Hai Mantan

1.4K 273 88
                                    

"Masalalu itu jangan dibahas, nanti membekas. Lebih baik dikenang, biar kita tenang. "

(Human otw merelakan)

___________________

  (Anindya keyvanya a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  (Anindya keyvanya a.k.a Vanya)

"APA LO BILANG CHA?!?! "

Vanya berteriak histeris membuat Acha menutup telinga nya pengang. Saat ini mereka tengah berada dikamar Vanya setelah ijin dengan susah payah pada kak Adit melalui telpon siang tadi saat pulang sekolah, Acha menawarkan iming iming akan mengenalkan Vanya dengan kakaknya. Tentu saja kakaknya langsung setuju, sementara Vanya yang seolah menjadi tumbal bukanya rugi dia malah cengengesan membayangkan perkenalannya dengan kak Adit nanti. Benar benar sama aja dengan kak Adit.

"Jadi Verel itu budak cinta lo selama 3 tahun? Dan milih buat ninggalin lo 5 bulan lalu? " Vanya memastikan lagi.

"Ya gitu deh. " Acha baru saja menceritakan perihal Verel pada Vanya. Tentang kedekatannya sama Verel dimasalalu, bagaimana Verel begitu berjuang mendapatkan Acha padahal waktu itu dia banyak disukai oleh hampir satu sekolah, bagaimana ketika Verel merasa mendapat harapan untuk menjadi pacar Acha namun gadis itu justru menolak dan menggantungkan perasaan Verel. Verel bahkan pernah pacaran dengan adek kelas atas perintah Acha, saat itu yang Acha ingin adalah Verel berhenti menyakiti perasaanya hanya karena menyukai gadis seperti Acha. Namun Verel justru menyakiti adek kelasnya demi menarik perhatian Acha, demi Acha merasa cemburu atas hubungan mereka. Pada Akhirnya Acha memilih membuka hatinya untuk Verel saat setelah mereka lulus, dan mirisnya Verel justru meninggalkanya dengan cewek lain, Cherys.

"Kalo gue pikir lagi nih ya, itu tuh karma deh. " Vanya memeluk guling sambil mangut mangut menatap Acha. "Awalnya lo yang buang Verel. Nah giliran lo udah mulai care ke dia, eh dia malah buang lo. "

Acha berkedip. Lantas menghela nafas.

"Awalnya gue kecewa banget. Tapi kalo dipikir lagi itu hak dia, maybe.. Dia capek sama sikap gue. "

Yah Acha sempat merasa dikhianati. Tapi mungkin benar kata Vanya, bisa jadi ini karma atas sikapnya pada Verel dimasalalu.

"Oiya, Lo kok bisa kenal temen-temen nya Verel juga. Andra? Angga? "

"Kemaren gue diajak ngumpul diruang OSIS sama Verel jadi gue bisa kenal mereka deh. "

Vanya kembali mengangguk mengerti. Ia tersenyum sumringah mengingat sesuatu. "Gila gila! Lo bisa ngobrol bahkan temenan bareng Andra dong ya. Andra tuh yang gue bilang dikantin cha, cowok idaman mantu mama itu."

"Andra itu... Temen gue pas SMP juga sih. Dan kita cukup deket dulu. "

"WHAT!!! "

Acha meringis mendengar teriakan histeris Vanya. Oke telinganya akan bermasalah kalo Vanya terus meneriakinya seperti itu.

Kejebak Para MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang