ucap Jinna sambil mengangkat sebelah tangannya, menghentikan Jungkook yang ingin berbicara. "Oh, astaga. Matamu seperti mata milik idolaku."

"Eum, idolamu?" Tanya Jungkook dan kepala Jinna mengangguk. "Iya, idolaku, Jeon Jungkook. Bahkan, bentuk wajahmu juga sama seperti miliknya."

Sebelum Jinna mengalihkan tatapannya untuk memperhatikan Jungkook dari atas sampai bawah dan menyadari dirinya yang benar-benar seorang Jeon Jungkook, buru-buru ia memberikan ponsel milik gadis tersebut. "Ini ponselmu, tadi terjatuh."

"Eoh, ponselku." Tangan Jinna meraih ponsel yang diulurkan Jungkook.

"Kau sedang mengejar kedatangan bus, bukan?" Jinna mengangguk. "Dibelakangmu, bus yang kau kejar sudah tiba." Kata Jungkook memberi tahu sambil tersenyum didalam maskernya.

STRANGERS ; fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang