Marah

1.1K 129 48
                                    

"Kadang kita harus melakukan hal yang berbeda agar terlihat, apalagi didepan orang yang kita suka."

(Andra)

_________________

Semua orang punya rasa penasaran dengan takaran masing masing. Ada yang kepo tapi bersikap bodo amat, tapi ada juga yang kepo dan rela mencari tau sampai ke akar akarnya demi rasa penasaran nya itu terbayar. Seperti yang tengah di lakukan gadis keras kepala satu ini, siapa lagi kalau bukan Acha.

Acha itu kepo. Pake banget. Wajib dipuaskan dan tidak bisa ditahan-tahan lagi.

Gadis ini sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan Bagas, sang mantan pacar yang tengil nya ampu-ampunan. Karena itu bukannya ia menemui kak Adit yang sudah menunggunya didepan gerbang berhubung Bagas gagal mengantarnya pulang, gadis itu justru terduduk dibawah pohon besar rindang setelah kabur lewat gerbang belakang. Didepan pohon yang tengah dijadikan tempat sembunyi itu, ada sirkuit balap motor yang terlihat ramai.

Acha mengetuk dagunya dengan telunjuk, matanya berkedip, " Tuh cowok tengil ngapain kesini? "

Disana terlihat sangat ramai, banyak sekali cowok cowok berpakaian seperti berandalan, mereka juga bertato. Apa Bagas juga bertato?

Acha mengikat rambutnya tinggi, memakai topi hitam, lantas menutupi seragamnya dengan jaket denim yang ia simpan didalam tas nya.

Selesai.

Acha berjalan membaur diantara mereka, seharusnya mereka tidak mencurigai keberadaan Acha. Gadis itu mengedarkan pandangan mencari kemungkinan dimana Bagas berada, dan Acha menemukan.

Disana. Di antara jejeran motor besar yang terlihat siap untuk balapan. Bagas terlihat tengah mengenakan helm.

Acha ingin bergerak mendekat sebelum sebelum tangan menahan lengannya, "Acha? Anak baru itu kan?"

Acha menelengkan kepala," Lo siapa?"

"Gue Ezi temannya Bagas, lo ngapain disini?" Ezi mengedarkan pandangan menatap Bagas yang terlihat fokus, kemudian menatap Acha lagi, "dia nggak mungkin ajak lo kesinikan?"

"Bagas ngapain kesini?" Acha bertanya balik.

"Itu bukan urusan lo Cha, mending lo pulang."

Acha mendengus, keras kepala. Gadis itu memilih melangkah karena balapan, berniat menghampiri Bagas. Namun kali ini tubuhnya ditarik kasar oleh Ezi, "Lo ngapain sih?!"

"Ngehentiin Bagas lah, lo pikir apa?!" Acha menyahut kesal. Tidak. Bagas bukan orang serperti itu, sejak dulu Bagas adalah cowok baik baik. Kalo pun berubah, tidak sampai ikut balapan seperti ini kan?

"Lo tau apa soal dia? Murid baru kayak lo itu mending diem, dan jangan ikut campur urusan orang."

"Gue kenal Bagas!" Ezi terkekeh sinis pada Acha, entah mengapa ia tak suka pada gadis dihadapanya ini, " Mending lo pulang, Bagas pasti marah kalo sampai liat lo ada disini."

Acha mendengus, kenapa nyebelin banget sih nih cowok? Acha melotot saat balapan sudah dimulai dan ia gagal mencegah Bagas. Ia dapat melihat ada 5 motor besar yang tengah saling menyalip dengan kecepatan penuh, salah satu diantara mereka itu Bagas.

Acha menoleh pada Ezi lagi, " Gara gara lo tau nggak! "

"Kok gue?"

"Lo tuh-"

Kejebak Para MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang