Ms.Angela

1.6K 74 4
                                    

Langit sore kota yang terkenal dengan fashion-nya ini begitu memukau sampai mampu menyentuh sudut hati gadis seperti Yoo Jin. Tidak biasanya langit senikmat dan sesejuk ini untuk di pandang dan dirasakan, Kota ini bukanlah tempatnya menghirup dunia untuk pertama kali tapi kota ini adalah tempatnya merubah hidupnya untuk pertama kali.

"Hi, Ms.Angela".

Yoo Jin membuka matanya yang sempat menikmati udara dingin kota paris untuk tersenyum pada seorang pria yang menjadi teman dekat dengannya selama beberapa minggu ini.

"Hi, Oh Yoon Chul-ssi".

Yoon Chul menarik kursi di samping Yoo Jin dengan mengernyit lalu berkata, "Sepertinya aku harus mencari nama terjemahan-ku dalam nama british mulai sekarang". Yoon Chul menatap tarikan senyum Yoo Jin lalu berkata, "Dan aku terkadang ingin lupa diri jika berada di dekatmu". Yoo Jin menatapnya dengan mengernyit, "Jangan tersenyum dengan begitu manis pada sembarang pria nona, Kau bisa berada dalam bahaya nanti".

Yoo Jin memperbaiki rok pendek yang ia kenakan lalu kembali menyesap kopi hitamnya dengan berkata, "Kenapa begitu? Kenapa ingin mencari terjemahan namamu? Namamu sudah bagus, Aku suka".

"Dan yang sedang bicara sekarang justru membenci untuk menyebut nama aslinya sendiri".

"Pergi".

Yoon Chul mengangkat kedua tangannya ke udara tanda menyerah lalu kembali menatap Yoo Jin dengan tersenyum, "Aku kalah".

Yoo Jin kembali mengembangkan senyum dengan berkata, "Aku justru sesekali ingin merasakan berada dalam bahaya itu. Bukankah hidupku terlalu lurus Chul-ah?".

"Ye?". Yoon Chul menggeleng sembari berkata, "Bukan hidupmu yang terlalu lurus tapi dirimu yang selalu menolak pria. Diluar sana ada banyak pria yang akan membuka tangan dengan lebar hanya untuk tidur bersamamu nona".

Tujuan Oh Yoon Chul ke negara ini bukanlah untuk berlibur apalagi bersantai, Ada tugas yang harus ia kerjakan dari kantornya dan itu mengharuskannya untuk tinggal lebih lama disini.

Pertemuan-nya dengan Yoo Jin juga bisa dikatakan sebagai kebetulan, Gadis ini terkapar tak berdaya di dalam sebuah club malam terkenal di kota ini. Malam itu gadis ini lebih dari sekedar mabuk, Ada beberapa pria yang saat itu menatap tubuhnya lapar namun yang dilakukan Yoo Jin hanya diam bersandar pada sebuah sofa tanpa repot memikirkan bagian-bagian tubuhnya yang sialan terbuka dimana-mana yang sedang di tatap oleh pria di sekitarnya. Yoon Chul ingin acuh namun ketika sudut telinga-nya mendengar Yoo Jin yang meracau menggunakan aksen korea, Hatinya tergerak begitu saja untuk menolong gadis ini dan begini lah mereka sekarang, Menit yang terus berganti menjadi jam menjadikan mereka semakin dekat setiap harinya.

"Kau mau tidur denganku?".

Yoon Chul hampir menumpahkan jus jeruk yang baru saja ia teguk ketika kalimat terlalu vulgar Yoo Jin baru saja mengalir dari bibir menawan gadis itu.

"Yah, Jangan menggodaku. Aku juga seorang pria normal biasa".

"Yang mengatakan kau bukan pria normal siapa?". Yoo Jin menjulurkan lidahnya tepat di hadapan Yoon Chul dengan masih tersenyum lalu kembali berkata, "Kau bilang ada banyak pria yang ingin tidur denganku diluar sana, Apa kau tidak termasuk diantara pria-pria itu? Apa tubuhku tidak cukup untuk membuat imajinasi-mu menjadi liar? Atau kau tidak suka dengan bentuk tubuhku?".

Yoon Chul tersenyum seduktif menatap Yoo Jin yang tersenyum padanya, "Crazy girl". Yoon Chul melanjutkan dengan, "Sialan, Kau memang pantas mendapat julukan itu".

Yoo Jin melanjutkan senyumnya dengan kembali memandang langit biru, Yoon Chul ikut tersenyum lalu kembali berkata, "Kau ingin merasakan bahaya setidaknya sekali dalam hidupmu?".

"Hmm?".

"Kalimatmu tadi".

Menghela nafas pendek, Yoo Jin lalu berkata, "Kenapa? Kau berubah pikiran? Ingin tidur denganku?".

"Marcus".

"Ye?".

"Kenapa tidak dengan pria itu saja? Aku cukup mengenalnya untuk—".

"Aku akan membunuhmu jika sekali lagi berani menyebut nama tikus brengsek itu".

Yoon Chul baru akan kembali bicara ketika seorang pelayan pria berwajah asia berdiri di dekat Yoo Jin dengan berkata, "Hi, Ms.Angela. Choi Han Su menelepon ingin bicara dengamu".

"Katakan aku sedang tidak ingin di ganggu".

Yoon Chul menatap kepergian sang pelayan dengan mata membelalak.

"Choi Han Su? Bukankah itu ibumu?". Yoo Jin tak menjawab apapun, "Benar bukan dia ibumu? Demi Tuhan, Kim Yoo Jin. Kenapa tak ingin menerima telepon dari ibumu sendiri? Dengan alasan yang bahkan—".

Yoo Jin berdiri dari atas kursi lalu merapikan coat merah panjang-nya dengan berkata rendah, "Kupikir tak ada lagi yang harus kita bicarakan Oh Yoon Chul-ssi". Membawa pandangannya kembali pada Yoon Chul, Yoo Jin melanjutkan dengan wajah yang sangat datar, "Aku sudah berulang kali mengatakan ini padamu tapi aku akan mengatakannya lagi, Mungkin kau lupa". Yoon Chul menatap wajah datar Yoo Jin yang sangat kentara, Gadis itu mengambil tas tangannya lalu berkata sebelum pergi, "Marcus, Choi Han Su, dan termasuk nama Kim Yoo Jin. Tiga nama itu, Jangan pernah menyebutnya dengan begitu mudah di hadapanku".


See you again, Love.


**

Hi my love readers, Semoga kalian semua sehat yah ^^

Jadi, Kemarin adalah termasuk hari yang sangat bebas untuk di 2020 awalku a.k.a kerjaan lagi kurang lol di pertengahan siang tiba-tiba muncul gagasan ide baru, Aku mau masukin ke salah judul ceritaku disini tapi kesannya, 'Well, Stop terlalu maksain'. Daripada idenya di buang gitu aja kan sayang bgt jadilah aku berpikir lebih baik simpan disini untuk jadiin satu ide cerita baru alhasil jadilah cerita ini :D padahal mah aku lagi fokus ama ceritaku yang lain yang udah numpuk minta di kelarin, Ada empat cerita cuy yg masih harus di end-kan tapi sayang bgt kalau gagasan baruku kuabaikan gitu aja hehe aku gak tahu kapan lanjutin cerita ini soalnya aku mau fokus ama cerita yang udah ada dulu(juga fokus ama kehidupan nyataku lol) baiklah akhir kata aku gak henti2nya beri apresiasi yang besar pada orang2 yang masih mau baca cerita2ku juga yg udah baik bgt ngasih vote dan komen di setiap chapter ceritaku. You guys too sweet dan yang masih jadi silent readers hmmm gak ada kata lain selain terima kasih juga tapi bantu aku juga yuk dgn ngasih vote dan komen di tiap chapter, Itu bantu aku bgt supaya trs bisa semangat lanjutin cerita.

Thank You ^^

My Stepsister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang